Jumat, 26 April, 2024
Informasi Damai
Archives by: Saiful Bahri

Saiful Bahri

0 comments

Saiful Bahri Posts

Negara “Islami” Tanpa Khilafah!

Negara “Islami” Tanpa Khilafah!
Narasi
Dalam pelataran sosiologis, kita perlu menjernihkan dua istilah antara “Negara Islam” dengan “Negara Islami”. Keduanya merupakan entitas-fungsional yang sangat berbeda. Kita kerap terkecoh dengan propaganda menegakkan “negara Islam” seperti khilafah itu. Secara orientasi-substansial, negara Islam bukan sebuah ajaran, melainkan “istilah politis”. Sebab agama tidak memiliki doktrin formal yang semacam itu. Sedangkan negara yang “Islami” mengacu ke dalam wilayah moralitas dan rasa bernegara yang meniscayakan nilai-nilai Islam tanpa “embel-embel” negara Islam. ...
Read more 0

Apa Hukum Memprotes Penceramah Pemecah-Belah?

Apa Hukum Memprotes Penceramah Pemecah-Belah?
Narasi
Jika kita datang ke suatu Masjid. Lalu, ada seorang pengkhotbah/penceramah di hadapan kita. Berdiri tegak di mimbar kehormatan. Membawa narasi ceramah yang memecah-belah umat. Lantas, tindakan apa yang harus kita lakukan? Bolehkah kita memprotes hal demikian? Tentu, pertanyaan di atas, sebetulnya mengacu ke dalam satu kondisi. Apakah kita akan membiarkan umat teracuni dengan ceramah yang semacam itu? Kasus penceramah pemecah-belah pernah dijumpai oleh Direktur Eksekutif Jaringan Moderat, yaitu Islah Bahrawi. ...
Read more 0

Jin Bun dan Islamisasi Tanah Jawa

Jin Bun dan Islamisasi Tanah Jawa
Tokoh
Berbicara tentang etnis Tionghoa, mereka seakan-akan dianggap bukan bagian dari bangsa Indonesia. Orde baru telah menjadi “benalu” gerakan sentiment anti-etnis Tionghoa. Hingga sampai detik ini, berbagai macam tuduhan seperti tuduhan komunis dan anti-agama selalu disematkan atas mereka. Ini adalah cara pandang yang sifatnya “reduksionis”. Berupaya menghilangkan keragaman dengan basis menghilangkan peran-kontribusi etnis Tionghoa di negeri ini. Padahal, mereka sangat berperan dalam perjuangan bangsa dan berperan dalam membangun Islamisasi tanah Jawa. ...
Read more 0

Dampak Budaya Misuh di Media Sosial

Dampak Budaya Misuh di Media Sosial
Narasi
Di media sosial, misuh bukan lagi sesuatu yang kurang elok untuk dilontarkan. Dia telah menjadi budaya sekaligus kebiasaan. Beberapa pihak “membenarkan” hal demikian sebagai pola komunikasi yang menunjukkan bentuk “kedekatan emosional”. Pengaruhnya tentu, terhadap anak-anak usia dini. Sebab, banyak kasus yang Saya temui, perihal seorang anak yang memisuhi orang tuanya karena kesal. Mereka tidak peduli siapa-pun yang dia hadapi. Aktivitas memisuh pada dasarnya akan melahirkan semacam sikap “tak tahu batas”. ...
Read more 0

Hijaunya Tanah Arab sebagai Tanda Kiamat dan Perlu Khilafah?

Hijaunya Tanah Arab sebagai Tanda Kiamat dan Perlu Khilafah?
Faktual
Jagat media sosial kali ini dihebohkan dengan peristiwa hijaunya tanah Arab di daerah pegunungan Makkah dan Jeddah. Wilayah dengan ciri khas padang pasir itu telah berubah menjadi hijau karena dipenuhi dengan beragam tumbuhan yang hidup subur. Fenomena ini melahirkan berbagai macam asumsi tentang tanda-tanda kiamat. Lalu dikaitkan dengan pentingnya menegakkan khilafah di akhir zaman. Tentu, sebagai muslim dengan kadar iman yang tak pernah kaku, Saya tidak sepakat dalam hal itu. ...
Read more 0

