Kekerasan atas nama agama, khususnya dalam bentuk bom bunuh diri, telah menjadi momok global yang mengancam kedamaian dan kemanusiaan. Fenomena ini seringkali dibenarkan dengan menggunakan terminologi keagamaan, salah satunya adalah Amaliyah Istisyhad, atau “operasi mencari kesyahidan”. Pemahaman yang keliru dan manipulatif terhadap konsep ini telah menjadi motor penggerak bagi aksi-aksi ...
Read more 0 Narasi
Bentrokan yang pecah di Pemalang antara massa Rizieq Shihab (“FPI”) dan aliansi PWI LS lalu adalah potret nyata dari kerapuhan tatanan sosial kita. Benturan horizontal itu juga memvalidasi penyakit kita di tengah masyarakat yaitu “kerukunan simbolik” atau passive harmony. Mari kita amati. Dua kubu sejatinya sama-sama mengusung niat yang tampak ...
Read more 0 Bentrokan yang terjadi pada 22 Juli 2025 di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Pemalang, menimbulkan kekhawatiran tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga di dunia maya. Insiden tersebut melibatkan dua organisasi massa (ormas), yakni Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) dan Front Persatuan Islam (FPI), yang berujung pada kericuhan serius di ...
Read more 0 Fanatisme kelompok adalah salah satu tantangan serius yang dihadapi masyarakat Indonesia dalam menjaga harmoni sosial dan stabilitas kebangsaan. Dalam konteks ini, fanatisme dapat dimaknai sebagai sikap berlebihan dalam mencintai atau membela kelompok sendiri—baik itu atas dasar agama, ideologi, suku, maupun organisasi—tanpa mempertimbangkan kebenaran objektif atau bahkan realitas yang terjadi di ...
Read more 0 Pergesekan antar ormas (organisasi kemasyarakatan) yang terjadi di Pemalang, serta konflik senjata yang terjadi antara Thailand dan Kamboja, telah membuka tabir kelam akan adanya propagasi kekerasan yang disebarkan melalui media sosial. Media sosial menjadi sarana yang efektif untuk menyebarkan narasi kekerasan, seringkali dibalut dengan istilah-istilah agama seperti “jihad,” “syahid,” atau ...
Read more 0 Wacana yang memisahkan ulama menjadi “pribumi” dan “impor” adalah konstruksi sosial yang lemah secara historis dan keliru secara epistemologis. Di balik istilah itu tersembunyi bias identitas, politisasi agama, dan pengaburan makna keulamaan itu sendiri. Islam tidak mengenal batas geografis dalam transmisi ilmunya. Ia menyebar lintas benua, menembus batas etnis, dan ...
Read more 0 Di tengah era digital yang serba cepat dan terbuka, media sosial telah menjadi arena bebas bagi siapa saja untuk menyampaikan gagasan, termasuk gagasan-gagasan yang berbahaya bagi perkembangan mental dan spiritual anak-anak. Indoktrinasi melalui media digital tidak lagi menjadi sekadar kekhawatiran abstrak. Ia adalah kenyataan sehari-hari yang mengintai anak-anak di balik ...
Read more 0 Salah satu program unggulan pemerintahan Prabowo-Gibran adalah Sekolah Rakyat. Program ini bertujuan memberikan akses pendidikan ke kelompok masyarakat kelas bawah, terutama golongan miskin ekstrem. Sekolah Rakyat, dari tingkat dasar, menengah pertama, dan menengah atas ini didesain ke dalam bentuk sekolah asrama yang dikelola di bawah naungan Kementerian Sosial. Sekolah Rakyat ...
Read more 0 Indonesia lahir dari rahim perbedaan. Ratusan suku, bahasa, agama, dan tradisi bersatu dalam satu entitas kebangsaan bernama Indonesia. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika bukan sekadar semboyan, melainkan fondasi dan pengalaman hidup masyarakat Indonesia sejak dulu. Karena itulah, sejak dini anak-anak kita dikenalkan pada keragaman sebagai realitas dan kekayaan, bukan sebagai ancaman. Anak harus banyak ...
Read more 0 Dalam khazanah Islam, amanah mendidik seorang anak adalah sebuah kehormatan sakral, sebuah tugas yang menuntut kearifan lebih dari sekadar pemenuhan materi. Poros dari seni pendidikan yang luhur ini adalah sebuah konsep tunggal yang begitu mendasar namun seringkali terabaikan, fitrah. Berbeda dengan pandangan yang menganggap anak sebagai lembaran kosong, Islam mengajarkan ...
Read more 0
