Senin, 21 Juli, 2025
Informasi Damai
Damai

Damai

Ikrar Setia NKRI Siska Nur Azizah dan Urgensi Deradikalisasi Berkelanjutan

Photo 2024 07 08 12.36.55
Narasi
Pada awal Juli 2024 ini, publik dikejutkan oleh ikrar setia Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang dilakukan oleh Siska Nur Azizah, seorang narapidana terorisme (napiter). Siska yang sebelumnya terlibat dalam jaringan terorisme dan memiliki ideologi radikal, menyatakan kesetiaannya pada NKRI. Ikrar setia NKRI yang dilakukan Siska ini barang tentu adalah baik. Bahwa deradikalisasi mampu mengubah jalan pikiran radikalnya. Namun, ikrar Siska tersebut menimbulkan pertanyaan besar di benak masyarakat: apakah ia ...
Read more 0

Muharam; Momentum Hijrah Kebangsaan dari Ekstremisme ke Nasionalisme

Muharam; Momentum Hijrah Kebangsaan dari Ekstremisme ke Nasionalisme
Tahun baru Islam 1 Muharam kali ini umat Islam Indonesia mendapat kado istimewa. Yakni pembubaran diri Jamaah Islamiyyah, organisasi radikal ekstrem yang menjadi dalang berbagai aksi terorisme besar di Indonesia. Deklarasi pembubaran JI, dibacakan oleh Abu Rusydan pada 30 Juni lalu. Dalam deklarasi tersebut, mereka menyatakan diri bubar, kembali ke NKRI dan akan mengamalkan paham Aswaja. Pembacaan deklarasi pembubaran JI yang berdekatan dengan perayaan Tahun Baru Islam, 1 Muharam itu ...
Read more 0

Meluruskan Konsep Al Wala’ wal Bara’ yang Disimplifikasi Kelompok Radikal

Photo 2024 05 07 12.02.03
Narasi
Konsep Al Wala’ wal Bara’ adalah konsep yang penting dalam pemahaman Islam tentang hubungan antara umat Muslim dengan sesama umat Muslim serta dengan non-Muslim. Konsep ini memiliki implikasi yang mendalam dalam konteks negara-bangsa modern di mana pluralitas agama dan keberagaman budaya menjadi ciri khas masyarakat. Membedah konsep Al Wala’ wal Bara’ di era negara-bangsa memerlukan pemahaman yang komprehensif tentang bagaimana konsep tersebut dapat diterapkan dalam konteks yang mencakup berbagai agama, ...
Read more 0

Ironi Kebebasan Beragama dan Reformulasi Hubungan Agama-Negara dalam Bingkai NKRI

Photo 2024 05 07 12.02.09
Faktual
Di media sosial, tengah viral video pembubaran paksa disertai kekerasan yang terjadi pada sekelompok orang yang tengah menggelar kegiatan ibadah oleh massa bersenjata tajam. Sejumlah media massa daring memberitakan kejadian itu terjadi di Babakan, Cisauk, Tangerang. Kejadian bermula ketika sekelompok mahasiswa Universitas Pamulang menggelar pembacaan Doa Maria di sebuah rumah pada Minggu malam, 5 Mei 2024. Tiba-tiba sekelompok massa bersenjata tajam melakukan pembubaran disertai penyerangan. Sejumlah mahasiswa mengalami luka bacokan ...
Read more 0

4 Mekanisme Merdeka dari Intoleransi dan Kekerasan di Sekolah

2
Narasi
Masa depan bangsa sangat ditentukan oleh mereka yang sedang duduk di bangku sekolah. Apa yang ditanamkan kepada mereka, kelak mereka akan menuainya untuk bangsa ini. Jika menanam benih intoleransi dan kekerasan, maka kelak mereka akan menuai perilaku intoleransi dan kekerasan bagi bangsa ini. Maka di sinilah pentingnya mencegah intoleransi dan kekerasan di sekolah demi menyelamatkan generasi bangsa. Setidaknya ada 4 mekanisme dalam memerdekakan lembaga sekolah dari intoleransi dan kekerasan. Pertama, ...
Read more 0