Lato-Lato dan Permainan Tradisional untuk Mengikat Kebersamaan

Lato-Lato dan Permainan Tradisional untuk Mengikat Kebersamaan
Tokoh
Lato-lato merupakan permainan tradisional tahun 1990-an yang kini tengah viral. Permainan ini tengah menjadi trend. Baik kalangan muda hingga tua, semua mencoba memainkannya. Meskipun, permainan tersebut bukan berasal dari Indonesia, namun permainan ini telah meniscayakan kebersamaan di dalamnya. Sebab, kemajuan digital yang kita rasakan saat ini, tampaknya melahirkan kekakuan dalam siklus sosial yang semakin berjarak dan penuh individualisme. Tentu, adanya trend romantisme Lato-Lato inilah, tampaknya akan menjadi (wasilah) bagi kebersamaan ...
Read more 0

Orientasi Saling Melindungi Antar Umat Beragama di dalam Al-Qur’an

Orientasi Saling Melindungi Antar Umat Beragama di dalam Al-Qur’an
Narasi
Orang terkadang salah kaprah di dalam memahami sikap saling mengucapkan selamat keagamaan, justru dipahami sebagai bentuk dari “menyerupai” agama lain. Tanpa disadari, bahwa ini adalah satu paradigma kognitif di dalam membebaskan umat beragama dari jeratan kelompok radikal akar-rumput. Ucapan selamat keagamaan layaknya selamat hari raya Natal, sebetulnya adalah cara kita menghancurkan “dogma kebencian” yang selalu dikultuskan kelompok radikal sebagai ajaran agama. Sebab, kalau kita mengerucut ke dalam pendekatan teologis, Al-Qur’an ...
Read more 0

Terorisme dalam Kekafiran

Terorisme dalam Kekafiran
Narasi
Saya sangat tidak sepakat ketika sebutan “kafir” itu menjadi pelabelan secara sentiment terhadap identitas yang berbeda agama dengan kita. Sebab, di dalam Al-Qur’an, istilah “kafir” itu bukan merujuk ke dalam religious identity atau identitas keagamaan melainkan mengacu ke dalam (perilaku) seseorang yang melanggar aturan-aturan etis agama. Istilah “kafir” pada dasarnya memiliki derivasi yang luas, meliputi alasan yang merujuk ke dalam perilaku kita dan siapa-pun itu. Misalnya, hadirnya (QS. At-Taubah:29) bukan ...
Read more 0

Memberantas Pendakwah yang Menghalalkan Bom Bunuh Diri!

Memberantas Pendakwah yang Menghalalkan Bom Bunuh Diri!
Narasi
Sejatinya, tidak akan ada pelaku bom bunuh diri jika tidak ada (aktor intelektual) layaknya pendakwah yang menghalalkan perilaku zhalim itu. Dari sinilah pentingnya untuk memberantas pendakwah yang menghalalkan perilaku menyesatkan umat. Sebab, di dalam bentang sejarah umat Islam tidak ada fakta kebenaran mati syahid dengan melakukan bom bunuh diri. Antara bom bunuh diri dan jihad di era Nabi Muhammad SAW sangat jauh berbeda. Nabi Muhammad SAW beserta kaum muslimin melakukan ...
Read more 0

Ketika Teks Suci Digunakan untuk Menebar Benci dan Intoleransi

Ketika Teks Suci Digunakan untuk Menebar Benci dan Intoleransi
Narasi
Pada dasarnya, intoleransi tidak pernah berakar ke dalam wilayah etis agama, tetapi menyandingkan perilaku demikian ke dalam dasar nilai agama. Dalam konteks yang semacam ini, Saya begitu tertarik dengan paradigma teks suci antara perenungan dan kepentingan yang menjadi titik korelatif perilaku seseorang dalam beragama. Di dalam Islam, kita mungkin sering-kali melihat teks verbal di dalam Al-Qur’an yang berbicara tentang sebuah kata perintah “perangilah, bunuhlah, jauhilah, memusuhi dan membenci” mereka yang ...
Read more 0