Namanya adalah Muhamad Bahrunaim Anggih Tamtomo biasa dipanggil Bahrun Naim, lahir di Pekalongan, Jawa Tengah 1963. Bahrun besar di Solo, belajar teknik informatika di Universitas Negeri Surakarta. Setiap harinya ia berjualan bendera berhiaskan simbol Islam untuk mencari nafkah. Bahrun memiliki dua istri, pertama Rafiqa Hanum dari Sumatra Barat, dan Sri Lestari, mantan anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sekaligus mantan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Mereka hidup di Suriah bersama dengan anaknya. ...
Read more 0 Damai
Indonesia termasuk negara terbesar urutan ketiga setelah India dan China dalam hal penggunaan internet. Pertumbuhan pengguna internet di tanah air rata-rata mencapai 17 persen per tahun. Kondisi ini mengubah banyak hal, termasuk pola konsumsi generasi saat ini terhadap informasi atau konten keagamaan. Mereka yang dulunya mencari informasi keagamaan melalui media cetak seperti buku, majalah, dan pengajian para ustadz atau kyai dari satu tempat menuju tempat lain–sehingga hanya orang tertentu saja ...
Read more 0 Beberapa hari terakhir, perhatian publik tertuju pada insiden penusukan yang menimpa Syekh Ali Jaber saat mengisi pengajian dan wisuda Tahfidz Al Quran di Masjid Falahudin Lampung. Kejadian yang terjadi pada hari Minggu (13/9/2020) tersebut membuat banyak orang bertanya-tanya, terutama soal motif pelaku melakukan tindakan keji tersebut. Kita tentu berharap semua segera terungkap dan pelaku penusukan mendapatkan hukuman yang setimpal. Di luar hal tersebut, kita bisa belajar banyak hal dari sosok ...
Read more 0 Kondisi pandemi yang berkepanjangan dan entah akan berakhir kapan, mau tidak mau membangun mental berpikir yang dapat menggerus pertahanan rasa aman. Insecurity (rasa tidak aman) pun menggelayuti pikiran, terlebih persoalan nasionalisme dan rasa kebangsaan juga mendapat ancaman yang serius dari pihak-pihak yang anti nasionalisme. Media yang diidamkan menjadi sumber pengetahuan, sumber kesejukan dan nutrisi bagi ruhani pun semakin disesaki oleh berbagai informasi yang salah dan sesat. Di era disrupsi ini, ...
Read more 0 Salah satu keistimewaan dakwah Islam di Indonesia adalah adanya dakwah pendekatan kultural. Para ulama zaman dulu berusaha meninggalkan metode dakwah surga-neraka, mukmin-kafir, halal-haram, dan hitam-putih. Dakwah dengan pendekatan politik, provokasi, apalagi ada ideologi tertentu yang dibawa –sangat dihindari. Khusus cara yang disebutkan terakhir malah akan menimbulkan konfrontasi dengan penguasa dan penduduk setempat. Indonesia dengan ragam budaya, adat istiadat, dan tradisi, tentunya sangat cocok dan menjadi tempat subur untuk menggunakan pendekatan ...
Read more 0 Ruang publik keberagamaan di Indonesia pasca Reformasi diwarnai oleh kontestasi dakwah Islam yang saling berebut dominasi. Secara garis besar, ada dua corak atau kelompok dakwah yang berebut menjadi paling dominan di ruang publik tersebut. Kelompok pertama ialah dakwah yang mengusung semangat moderatisme Islam. Kelompok ini dicirikan dengan karakternya yang toleran, inklusif dan pluralis. Dakwah model ini cenderung adaptif terhadap pluralitas kebudayaan dan keagamaan yang ada di Indonesia. Kelompok kedua ialah ...
Read more 0 Kasus Penusukan Syekh Ali Jaber saat melakukan safari dakwah di Lampung menunjukkan bahwa di Indonesia dalam menjalankan proses berdakwah masih belum aman. Ini menegaskan bahwa kebebasan dalam berdakwah di Indonesia selama ini belum sepenuhnya mendapatkan perlindungan dan pengamanan yang khusus. Kebebasan berdakwah menjadi suatu hak asasi manusia yang sudah seharusnya mendapat perlindungan dari pemerintah. Perlindungan akan diberikan pemerintah selama dalam menjalankan misi berdakwah itu tidak menyimpang dari agama, tidak menganggu ...
Read more 0 Indonesia merupakan negara yang memiliki latar belakang keragaman, budaya, serta agama. Masing-masing bersatu padu disertai rasa saling menghargai dan menghormati yang terangkum dalam sebuah ideologi bernama Pancasila. Dalam catatan sejarah, perjuangan bangsa Indonesia dalam mendirikan negara ini bukanlah suatu hal yang mudah, bisa ditilik dari dinamika perdebatan dalam perumusan landasan ideologi yang harus menyesuaikan kondisi masyarakat yang beragam. Sebuah keseriusan yang kemudian melahirkan ideologi negara yang mampu mempersatukan berbagai elemen ...
Read more 0 Juru dakwah yang radikal dan intoleran sejatinya hanya berjumlah kecil. Mereka sedikit, tetapi berisik. Segelintir, tetapi terorganisir. Dengan membuat akun puluhan bahkan ratusan, mereka sudah bisa membuat wacana anti-kerhamonisan dan kedamaian. Dai atau tokoh agama moderat harus tampil bersuara untuk melawan. Selama ini, juru dakwah dan tokoh agama moderat lebih banyak menjadi silence moyority, banyak tetapi diam. Suara mereka tidak terdengar. Akibatnya panggung dikuasai oleh oknum-oknum penceramah intoleran yang tidak ...
Read more 0 Pada sebuah kesempatan, ketika saya mampir ngopi di pinggir jalan, ada beberapa motor lewat dan kemuadian melontarkan kalimat-kalimat verbal. Saya sama sekali tak tertarik dengan mode pergaulan yang konon ada yang menengarai berasal dari kebiasaan para anggota dan simpatisan IS di Suriah itu. Yang lebih menggelitik saya adalah penerimaan si penjual kopi, “Ilmu dalan,” jelasnya tanpa saya peduli bahkan untuk bertanya sekalipun. Konon lontaran-lontaran verbal tersebut, yang berupa rangkaian kalimat ...
Read more 0