Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang semakin canggih mengantarkan umat manusia di seluruh dunia pada era baru media sosial. Indonesia tanpa terkecuali, memiliki perkembangan penggunaan media sosial yang kian pesat. Dari anak-anak sampai orang lanjut usia turut memiliki akun-akun di media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, dan Path. Situasi ini wajar karena karakter masyarakat Indonesia sendiri yang dikenal ramah dan mudah sosialisasi. Dengan medsos, mereka lebih mudah berkomunikasi, berinteraksi, ...
Read more 3 Damai
Pancasila itu sejatinya alat pemersatu. Segala perbedaan dan keragaman bisa bernaung di bawah payung Pancasila. Pancasila sangat akomodatif terhadap pluralitas budaya, agama, tradisi, suku dari bangsa ini. Akan tetapi, akhir-akhir ini, seolah-olah ada yang memanfaatkan Pancasila sebagai alat untuk memecah bela bangsa. Pancasila diperalat sebagai cambuk untuk “menghakimi dan menjatuhkan” orang/kelompok lain. Kalian tidak Pancasilais, kami yang Pancasilais. Kalian ingin melemahkan Pancasila, kami yang membela Pancasila. Dan, sederet pembelahan lainnya, ...
Read more 1 Belakangan, dunia media sosial tengah riuh oleh beredarnya video ceramah seoarang ustaz muda yang salah membaca dan menafsirkan ayat al Quran. Ironisnya, kejadian ini bukan kali pertama terjadi dalam khazanah keislaman Indonesia di dunia maya. Sebelumnya, sejumlah ustad muda yang populer di media sosial juga mengalami kejadian serupa. Bahkan, tidak hanya itu, sejumlah ustad muda yang kini digandrungi oleh masyarakat itu juga mengeluarkan pernyataan yang kontroversial. Fenomena ini jelas meresahkan ...
Read more 0 Lazim di negara ini setiap kejadian di arena sosial akan lebih meriah di media sosial. Kata Trending menjadi pendorong dan pengeras yang semakin memicu gejolak. Kata viral pun seolah menjadi barang bukti berharga dari sebuah kebenaran. Sesuatu yang viral walaupun tidak rasional dianggap masuk akal. Berbagai celotehan dan kicauan di media sosial terlalu riuh dan gemuruh untuk dihindari. Semua masuk menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Berbagai konten dan pesan ...
Read more 0 Milenial menjadi satu kelompok paling menjadi sorotan beberapa tahun belakangan. Jumlahnya yang mendominasi, membuat milenial menjadi generasi paling berdampak signifikan bagi bangsa ke depan. Tanpa terkecuali, dalam kehidupan beragama di masyarakat. Milenial muslim misalnya, menjadi kelompok yang menarik dicermati dalam menerpong kehidupan beragama di Indonesia hari ini dan masa depan. Milenial begitu dekat dengan teknologi informasi digital. Generasi pengguna gadget dan media sosial ini sehari-hari hidup bergelimang informasi, termasuk informasi ...
Read more 0 Di era media sosial, beragam kemudahan menyebarkan informasi telah mengubah paradigma netizen atau pengguna internet dalam banyak sektor kehidupan. Terutama, dalam paradigma keagamaan. Banyak situs atau postingan keagamaan viral yang disebarkan di antara kalangan milenial berisi narasi-narasi dakwah yang menggunakan narasi beragama secara hitam-putih. Saya benar dan kamu salah. Akibatnya, seringkali muncul ujaran-ujaran di medsos yang anti-toleran. Tidak mempropagandakan serta menerapkan konsep-konsep beragama secara damai dan sejuk. Padahal, apabila kita ...
Read more 0 Menghadirkan Islam moderat (Islam wasathy) sebagaimana yang diajarkan dan diteladankan oleh Nabi Muhammad tidak mudah dilakukan di media sosial. Tantangannya berlapis-lapis, mulai dari content, soal teknis-operasional media sosial sampai pada persoalan keharusan mengikuti “hukum” yang berlaku dalam dunia media sosial. Benar bahwa Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah berhasil menjadikan Islam wasathy sebagai langgam keberislaman masyarakat muslim pada umumnya di Indonesia. Tengok saja sejumlah tradisi keagamaan yang tetap awet sampai saat ini ...
Read more 1 Di era digital, kaum radikalis menjadikan remaja sebagai sasaran ajaran ‘sesat’. Hanya dengan memanfaatkan media sosial, situs, dan juga berbagai fitur virtual, kaum radikalis ‘merangkul’ remaja. Radikalisme disebar dengan gencar, dan disambut milenial yang merupakan digital native dengan sangat terbuka. Alhasil, belajar agama hanya melalui internet harus menjadi kewaspadaan bersama. Jangan sampai, remaja yang memiliki ghirah untuk belajar agama tersesat dengan pengetahuan agama yang sengaja dimodifikasi oleh kaum radikal. Islam ...
Read more 2 Prediksi para filosof positivis bahwa agama akan “mati” di era industrial tampaknya meleset. Buktinya, hingga memasuki abad ke-21 dimana dunia tengah berada di puncak modernisme-industrial, agama tidak menunjukkan tanda-tanda kematian. Sebaliknya, agama justru tumbuh subur dan diminati oleh anak muda atau kerap disebut generasi milenial. Gairah keagamaan di kalangan milenial ini tentu bukan asumsi belaka. Survei dari lembaga Gallup yang bermarkas di Amerika Serikat menyebutkan bahwa ada kecenderungan anak muda ...
Read more 0 Kalau cinta sudah dibuang Jangan harap keadilan akan datang Kesedihan hanya tontonan Bagi mereka yang diperbudak jabatan —Iwan Fals Pada tahun 2017 saya melihat bahwa radikalisasi keagamaan di Indonesia terjadi pada dua tataran: tataran birokratik dan tataran kerakyatan. Yang pertama berupaya melakukan formalisasi Islam—tanpa hirau pada aspek substansialnya yang mampu menjadi titik-singgung dalam keberagaman—pada kalangan menengah ke atas dengan memanfaatkan otoritas dan fasilitas negara. Sementara yang kedua teradikalisasi karena faktor ...
Read more 0