Inklusivitas perguruan tinggi di Indonesia dalam hal perkembangan gagasan dan wacana kiranya sudah tidak perlu diragukan lagi. Pasca Reformasi, kita melihat sendiri bagaimana dinamika akademik di perguruan tinggi telah menjadi penyokong utama gerakan masyarakat sipil (civil society). Namun, di sisi lain, inklusivitas perguruan tinggi itu harus diakui juga telah menciptakan residu persoalan. Keterbukaan kampus telah membuka celah bagi kelompok radikal untuk memasarkan gagasannya ke kalangan civitas akademika, terutama sekali mahasiswa. ...
Read more 0 islam
Sumber berita secara umum digunakan untuk menggali kebenaran suatu peristiwa. Sumber berita bisa diambil dari dokumen, catatan, kliping, buku, dan juga saksi mata. Istilah saksi mata digunakan karena jurnalis tidak berada di tempat saat peristiwa tersebut terjadi. Berbeda dengan dokumen atau catatan, saksi mata lebih banyak kekurangannya. Bisa saja terjadi pengakuan yang tidak tepat karena ada kepentingan pribadi atau kelompok pada kejadian tersebut. Oleh karena itu, mengklarifikasi sumber berita menjadi ...
Read more 0 Pada dasarnya radikalisme dan terorisme di Indonesia mutakhir tak jauh dari peristiwa-peristiwa politik harian. Para aktivis kontra radikalisme dan terorisme serta pihak yang berkompeten perlu menyeksamai perhelatan politik semacam pilpres dan pilkada, sebab pada tataran diskursif ekspresi-ekspresi radikalisme Islam seperti khilafah semakin ramai dan berkelindan dengan isu-isu politik praktis . Taruhlah pada momen pilkada Jakarta pada 2018 dan pilpres 2019 lalu, ekspresi radikalisme keagamaan seperti membonceng atau menjadi bagian dari ...
Read more 0 Dalam konteks penyebaran radikalisme, kampus bak dua sisi. Pertama, kampus dengan segala dinamika dan komponennya, bisa menjadi garda terdepan dalam upaya menangkal radikalisme dan terorisme di Indonesia. Hal ini terjadi karena kampus lazimnya dihuni oleh mereka yang memiliki tingkat literasi tinggi, minimal di atas rata-rata orang awam. Bahkan keberadaan lembaga kampus seperti Lembaga Dakwah Kampus bisa menjadi benteng tangguh radikalisme dan terorisme. Pada posisi pertama ini, kampus bisa menjadi penangkal ...
Read more 0 Rekonstruksi kebebasan berpikir di kampus, memang didorong kuat oleh pemerintah. Terbukti, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, meluncurkan program kampus merdeka, yang dalam pelaksanaannya mendorong civitas akademika memberi peluang yang besar kepada mahasiswanya agar saling mengkaji berbagai pemikiran yang ada, tentu, demi kemajuan Indonesia sendiri. Sebelum Nadiem meluncurkan kebijakan kampus merdeka, memang banyak dari kampus-kampus sempat menjadi sorotan tempat berkembangnya radikalisme. Hal itu diamini oleh banyak pihak, seperti penelitian BNPT ...
Read more 0 Akar dari radikalisme dan intoleransi sejatinya bukan lahir dari rahim akademik. Tetapi populasi yang mewabah dan menebarkan propaganda-propaganda ajarannya masuk melalui pintu akademik. Karena di dalamnya ada generasi emas bangsa. Yaitu para mahasiswa baru yang kadang masih egois, benarnya sendiri, tidak terbuka dalam berpikir, tidak mau argumentasinya dikalahkan, serta kualitas pengetahuannya yang terbatas. Dalam kondisi mahasiswa yang semacam inilah dunia akademik semakin terancam. Di tengah populasi virus radikalisme yang menyebar, ...
Read more 0 Radikalisme di lingkungan civitas akademika mestinya tidak akan pernah terjadi. Pasalnya, anggota rumah tangga perguruan tinggi merupakan orang-orang yang terpelajar, luas ilmu, luas pengalaman, dan selektif. Sementara, tindak radikal mestinya hanya dilakukan oleh orang-orang yang berilmu dangkal, pengalaman sempit, dan sembarangan dalam bertindak. Namun demikian, yang terjadi adalah, kampus sering kali menjadi salah satu “klaster” penyebaran virus radikalisme, bahkan terorisme. Kenyataan betapa kampus merupakan salah satu tempat penyebaran virus radikalisme ...
Read more 0 Saat ini merupakan musim penerimaan mahasiswa baru di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Momen inilah yang seringkali dimanfaatkan oleh kelompok radikal untuk menggaet massa, khususnya kalangan mahasiswa untuk menjadi calon kader ideologis mereka. Meskipun di tengah pandemi covid-19, upaya mereka tidak pernah surut untuk menggaet kader baru. Berbagai upaya mereka lakukan, misalnya dengan membuat WAG dan semacamnya sebagai jembatan informasi mereka. Karena kelompok radikal paham bahwa para calon mahasiswa ...
Read more 0 Viralnya video tentang mahasiswa senior yang membentak dan meminta para mahasiswa baru (Maba) untuk mencoret wajahnya dengan lipstik pada saat kegiatan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK) yang diselenggarakan secara online. Tentu tindakan yang semacam itu sangatlah disayangkan sekali. Karena tidak ada daya paradigmatis di dalam mengasah kreativitas mahasiswa baru untuk bisa lebih produktif pada saat kegiatan tersebut berlangsung. Pun bisa saja tindakan semacam itu, hanya mengakibatkan kepada tekanan psikologis ...
Read more 0 Berbagai macam tes yang telah dilewati untuk bisa lulus seleksi masuk perguruan tinggi yang telah diimpikan semenjak dari bangku sekolah. Hingga impian itu berhasil dan resmi diterima sebagai calon mahasiswa baru. Pencapaian ini sebagai bentuk dari awal mula yang menurut Dr. Fahrudin Faiz resmi menjadi orang dewasa. Baik di dalam berpikir, dalam bertindak, memilih arah kehidupan dan bahkan kedewasaan di dalam mencapai puncak ilmu pengetahuan yang begitu kompleks untuk benar-benar ...
Read more 0