Minggu, 8 September, 2024
Informasi Damai
Archives by: Sitti Faizah

Sitti Faizah

0 comments

Sitti Faizah Posts

Memviralkan Ayat Persaudaraan di Medsos

Memviralkan Ayat Persaudaraan di Medsos
Keagamaan
Kalau kita amati, ayat-ayat yang berbicara tentang persaudaraan/toleransi itu seakan redup, tak pernah terangkat dan tak pernah viral di media sosial. Sehingga, masyarakat mudah terpengaruh hasutan pemecah-belah di media sosial. Akibat kekosongan pemahaman teologis yang menjelaskan bahwa perpecahan itu sesungguhnya dilarang oleh agama-Nya begitu redup di media sosial kita. Maka, menjadi penting saat ini untuk memviralkan ayat-ayat persaudaraan di media sosial. Dengan menjadikan ayat-ayat persaudaraan sebagai trending topik, bahan perenungan ...
Read more 0

Ketika Kelompok Radikal Menyuguhkan Ayat, Bagaimana Cara Membantahnya?

Ketika Kelompok Radikal Menyuguhkan Ayat, Bagaimana Cara Membantahnya?
Keagamaan
Bercermin pada kasus bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, pada Rabu (07/12/2023) yang lalu. Pelaku membawa sepeda motor dan di bagian depan bertuliskan tentang hukum bernegara kita yang dianggap syirik dan kafir. Lalu di situ ada sebuah tulisan ayat, yaitu (Qs. At-Taubah:29) yang menjadi dasar dia melakukan aksi kezhaliman itu. Fakta di atas, pada dasarnya sebagai satu motif yang paling membahayakan dari propaganda radikalisme-terorisme itu. Ketika seseorang disuguhkan ...
Read more 0

Tolaklah Jika Suamimu Mengajak ke Jalan Radikal-Teroris, Inilah Dalilnya!

Tolaklah Jika Suamimu Mengajak ke Jalan Radikal-Teroris, Inilah Dalilnya!
Keagamaan
Salah satu modus propaganda ajaran radikal-teroris terhadap perempuan, adalah memanfaatkan bentuk ketundukan/kepatuhan pada suami. Dengan membangun ancaman berdalih “nilai agamis”. Bahwa jika seorang istri tidak tunduk dan patuh atas perintah suami (membangkang) maka dianggap durhaka, kelak akan dihukum dan akan masuk neraka. Lantas yang menjadi pertanyaan kita hari ini, bolehkah membangkang jika suami mengajak ke jalan radikal-teroris? Pertanyaan ini tentu mengacu ke dalam substansi, bagaimana bentuk tunduk/kepatuhan itu berpijak. Sebagaimana ...
Read more 0

3 Upaya Memperkuat Pola Rekruitmen Pegawai yang Steril dari Paham Terorisme

3 Upaya Memperkuat Pola Rekruitmen Pegawai yang Steril dari Paham Terorisme
Narasi
Pergeseran pola infiltrasi paham terorisme ke sektor pemerintahan yang melahirkan teroris kelas menengah. Hal ini sebagai strategi baru untuk merobek bangsa ini dari dalam. Perannya, memengaruhi orang-orang sekitar seperti seluruh pegawai pemerintahan layaknya BUMN dan menebar propaganda radikal-teroris secara aman dan transparan. Maka, menjadi penting dalam upaya memperkuat pola rekruitmen pegawai yang steril dari paham terorisme itu. Upaya ini tentunya dapat dilakukan dengan 3 hal. Pertama, telitilah background keagamaannya; baik ...
Read more 0

Prof Rycko Amelza Dahniel dan Pembacaan Pola Radikalisme-Terorisme

Prof Rycko Amelza Dahniel dan Pembacaan Pola Radikalisme-Terorisme
Tokoh
Saat ini, Kepala BNPT Komjen Pol. Prof. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel M.Si, tengah berulang tahun di usia yang ke-57 tahun, tepatnya pada 14 Agustus 2023. Ada satu hal secara paradigmatis, yang perlu kita ketahui tentang Beliau. Dalam konteks; pembacaan pola radikalisme-terorisme kontemporer. Beliau memiliki nalar pembacaan terhadap pola radikalisme-terorisme yang condong reduksionis. Semenjak beliau menjabat sebagai kepala BNPT pada 3 Juli 2023, imbauan beliau selalu berbicara tentang akar yang ...
Read more 0

