Pada penghujung akhir tahun 2019. Bangsa Indonesia perlu merawat persatuan dan Kesatuan. Dalam Ungkapan Bhinneka Tunggal Ika dapat ditemukan dalam kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad XIV di masa kerajaan Majapahit. Secara harfiah arti Bhinneka (beragam), Tunggal (satu), ika (itu) yaitu beragam itu satu. Nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika sudah seharusnya seluruh bangsa Indonesia dari sabang hingga merauke mampu merajut kesatuan dan persatuan negara Indonesia tercinta ini. Di ...
Read more 3 Damai
Adalah sebuah fakta, bahwa orang-orang intoleran itu sejatinya hanya segelintir orang, tetapi mereka terorganisir. Sedikit, tetapi berisik. Sebaliknya, pihak yang mendambakan perdamaian berada dalam jumlah yang banyak, tetapi tidak bisa berjamaah. Mayoritas, tetapi diam. Gemerlap kamajuan informasi dan teknologi ditambah penetrasi dari media sosial membuat manusia bisa mencukupi dirinya sendiri. Apa-apa yang diinginkannya tinggal klik, sudah tersedia di depan mata. Efek paling nyata adalah pudarnya budaya gotong royong di tengah-tengah ...
Read more 0 Harus diakui, saat ini Bumi Nusantara sedang diguncang oleh tindakan oknum-oknum yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi suatu agama, dalam hal ini oknum yang mengatasnamakan Islam sebagai dasar gerakan mereka. Mulai dari gagasan khilafah, NKRI Bersyariah, Perda Syariah, hingga tidankan peledakan bom di berbagai daerah di Indonesia atas nama “jihad” hingga menjadi pemberitaan di berbagai media massa. Kejadian-kejadian tersebut tentu saja meresahkan masyarakat yang menginginkan kehidupan yang aman, tentram, ...
Read more 1 Kembali kita mendengar terjadinya kasus intoleransi yang menghadirkan friksi mayoritas terhadap minoritas di bumi nusantara ini. Kasus yang dimaksud, sempat menggema di wilayah Kabupaten Dhamasraya dan Sijunjung, Sumatera Barat. Kasus tersebut adalah kasus penolakan sejumlah pihak terhadap rencana masyarakat yang beragama Katolik dan Kristen di situ untuk melakukan ibadah bersama merayakan Natal (VOA Indonesia, 2019). Bahkan penolakan yang ada bukan hanya semata untuk Natal saja, tapi juga untuk pendirian rumah ...
Read more 1 Tan samar pamoring suksma Sinuksmaya winahya ing asepi Sinimpen telenging kalbu Pambukaning warana Tarlen saking liyep layaping aluyup Pindha pesating sumpenan Sinimpen ing rasa jati —Serat Wedhatama Pada awal 2000-an, saya sempat berdiskusi dengan seorang yang dikenal sebagai pakar budaya Jawa, (alm.) Prof., Dr. Damardjati Supadjar. Kala itu saya baru pertama kali menginjakkan kaki di Jogja untuk memulai kuliah di fakultas filsafat UGM. Di salah satu rumahnya yang sederhana, di ...
Read more 0 Istilah Islam Nusantara tentu bukan suatu hal yang baru. Islam Nusantara sebenarnya sudah dikenal dan dipopulerkan sejak zaman Wali Songo. Kelihatan asing bagi Muslim milenial karena 5 tahun terakhir ini Islam Nusantara selalu dikampanyekan oleh Nahdlatul Ulama (NU). NU sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia berusaha menjaga budaya warisan leluhur. NU dalam pelestarian budaya leluhur berusaha menyisipi nilai-nilai Islam didalamnya. Hal ini penting supaya rakyat ini tidak lupa dengan budaya ...
Read more 0 Sebagai bangsa yang majemuk, terdiri dari berbagai macam suku bangsa, ras, dan agama, masyarakat Nusantara telah terbukti selama beradab-abad memancarkan karakter toleran dalam menjalani kehidupan. Karakter atau watak toleran ini kemudian membentuk masyarakat yang ramah dan terbuka, sehingga menciptakan kehidupan masyarakat yang harmonis, saling menghargai di tengah segala perbedaan. Ketika sekarang bangsa ini didera persoalan terkait merebaknya kebencian, pertikaian, dan bisa menciptakan perpecahan, sudah selayaknya kita sama-sama berefleksi untuk mengarungi ...
Read more 1 Kelompok radikalisme di Indonesia selalu mendeklarasikan dirinya sebagai pejuang pembela agama Islam. Hingga psikis bangsa ini selalu di teror dengan bom bunuh diri dan pemaparan paham kekerasan di berbagai tempat. Kondisi ancaman sosial yang semacam ini membuat bangsa ini secara kedaulatan dan keamanan sangat terancam. Darurat radikalisme adalah sinyal buruk bagi stabilitas kenegaraan yang meresahkan masyarakat banyak. Pun juga membuat kehormatan agama-Nya ternodai oleh sekelompok orang yang mengusung agama sebagai ...
Read more 1 Tanpa disadari masyarakat kita sekarang ini menjadi implusif, toleran, mudah marah dan mudah bermusuhan. Manakala ada terjadi konflik ringan, seperti politik, konflik itu akan ditarik ke tataran konflik etnis, atau konflik agama. Masyarakat cepat sekali mengambil cara kekerasan ketika posisinya dalam konflik itu terancam. Sehingga cara kotor dan tidak berperikemanusiaan rela dikorbankan demi kemenangan. Jika dahulu penderitaan dapat memukul mundur penjajahan. Namun, di masa sekarang, penderitaan dijadikan sebab perpecahan itu ...
Read more 1 Tahun ini, saudara setanah air kita dari umat Kristiani akan merayakan Misa Natal, salah satu hari yang paling ditunggu oleh mereka. Dan ini juga merupakan momentum yang tepat untuk mengajarkan kembali toleransi antar umat beragama kepada bangsa Indonesia. Sudah merupakan suatu kewajiban sebagai saudara sebangsa untuk menjaga berjalannya perayaan Natal yang tertib dan aman tanpa ada kendala apapun. Jangan sampai kejadian pada 19 tahun silam terulang kembali, tepatnya pada 25 ...
Read more 1