Era sekarang adalah era digital. Semua serba cepat, on-line dan instan. Hanya dengan ngeklik di smartphone semua kebutuhan manusia hampir terpenuhi, baik itu sandang, pangan, transportasi, maupun kebutuhan komunikasi. Pendek kata, internet telah memberikan semuanya kepada milenial. Dalam hal ini, peran negara “hampir-hampir” sudah digantikan oleh internet. Belum lagi dikaji –seperti diungkapkan Mahfud MD (2018) –jika era digitalisasi berbasis skill dan otak, sementara nasionalisme sebagai ekspresi bela negara justru berbasis ...
Read more 1 sara
Tak banyak orang tahu bahwa desa di masa sekarang berbeda dengan desa di masa silam, meski ia pun bersumber dari masa yang lebih silam lagi. Pada masa keraton (Kasultanan Ngayogyakarta dan Kasunanan Surakarta), kita mengenal yang namanya desa perdikan. Seperti di kota kelahiran saya, Ponorogo, terdapat 9 desa perdikan yang merupakan warisan Kasunanan Surakarta. Karena kontribusi mereka pada raja atau keraton, beberapa desa di masa silam dijadikan tanah perdikan. Mereka ...
Read more 0 Seyogianya, bangsa ini terbentuk oleh konstruksi sosial masyarakat yang adil, damai dan mempunyai semangat persatuan dalam wadah yang satu, yaitu (Indonesia). Berafiliasi membangun kebaikan secara nasional (menyeluruh) dalam sejuta kebaikan bersama. Akan tetapi secara teoretis, ideologi yang terbentuk sebagai struktur sosial tersebut, saat ini sedang “teralienasi” oleh paham-paham di luar tubuh Indonesia yaitu radikalisme. Sejatinya, kesadaran secara prinsip, legalitas dan formalitas kebangsaan mulai terancam punah. Bangsa ini sedang berada pada ...
Read more 1 Fenomena akhir-akhir ini –terutama di media sosial –adalah adanya gejala yang membenturkan antara negara dengan agama. Tak jarang ada semacam keyakinan, bahwa NKRI ini belum sesuai dengan sumber Islam, yakni Al-Quran. Akibatnya, karena tidak dianggap sesuai, maka upaya untuk membela, menjaga, merawat, dan memajukannya dianggap bukan sebagai sebuah kewajiban. Pada saat yang sama, karena agama adalah sesuatu yang sakral, tak boleh dihina, maka upaya untuk bela agama adalah suatu kewajiban. ...
Read more 1 Sebagai sebuah tindakan, bela Negara tak bisa lepas dari asas-asas yang mendasarinya. Dalam hukum Islam, yaitu hukum yang dikaji di peantren, asas bela Negara ini adalah poin penting yang membuat bela Negara memperoleh legitimasi dari agama. Dan lewat asas ini juga, masyarakat muslim menjadi tahu kadar pentingnya bela Negara, pengertiannya serta kontekstualisasinya dalam kehidupan sehari-hari. Muhammad Ridwan Sa’id; salah satu pengajar di Pon. Pes. Lirboyo, Kediri dalam kitabnya yang berjudul: ...
Read more 1 Ujaran kebencian dan fitnah semakin merajalela dan ini perlu disikapi secara kritis oleh masyarakat Indonesia dalam menelan informasi dari internet. Informasi dari yang berasal dari media sosial bisa salah, juga bisa benar. Maka dari itu, dibutuhkan seleksi yang benar dalam meraih berita informasi sehingga tidak menimbulkan kebencian antar sesama warga Indonesia. Yang diakibatkan muunculnya hoaks dan fitnah dalam dunia maya media sosial. Karena itu, Segala persoalan perpolitikan bangsa Indonesia saat ...
Read more 1 Pancasila memiliki makna sebagai ideologi dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pancasila merupakan gabungan dua kata yaitu panca yang memiliki arti lima dan Sila yang memiliki arti prinsip atau asas. Jadi bisa dikatakan bahwa Pancasila memiliki 5 prinsip utama yang memiliki acuan bagi segala bentuk aspek-aspek kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Tujuan lahirnya konsep Pancasila yaitu untuk mempersatukan masyarakat yang ada di Indonesia. Di mana negara Indonesia yang memang terkenal ...
Read more 0 Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki keanekaragaman dalam segala aspek: budaya, suku, bahasa, agama, bahkan flora dan fauna. Kebinekaan adalah karakter bangsa ini. Meskipun plural, tetapi Indonesia tetap kokoh sebagai negara dengan semboyan bhineka tunggal ika. Lantas apa yang menyebabkan bangsa ini bisa bersatu? Tentu jawabannya adalah karakter bawaan dari geografis negeri ini sendiri, yakni kepulauan. Kepulauan adalah entitas yang terbuka, inklusif, akomodatif, dan egaliter. Kepulauan mengedepankan kolaborasi ketimbang kompetisi sebagaimana ...
Read more 2 Nasionalisme kita pada hakikatnya berakar sangat dalam pada dua variabel penting, yakni budaya atau tradisi nusantara di satu sisi dan insipirasi dari ajaran Islam di sisi lain. Nasionalisme yang berakar dari tradisi nusantara itu tercermin ke dalam deklarasi Sumpah Pemuda yang berkomitmen pada kesatuan bangsa, tanah air dan bahasa. Sedangkan jejak inspirasi Islam dalam nasionalisme dapat kita lacak dari pembukaan Undang-undang Dasar RI Tahun 1945 yang secara gamblang menyebut kemerdekaan ...
Read more 2 Daerah perbatasan sebuah negara merupakan hal yang paling penting dijaga, demi eksistensi sebuah negara. Bela negara yang secara tersurat dalam UUD 1945 Pasal 27-30 juga UU No. 3 Tahun 2002 merupakan hak dan kewajiban setiap anak bangsa. Menjaga daerah perbatasan tentu tidak boleh berhenti pada tataran fisiknya saja, melainkan harus masuk ke dalam ranah terpenting, yakni non-fisik. Non-fisik yang dimaksud di sini adalah menjaga loyalitas, kesetiaan, nasionalisme, serta berusaha agar ...
Read more 2