Keterlibatan yang Silam Pada yang Kini dan yang Mendatang: Kearifan Ma-Hyang dan Pendidikan Kepribadian

Keterlibatan yang Silam Pada yang Kini dan yang Mendatang: Kearifan Ma-Hyang dan Pendidikan Kepribadian
Lamun kalbu wus tamtu Anungku mikani kang amengku Rumambating eneng ening awas eling Ngruwat serenging rerengu Urubmu kedhap ing panon —Heru Harjo Hutomo Dalam kebudayaan Jawa dikenal banyak istilah yang sekilas adalah hal-hal yang tak sesuai dengan logika ilmiah—yang tentu saja sangat diagung-agungkan oleh kalangan yang memandang tradisi sebagai sebentuk kekunoan. Beberapa istilah itu adalah “wijining atapa tedhaking andana warih,” “putune Mbahe” atau “titisaning Mbahe.” Tentu saja istilah-istilah itu seolah ...
Read more 0

Gunungan Megono; Folklore Religi Simbol Kerukunan Beragama Masyarakat Pantura

Photo 2024 04 19 17.32.36
Kebangsaan
Idulfitri 1 Syawal bukanlah pamungkas dari rangkaian perjalanan umat Islam menempuh kesucian diri. Di Bulan Syawal, terdapat Sunnah berpuasa selama enam hari, dan lebih utama (afdhal) jika dikerjakan di awal bulan (tanggal 2-7) Syawal. Puasa Sunnah enam hari di awal Syawal itu sudah menjadi tradisi bagi masyarakat muslim Nusantara. Maka, tidak mengenakan jika umat Islam Indonesia mengenal setidaknya tiga hari raya; yakni Idulfitri, Iduladha, dan hari raya ketupat. Satu hal ...
Read more 0

Warisan Budaya Lebaran yang Melestarikan Wawasan Kebangsaan

Photo 2024 04 19 14.01.59
Narasi
Setiap tahun, ketika datang bulan Ramadan, Indonesia dipenuhi dengan semangat kebersamaan dan persaudaraan. Di balik berbagai ibadah dan tradisi, ada dua warisan budaya yang menjadi tonggak penting dalam merayakan keberagaman dan persatuan bangsa yakni moment Lebaran Ketupat dan Halal Bihalal. Kedua tradisi ini menjadi simbol kuat dari identitas bangsa Indonesia yang kaya akan kearifan lokal. Kita harus pahami bahwa, warisan budaya merupakan cagar kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan, karena ...
Read more 0

Lebaran Ketupat dan Imajinasi Kolektif Bangsa Indonesia

Photo 2024 04 19 14.01.48
Kebangsaan
Setelah melalui serangkaian ibadah dan refleksi selama bulan Ramadan, umat Muslim di seluruh Indonesia merayakan hari kemenangan, Idul Fitri. Namun, perayaan tidak berhenti di sana. Terdapat tradisi yang kental dengan keberagaman dan semangat persatuan, Lebaran Ketupat, yang membingkai Idul Fitri menjadi lebih bermakna. Ia menjadi momen yang ditunggu-tunggu setelah tujuh hari perayaan Idul Fitri. Lebaran Ketupat tidak hanya sekadar perayaan kuliner, tetapi juga simbol dari semangat kebersamaan, keberagaman, dan ...
Read more 0

Lebaran Ketupat: Wujud Akulturasi Budaya Dalam Anjuran Al Qur’an

Photo 2024 04 19 10.10.08
Narasi
Lebaran ketupat seringkali dimaknai kelompok radikal sebagai sesuatu yang bid’ah atau tidak pernah ada pada zaman Nabi Muhammad saw. Sebagai hari kemenangan, lebaran menurut mereka hanya ada di tiga hari saja, yaitu hari raya Idul Fitri, Idul Adha, dan Jum’at. Tidak ada lebaran ketupat yang tertulis dalam perjalanan penyebaran Islam Nabi Muhammad saw. Padahal jika dikulik lebih dalam, sebenarnya lebaran ketupat adalah hasil akulturasi Walisongo terhadap makna “Lebaran” yang diajarkan ...
Read more 0