Jumat, 22 November, 2024
Informasi Damai
Damai

Damai

Pentingnya Politik Milenial di Abad Digital

Narasi
Pemilihan umum tahun 2024 di Indonesia bukan sekadar sebuah proses politik rutin. Lebih dari itu, ini adalah kesempatan emas bagi negeri ini untuk memilih arah masa depan yang lebih baik. Dengan 56% dari total pemilih berasal dari Generasi Millenial dan Gen Z, kedua kelompok ini menjadi kekuatan pendorong utama dalam perhelatan demokrasi. Penting untuk mengakui bahwa pemahaman politik dan peran generasi muda tidak hanya relevan selama periode Pemilu, tetapi juga ...
Read more 0

‘Nasionalisme Berketuhanan’: Konsep Keserasian Demokrasi dan Islam di Indonesia

Narasi
Di Indonesia, Islam dan demokrasi tidak berseberangan, melainkan saling bergandengan. Organisasi-organisasi Islam tidak merongrong pemerintah yang sibuk menjalankan demokrasinya dan pemerintah juga tidak mengontrol dan membredel kegiatan-kegiatan keagamaan organisasi-organisasi Islam. Walaupun pada kenyataannya tentu saja tidak sedemikian bersih, akan tetapi secara umum demokrasi Indonesia dan praktik keberagamaan Islam di Indonesia ada pada tingkat kerjasama yang baik dan saling mendukung. Untuk membahas lebih dalam tentang selarasnya demokrasi dan gerakan Islam di ...
Read more 0

Membongkar Doktrin HTI dan ISIS; Benarkah Menolak Khilafah Berarti Jahiliyah?

Narasi
Salah satu karakter kelompok radikal pengusung khilafah adalah gemar mencomot ayat Alquran dan hadist secara serampangan demi menjustifikasi keyakinan mereka. Ada dua hadist yang kerap dikutip oleh para khilafahers. Pertama, hadist tentang datangnya mujaddid alias pembaharu sebagai penerus Rasulullah dalam setiap periode seratus tahun sekali. Redaksi lengkap hadist itu berbunyi, “Sesungguhnya Allah mengutus untuk umat ini pada setiap penghujung seratus tahun seseorang yang memperbaharui agamanya”. Hadist yang diriwayatkan Abu Daud ...
Read more 0

Dunia, Perca-Perca Kuasa, dan Hilirisasi

Narasi
Pada tahun ’68 terjadi sebuah peristiwa “kecil” yang senyatanya cukup berdampak besar. Peristiwa itu adalah revolusi ’68 yang terjadi di Perancis. Ketika kini orang ramai berwacana tentang dunia yang multipolar, pada dasarnya pergeseran paradigma yang mendasari keadaan semacam itu telah diawali oleh adanya trend dan tuntutan akademik untuk tak lagi pongah akan spesifikasi pengetahuan dan keahlian yang dikuasai. Pada era inilah apa yang orang kenal dengan pendekatan-pendekatan lintas-bidang menunjukkan batang ...
Read more 0

Kerancuan Historis Kebangkitan Khilafah 2024

Narasi
Pada tahun 2024 ini, para pengasong khilafah semakin menegaskan bahwa inilah saatnya mereka untuk menegakkan kembali khilafah dalam rangka seabad keruntuhannya Kekhilafahan Turki Usmani 1924. Mereka percaya bahwa sudah saatnya kejayaan Khilafah di masa lalu harus dibangkitkan kembali di era kontemporer. Oleh karena itu, melalui platform media sosial, mereka gencar mengkonstruksikan narasi bagaimana tahun 2024 ini sudah waktunya untuk menegakkan khilafah Indonesia dan di seluruh dunia. Bahkan dalam konteks dunia ...
Read more 0

Riset BNPT 2023: Perempuan dan Gen Z Rentan Terpapar Radikalisme, Bagaimana Menyikapinya

Narasi
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui riset terbarunya pada tahun 2023 menunjukkan bahwa kelompok perempuan dan Generasi Z (Gen Z) cenderung lebih rentan terpapar radikalisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka rentan terpapar ideologi radikal yang dapat mengancam stabilitas negara dan keamanan masyarakat. Menurut beberapa penelitian, teknologi dan media sosial menjadi faktor utama dalam menyebarkan pandangan ekstrem di kalangan Gen Z dan kaum perempuan. Dengan mudahnya akses informasi yang bisa diakses ...
Read more 0

Resolusi 2024; Menggalang Kolaborasi Lintas-Agama dalam Isu-Isu Global Kontemporer

Narasi
“There will be no peace among the nations without peace among the religions. There will be no peace among the religions without dialogue among the religions”. Ungkapan Hans Kung itu kiranya relevan apalagi jika dikorelasikan dengan situasi Indonesia yang majemuk dalam hal budaya dan agama. Rasanya mustahil kita bisa mewujudkan perdamaian bangsa tanpa terlebih dahulu mewujudkan perdamaian antar-agama. Sayangnya, alih-alih berdialog apalagi berkolaborasi untuk menyelesaikan problem kemanusiaan, umat beragama justru lebih ...
Read more 0

Refleksi Akhir Tahun: Tantangan dan Peluang Umat Beragama Wujudkan Perdamaian Tahun 2024

Narasi
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman suku, budaya, ras, dan agama. Keanekaragaman tersebut menjadikan Indonesia dikenal sebagai bangsa yang majemuk. Ketika perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat dipadukan dalam suatu ruang integritas, akan membentuk solidaritas yang kuat. Akan tetapi, apabila perbedaan-perbedaan tersebut tidak terkondisikan dengan baik, akan terjadi berbagai persoalan di kalangan masyarakat. Persoalan-persoalan tersebut dapat berpotensi mencerai-beraikan keutuhan dalam masyarakat. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi umat beragama dalam ...
Read more 0

Toleran adalah Watak Masyarakat Nusantara

Kebangsaan
Pada hakikat dan prakteknya, masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang sudah terbiasa dengan perbedaan. Sejak dulu, karakter masyarakat Nusantara adalah masyarakat yang beragam, tetapi dapat hidup dalam keragaman. Tidak hanya persoalan suku, etnik dan budaya, tetapi persoalan keyakinan dan agama hidup dalam watak karakter masyarakat yang toleran. Banyak bukti dari sejarah masa lalu yang memperlihatkan bagaimana watak toleran dan guyub (hidup saling berdampingan dan tolong menolong) walaupun berbeda agama.Prasasti Batu Kalinga ...
Read more 0

Titik-Temu Toleransi Universal dalam Sila Ketuhanan Pancasila

Narasi
Tindakan intoleransi dan extremism bisa datang dari semua kalangan umat agama. Tetapi, semua agama tidak mengajarkan intoleransi dan ekstrimisme. Mengapa? karena yang keliru bukan agama, tetapi kekeliruan umat dalam beragama. Kekeliruan beragama inilah yang harus dibenahi. Demi menyemai toleransi yang dibenarkan dalam semua agama (toleransi universal). Sebagaimana, kita harus menyembuhkan penyakit klaim ketuhanan secara eksklusif dan destruktif. Karena ini menjadi faktor fundament umat agama bersikap intolerant, ekstrimis, anti-keragaman dan radikal. ...
Read more 0