Demokrasi, Ruang Kebebasan dan Krisis Keadaban

Demokrasi, Ruang Kebebasan dan Krisis Keadaban
Narasi
Realitas demokrasi kita saat ini tidak sedang dalam krisis kebebasan, tetapi sedang mengalami krisis “keadaban”. Sebab, banyak kejahatan verbal dengan mudahnya menghina, mencaci dan mengolok-olok pemimpin. Lalu berlindung di balik kebebasan demokrasi dan berdalih melakukan aktivitas (mengkritik). Benar apa yang disampaikan oleh Plato dalam buku “Republik”, bahwasanya: “Kebebasan sejatinya memang merupakan (kebajikan) demokrasi yang terbaik. Tetapi demokrasi adalah keadaan yang hanya cocok untuk manusia yang sehat ruhaninya”. Artinya apa? nilai ...
Read more 0

Agama, Ruang Digital dan Radikalisme Berbasis Online

Agama, Ruang Digital dan Radikalisme Berbasis Online
Narasi
Di ere media digital saat ini, kemajuan dan pesatnya informasi yang begitu tidak terelakkan, telah menjadi “wadah” umat manusia. Sebagaimana menurut Marshall McLuhan, telah memprediksi di 60 tahun yang lalu, akan bergulir sebuah media tanpa batas. Beliau menyebutnya sebagai “global village” dalam bukunya Understanding Media; Extension of A Man. Di dalam “global village” (kampung global) tidak ada batasan kelas sosial, semua terhubung satu sama lainnya. Tentu ini langkah peradaban yang ...
Read more 0

Pelajaran Hijrah Nabi: Kebencian Itu Harus Ditinggalkan

Narasi
Secara sosiologis, ada satu kondisi di balik hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Sebagaimana, Nabi lebih memilih untuk tidak meladeni apalagi membalas segala bentuk kebencian dan intimidasi dari kaum kafir Quraisy. Beliau lebih memilih untuk hijrah ke Madinah dan hijrahnya Nabi memberi pelajaran berharga kepada kita, bahwa kebencian itu harus ditinggalkan. Pelajaran hijrah Nabi pada dasarnya membangun satu pola sikap. Bahwa, kebencian itu tidak akan pernah kunjung padam ...
Read more 0

Idul Kurban: Menyembelih Egoisme, Fanatisme dan Kebencian

Idul Kurban: Menyembelih Egoisme, Fanatisme dan Kebencian
Narasi
Setiap ibadah spiritual di dalam Islam pasti memiliki korelasi etis terhadap nilai sosial-kemanusiaan di dalamnya. Contoh, tinggal hitungan hari, kita akan merayakan hari raya Idul Adha (Idul Kurban). Secara makna-esensial: kita bisa menyembelih sifat egoisme, fanatisme dan rasa kebencian yang sering-kali menjadi penyakit rapuhnya nilai sosial-kemanusiaan di negeri ini. Mengapa? karena Idul Kurban tidak terlepas dari keharusan Nabi Ibrahim As dalam membersihkan hasrat dirinya dari segala ego dan kepentingan pribadi ...
Read more 0

Parasit Demokrasi: Mengajak Umat untuk Berbuat Kekacauan

Parasit Demokrasi: Mengajak Umat untuk Berbuat Kekacauan
Narasi
Saya lebih tertarik mengistilahkan sebagai “parasit” demokrasi. Terhadap mereka-mereka yang selama ini hanya bisa menuduh/memfitnah dan berbuat kekacauan di negeri ini. Sebab, kualitas mereka hanya berada dalam kapasitas semacam itu. Mereka layak disebut parasit, karena pengaruhnya terhadap tubuh bangsa ini hanya menyebabkan kekacauan/kerusakan. Kita jangan terjebak dengan segala motif yang menggunakan istilah “kekuatan masyarakat” atau yang tengah viral saat ini, yaitu people power. Lalu memercayai itu sebagai kepentingan kita di ...
Read more 0