Manusia diciptakan oleh Allah dengan kemuliaan yang sama, terlepas dari perbedaan ras, suku, agama, atau bangsa. Dalam Al-Qur’an, Allah dengan jelas menyatakan bahwa seluruh keturunan Adam dimuliakan, sebagaimana disebutkan dalam ayat berikut: “Dan sungguh, telah Kami muliakan anak cucu Adam, Kami angkut mereka di darat dan di laut, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik, dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” ...
Read more 0 Damai
Agama ataupun spiritualitas, pada dasarnya adalah juga sebuah media, dan bahkan jalan, yang dapat diendapi oleh berbagai kepentingan yang memang tak bisa dielakkan dalam sebuah kehidupan. Bahkan pun dalam niatnya yang paling suci dan luhur, ia tetap saja digerakkan oleh sebuah kepentingan: ridha Tuhan. Kepentingan, yang dalam khazanah kebudayaan Jawa dapat disepadankan dengan “karep,” adalah sebentuk azas dalam dalam sebuah kehidupan. Taruhlah dalam pagelaran wayang purwa Jawa yang disimbolisasikan dengan ...
Read more 0 Sebagai agama dalam rumpun Ibrahim yang muncul paling akhir, Islam mau tidak mau harus berhadapan dengan dua agama yang telah eksis sebelumnya. Yakni Kristen dan Yahudi. Maka, tidak mengherankan kiranya jika relasi ketiga agama itu dalam sejarahnya kerap mengalami pasang surut, bahkan acap diwarnai ketegangan. Ironisnya, ketegangan itu kerap dijustifikasi oleh sejumlah ayat dalam Al Quran. Salah satu ayat yang begitu populer dan kerap dikutip untuk membenarkan sikap anti pada ...
Read more 0 Istilah toleransi kebablasan sering kali muncul di kalangan tertentu sebagai kritik terhadap sikap keterbukaan yang ditunjukkan dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu contoh yang sering disorot adalah kedatangan Paus ke Indonesia yang disambut dengan meriah, tidak hanya oleh umat Katolik tetapi juga oleh berbagai lapisan masyarakat, termasuk Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Prof Nasaruddin Umar. Kedekatan antara keduanya menjadi sorotan. Bahkan kedatangan Paus ke Masjid Istiqlal dianggap toleransi kebablasan. Beberapa pihak ...
Read more 0 Gejolak sosial dan politik sering kali menjadi ladang subur bagi tumbuh dan berkembangnya kelompok-kelompok radikal. Situasi yang tidak stabil, ketidakpuasan masyarakat, serta perpecahan politik merupakan kondisi yang sering kali dimanfaatkan oleh kelompok radikal untuk menebar pengaruh dan melancarkan aksinya. Kerentanan merupakan lingkungan sosial dinamis yang melekat pada masyarakat yang tidak siaga terhadap perubahan. Aspek kerentanan sosial menerpa siapapun yang tidak memiliki akses pengetahuan, wawasan dan ketahanan dalam menghadapi situasi sosial ...
Read more 0 Kelompok radikal memiliki strategi sangat piawai dalam upaya memuluskan niat untuk menguasai NKRI. Setiap momen dimanfaatkan secara baik. Demonstrasi sebagai medium penyampai aspirasi dalam negara demokrasi, tak luput dijadikan kesempatan untuk menciptakan situasi buruk sehingga timbul kebencian di hati masyarakat terhadap negara. Supaya masyarakat menganggap “negara tak beradab”. Kita masih ingat sinyalemen adanya penumpang gelap dalam gerakan mahasiswa yang menuntut pembatalan revisi UU KPK dan menolak sejumlah pengesahan RUU tahun ...
Read more 0 Dalam beberapa minggu terakhir, pembubaran Jamaah Islamiyah (JI) sebagai sebuah organisasi menjadi sorotan publik. Berbagai pihak menyambut pembubaran ini dengan lega, menganggapnya sebagai akhir dari salah satu jaringan teror paling berbahaya di Asia Tenggara. Namun, euforia ini sebaiknya disertai dengan kewaspadaan tinggi akan reinkarnasi JI. Sejarah telah menunjukkan bahwa ideologi radikal tidak mudah padam. Pembubaran sebuah organisasi teroris sering kali hanyalah taktik yang bertujuan untuk bertahan dan beradaptasi. Dalam konteks ...
Read more 0 Pada tanggal 30 juni 2024 publik Indonesia dikejutkan dengan kabar bubarnya organisasi radikal Jamaah Islamiyyah. Kabar tersebut menjadi berita gembira karena organisasi yang berpaham radikalisme satu persatu mulai tutup buku di Indonesia. Selain mendeklarasikan pembubaran organisasi tersebut, 16 tokoh senior JI pun menyatakan kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Terlepas dari berita bubarnya JI dan kembalinya 16 tokoh ke NKRI, ada pertanyaan tentang apakah bubarnya JI karena massifnya gerakan ...
Read more 0 Bubarnya organisasi Jamaah Islamiyah (JI) baru-baru ini menjadi angin segar bagi keamanan nasional Indonesia. Namun, harus diingat bahwa sejarah telah menunjukkan bahwa pembubaran sebuah organisasi teroris tidak serta merta menghentikan penyebaran ideologi radikal yang menjadi akar dari aksi-aksi terorisme yang selama ini terjadi. Ideologi radikal memiliki kemampuan untuk beradaptasi, menyusup, dan berkembang dalam berbagai bentuk sel dan jaringan kecil . Karena itu, pasca bubarnya JI, masih dibutuhkan strategi ekstra untuk ...
Read more 0 Salah satu poin dalam deklarasi pembubaran Jamaah Islamiyyah adalah komitmen untuk mengadaptasi paham Ahlussunnah Wal Jamaah. Poin ini menarik mengingat JI selama ini identik dengan lahan wahabi-salafi. Meski mereka tidak secara eksplisit mengakui bahwa mereka menganut paham salafi-wahabi, namun dari karakteristik, mereka identik dengan lahan tersebut. Hal itu bisa dilihat antara lain dari corak penafsiran atas teks keaagamaan yang cenderung tekstualistik-literalistik. Mereka menafsirkan ayat keagamaan secara harfiah sehingga melahirkan tafsir ...
Read more 0