Mengaplikasikan Agama sebagai Sumber Perdamaian dan Menguatkan Solidaritas Kemanusiaan

Mengaplikasikan Agama sebagai Sumber Perdamaian dan Menguatkan Solidaritas Kemanusiaan

- in Narasi
1945
1

Sejatinya setiap agama mengajak semua pemeluknya untuk menyuarakan perdamaian, kebersamaan, dan menghargai orang-orang yang ada di sekitarnya. Manusia yang memiliki agama ialah orang yang berilmu. Dan, orang yang berilmu ia tidak akan merendahkan orang lain, agama yang di peluk, dan keburukan lainnya, karena semakin tinggi ilmu seseorang maka akan semakin merendah pula hati, jiwa dan sikapnya. Karena dirinya menyadari ilmu tidak hanya untuk meninggikan dirinya sendiri, melainkan diamalkan untuk sebuah kerukunan.

Sejalan dengan itu, yang harus dipatenkan dalam hati ialah bahwa setiap agama diturunkan sebagai pedoman kehidupan umat manusia. Di mana nilai universal agama adalah menjaga kehidupan manusia akan selalu dalam koridor harmoni, damai dan perdamaian. Dengan kata lain, agama menjadi pengikat nilai dan norma yang menjaga perilaku manusia agar tetap bermanfaat bagi sesama.

Dari sinilah, seharusnya dunia maya digunakan dengan bijaksana. Dimanfaatkan sebagai jaringan yang bisa bermanfaat untuk sebuah gerakan perdamaian. Yang kemudian bisa menjadi gerakan solidaritas untuk keutuhan bangsa dan lahirnya generasi yang menyenangkan. Menyebarkan ajaran agama yang mendamaikan dalam sosial media. Agar masyarakat awam bisa memahami, bahwa agama itu menyejukkan bukan menghanyutkan dan mengadu domba.

Baca juga :Teologi Kebencanaan dan Solidaritas Kemanusiaan

Melalui media sosial seseorang akan bisa membangun sebuah perdamaian yang meluas. Hal ini di dukung dengan adanya, seseorang yang tidak bisa lepas dari gadget dan beberapa alat elektronik lainya yang bisa digunakan untuk menuju dunia maya. Kemajuan teknologi inilah yang harusnya dimanfaatkan dengan maksimal. Dan, Berangkat dari perdamaian yang ada di Indonesia, kita bisa menyuarakannya untuk dunia melalui media sosial. Seperti misalnya, menyebarkan konten kebaikan dalam media sosial, pastinya tidak sedikit orang akan menikmati hasil positifnya.

Berangkat dari sinilah, tidak menutup kemungkinan Indonesia akan dipersatukan dengan konsep kerukunan. Sebuah penyatuan yang kemudian mengakar menjadi sikap saling tolong-menolong dan menghargai antara satu dengan yang lainnya. Seperti misalnya, ketika kita berada di tanah Jawa, dan pada suatu kampung mendirikan sebuah rumah, akan banyak tetangga-tetangga sebelah berbondong untuk membantu.

Hal sederhana semacam inilah yang seharusnya dikembangkan. Dengan tujuan untuk mengokohkan persaudaraan/solidaritas, sikap cinta damai. Sebuah kerukunan akan terjalin dengan baik, apabila masyarakatnya dengan senang hati menjunjung norma-norma kebaikan yang ada. Yang kemudian akan menjadi modal penting untuk bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.

Konsep ini bisa menjadi modal utama untuk menjunjung tinggi nilai perdamaian di dunia. Sebab, berangkat dari keseharian kemudian disuarakan melalui lisan ataupun media sosial, akan tersebar luas. Tentunya akan menjadi ajaran kebaikan bagi mereka yang ingin mendalaminya. Hingga benih-benih perdamaian akan senantiasa terlaksana dengan baik melakukan tindakan yang nyata.

Untuk itu, sebuah negara akan menjadi lebih baik apabila masyarakatnya bisa menghargai antara satu dengan yang lainnya. Ketika seseorang sudah bisa menguatkan sikap menghargai, maka sikap empati akan senantiasa ada dalam dirinya. Benih-benih cinta akan senantiasa terurai dan menjadi jalan kebaikan untuk dirinya sendiri.

Menjadikan Konsep Kasih Sayang sebagai Jembatan Perdamaian

Indonesia merupakan negara yang majemuk, banyak suku-suku, bahasa, ras, hingga agama di dalamnya. Namun, hal inilah yang menjadikan Indonesia menjadi menarik. Sebab, hal ini menunjukkan Indonesia kaya dengan kebudayaan. Selain itu, dengan banyak perbedaan inilah, konsep kasih sayang sangat dibutuhkan di dalamnya. Karena hanya dengan melalui rasa memiliki dan cinta itulah yang akan menciptakan ras toleransi, yang kemudian mengakar menjadi kerukunan.

Pemahaman konsep kasih sayang sejatinya sangat meluas, hal ini tidak hanya berdekatan dengan seorang satu dengan orang yang lainnya. Melainkan, konsep kasih sayang ini menjadi sebuah konsep pendekatan untuk menumbuhkan Indonesia yang rukun, aman dan penuh dengan kedamaian. Untuk itu, kasih sayang itu penting, jangan jadikan kepentingan sepihak. Karena melalui kasih sayang, seseorang bisa memahami bahasa persatuan.

Sudah seharusnya konsep kasih sayang menjadi ajaran untuk setiap orang. Selain hal ini bisa menumbuhkan rasa saling mengerti, kasih sayang menjadi modal penting untuk mengikrarkan bahasa perdamaian. Sesuai dengan bahasa cinta, mencintai adalah bagian terindah dalam sanubari dan senantiasa menghiasi keindahan-keindahan dalam menjalani hidup yang damai.

Cinta selalu memberikan hal menarik untuk dinikmati. Orang-orang yang senantiasa menggunakan bahasa cinta dalam bertingkah laku, pasti dalam hidupnya senantiasa dipenuhi dengan kasih sayang dari orang lain. Itulah mengapa, gunakanlah cinta sebagai landasan diri ini untuk saling mengenal, memahami, hingga menjadikan bahasa cinta sebagai kedekatan dalam membangun kerukunan hidup berdampingan. Cinta itu ada dalam diri setiap manusia, dan harus senantiasa dijaga, kemudian disebarluaskan lewat lisan sebagai bahasa perdamaian

Facebook Comments