Relasi agama dan negara ialah isu yang tidak habis diperbincangkan di kalangan umat Islam. Bagi kalangan moderat, isu ini barangkali telah usai dengan disahkannya NKRI dan Pancasila. Namun, tidak demikian bagi kaum konservatif. Mereka meyakinim, celah untuk menerapkan syariah dan mendirikan khilafah di Indonesia masih terbuka. Keyakinan tampak dalam santernya propaganda khilafah di dunia maya belakangan ini. Selama pandemi Covid-19, ruang publik virtual kita diwarnai oleh tanda pagar yang mempromosikan ...
Read more 0 Damai
Adalah suatu fakta, Islam pernah dihadapkan-hadapkan dengan Pancasila. Sikap antagonis Islam terhadap Pancasila bisa dilihat dari awal kelahiran Pancasila, keinginan agar Islam jadi dasar negara, penolakan penghapusan “tujuh kata”, perdebatan di Majelis Konstituante, sampai keinginan untuk menghidupkan kembali Piagam Jakarta. Puncaknya adalah gerakan DI/TII Kartosoewirjo yang secara terang-terangan anti terhadap Pancasila, dan dianggap sebagai musuh negara. DI/TII memang sudah mati, tetapi anak-anak ideologisnya masih tetap menganggap Pancasila sebagai musuh agama. ...
Read more 1 Tulisan ini akan dimulai dengan pertanyaan dasar, di manakah muara benturan antara Pancasila dan paham Islam yang diyakini kaum radikalis Islam? benturan-benturan ditandai dengan ungkapan seperti “Pancasila bukan dasar Islam”, “berhukum itu pada al-Qur’an bukan pada KUHP”, dan “negara berdasar Pancasila adalah negara thaghut”. Benarkah yang saling berhadapan adalah Pancasila dan Islam. Atau sebenarnya, yang saling berhadapan adalah Pancasila dan paham sebagian orang yang diklaim Islam seutuhnya? Kalau memang yang ...
Read more 0 Radikalisme agama muncul dari pemahaman agama yang kaku, baku, dan hanya sibuk dengan kulitnya saja. Sikap intoleransi muncul dari ketidakmampuan dari para penganutnya untuk masuk ke level yang lebih dalam, yakni substansi ajaran agama. Ajaran yang selalu menekankan substansi ajaran agama disebut dengan akhlak. Akhlak adalah sifat dasar yang telah terpendam di dalam diri dan tampak ke permukaan melalui kehendak/kelakuan dan terlaksana tanpa ada keterpaksaan oleh satu dan lain hal. ...
Read more 0 Sementara sebagian kecil masyarakat di Indonesia ingin mengadopsi dasar negara berdasarkan agama tertentu, banyak negara lain justru kagum dengan Pancasila. Beberapa negara, terutama negara muslim di Timur Tengah, merasa kagum kenapa Indonesia dengan keragaman yang luar biasa mampu hidup secara rukun dan harmonis. Beberapa negara Islam atau negara dengan mayoritas muslim di Timur Tengah tengah berjuang dalam menata kehidupan negaranya yang penuh dengan perang saudara dan konflik politik sekterian yang ...
Read more 0 Di tengah krisis akibat pandemi yang tidak kunjung surut, masih saja ada kelompok yang memanfaatkan kondisi wabah untuk menebar propaganda radikalisme. Menebarkan janji-janji manis ideologi transnasional khilafah islamiyyah sebagai sistem ketatanegaraan.Patut disyukuri NKRI senantiasa berdiri kokoh dengan Pancasila sebagai dasar negara. Simbolisme persatuan dalam kebinekaan yang kita butuhkan dalam detak napas perjalanan kebangsaan. Goenawan Mohammad menyatakan, ”Kita membutuhkan Pancasila kembali karena ia merupakan rumusan yang ringkas dari ikhtiar bangsa kita ...
Read more 0 Polemik trisila dan ekasila bisa menjadi ujian penguatan Pancasila sebagai vaksin imunitas bangsa. Sudah muncul ancaman jika RUU HIP (Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila) dijadikan UU. Misalnya, ancaman Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang justru membuat kemunduran pada Pancasila. PA mengancam, “Jika mereka memaksakan RUU HIP menjadi UU kami juga akan menuntut kembali Pancasila berdasarkan Dekrit Presiden 5 Juli yang mencantumkan kewajiban melaksanakan syariat Islam pada sila satu,” kata Ketua Umum ...
Read more 0 Bulan Juni merupakan bulan penting bagi bangsa Indonesia. Di tanggal 1 Juni, kita merayakan hari lahir Pancasila. Sedangkan di tanggal 21 Juni kita merayakan haul Sukarno, Bapak Revolusi yang sekaligus juga perumus Pancasila. Dikatakan perumus lantaran Sukarno menegaskan bahwa Pancasila merupakan saripati dari pemikiran, tradisi dan budaya Nusantara. Maka, bulan Juni layak disebut sebagai “Bulan Pancasila” dan “Bulan Sukarno”. Pancasila dan Sukarno barangkali adalah dua entitas bangsa yang tidak dapat ...
Read more 0 Virus radikal terorisme yang belakangan mengemuka di Indonesia dilatari oleh setidaknya dua faktor, yakni internal dan eksternal. Dari sisi internal, gerakan radikalisme agama di Indonesia dapat ditelusuri ke belakang sejak era awal kemerdekaan Indonesia. Empat tahun sejak Republik Indonesia dideklarasikan, muncul pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) dan Negara Islam Indonesia (NII) terjadi di Jawa Barat, Aceh dan Makassar. Gerakan pemberontakan itu disatukan oleh misi sama, yakni mendirikan negara Islam ...
Read more 0 Globalisasi adalah fakta. Kita tak bisa menghindarinya. Untuk itu, eksespositif maupun negatif dari globalisasi harus disikapi dan direspon dengan tepat dan jeli. Arus globalisasi yang diiringi oleh kemajuan teknologi menjadikan tantantang tersendiri bagi bangsa ini, terutama yang berkaitan dengan krisis identitas oleh generasi muda sebagai salah satu dampak negatif globalisasi. Pada konteks inilah, identitas nasional bangsa Indonesia yang termanifestasi dalam nilai-nilai Pancasila harus dikuatkan, bahkan Pancasila sebagai bintang pemandu (leitztern) ...
Read more 0