Selasa, 26 November, 2024
Informasi Damai
sara

sara

Radikalisme dan Perombakan Buku Agama

Radikalisme dan Perombakan Buku Agama
Narasi
Wacana perombakan buku agama yang dilontarkan oleh Menteri Agama, Fahcrul Rozi patut didukung. Adalah suatu fakta, bahwa banyak buku agama yang dikonsumsi oleh para calon generasi bangsa berisi materi kekerasan, ketertutupan, dan tidak ramah terhadap keragaman dan perbedaan. Menurut berita yang beredar, setidaknya ada 155 judul buku yang akan dirombak, mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA). Perombakan ini dilakukan, sebab konten buku-buku itu berisi tentang ...
Read more 1

Mereka yang Terjaga: Menggagas Pendidikan Antiradikalisme dan Antiterorisme Sejak Dini

Mereka yang Terjaga: Menggagas Pendidikan Antiradikalisme dan Antiterorisme Sejak Dini
Narasi
Beberapa tahun lalu, tepatnya pada 2016, ketika ia masih duduk di bangku sekolah dasar dan ketika radikalisme dan terorisme seolah sudah menjadi santapan sehari-hari, saya bertanya padanya: “Kenapa orang melakukan teror?” Sembari makan di sebuah acara kenduri, anak itu pun menjawab tanpa saya kasih wawasan sebelumnya: “Untuk menyebarkan ketakutan dan kecemasan.” Dan ketika usianya menginjak SMP, tiba-tiba ia memperingatkan keluarganya untuk tak memaksa adiknya melakukan sesuatu. Ketakutan dan pemaksaan adalah ...
Read more 0

Cegah Generasi Bangsa dari Indoktrinasi Radikalisme

Cegah Generasi Bangsa dari Indoktrinasi Radikalisme
Narasi
Kasus bom bunuh diri di Medan yang dilakukan oleh anak muda menunjukkan bahwa indoktrinasi radikalisme masih sangat rawan merasuki generasi bangsa. Anak muda yang seharusnya sibuk menyiapkan dirinya untuk menjadi pemimpin masa depan, terjebak pada lingkaran kekerasan. Kekhawatiran terhadap radikalisme yang merasuki anak-naka muda medapat bukti di lapangan. Setara Institute (31/05/2019) meluncurkan hasil riset yang menunjukkan, bahwa beberapa perguruan tinggi negeri (PTN) terpapar gerakan radikalisme agama. Anak muda sebagai generasi ...
Read more 2

Digital Dakwah; Pendekatan Urban Sufistik

Kesambungan dan Kesinambungan Sufisme dalam Kacamata Islam Nusantara
Narasi
Memasuki era disrupsi 4.0 perkembangan tekhnologi digital semakin menggeliat tidak terbatas, menembus sekat-sekat budaya dan tradisi masyarakat. budaya digital tersebut telah menghantarkan masyarakat pada iklim kehidupan yang urban, mekanik, dan paradigma kehidupan yang serba pragmatis, bahkan infiltrasi budaya dan tata nilai asing lebih intens dan masif merongrong identitas kepribadian bangsa, dan moral agama, melalui media-media sosial, mengutip Mike Featherstone, dunia yang mendigitalisasi masyarakat dengan konsumtivisme dan pemiskinan spiritual. Media-media sosial ...
Read more 1

Gamelan: Jejak Toleransi dan Maknanya

Gamelan: Jejak Toleransi dan Maknanya
Narasi
“Gamelane wis muni,” demikian kalimat yang mengemuka sebagai tanda dimulainya Grebeg Sekaten di Solo dan Yogyakarta. Baru saja usai ritual tradisional warisan kerajaan Demak Bintara itu dihelat. Tempo doeloe, gamelan ditabuh niyaga ini bak besi sembarani agar masyarakat Jawa berbondong ke halaman Masjid Agung. Gamelan dimanfaatkan Walisanga menyukseskan program islamisasi di Jawa, tanpa memakai pentungan dan mengutamakan pendekatan kultural. Di era teknologi, gamelan di Sekaten tetap memesona. Ia kadung menulang ...
Read more 0

Toleransi dalam Beragama

Toleransi dalam Beragama
Narasi
Pada saat ini, problem intoleransi menjadi fenomena yang sangat mengkhawatirkan kehidupan bangsa Indonesia. Merebaknya aksi kekerasan di Indonesia dengan mengatasnamakan agama masih seringkali muncul dan semakin menguat. Ledakan Bom bunuh diri terjadi di Polrestabes Medan, Sumatera Utara. Akibatnya, terduga pelaku bom bunuh diri bernama Rabbial Muslim Nasution tewas dan 6 orang lainnya jadi korban luka. Peristiwa tersebut terjadi di Polrestabes Medan. Oleh karena itu, radikalisme agama dengan melakukan penyerangan secara ...
Read more 1

Membumikan Teologi Kebergamaan Toleran-Moderat

Membumikan Teologi Kebergamaan Toleran-Moderat
Narasi
Agama adalah obyek perbincangan sekaligus perdebatan yang tidak akan lekang dimakan zaman. Hal ini lantaran fungsi agama yang demikian vital bagi sebagian besar masyarakat. Terlebih pula, agama kerap menampakkan wajah ganda. Di satu sisi, agama kerap menjadi pedoman kehidupan, perdamaian dan menuntun manusia pada moralitas individu dan sosial. Namun, di sisi lain agama kerap menjadi penyebab konflik, peperangan, tindak kekerasan, kultus serta berbagai kekacauan lainnya. Pangkal persoalannya ialah kerancuan manusia ...
Read more 1

Bom Bunuh Diri, Intoleransi, dan Gurita Radikalisme

Bom Bunuh Diri, Intoleransi, dan Gurita Radikalisme
Narasi
Bom bunuh diri kembali terjadi di bumi pertiwi. Kali ini terjadi di Polrestabes Medan, Sumatra Utara, pada Rabu (13/11/2019), sekitar pukul 08.45 WIB. Saat itu, polisi baru saja selesai apel dan banyak warga yang hendak mengurus SKCK. Diketahui terduga pelaku bernama Rabbial Muslim Nasution (RMN). Rabbial berusia 24 tahun dan berstatus sebagai pelajar/mahasiswa. Ia masuk ke Polrestabes memakai seragam ojol. Selain Rabbial sebagai terduga pelaku yang tewas, ada enam orang ...
Read more 1

Intoleransi Agama dan Pentingnya Reformasi Pendidikan Kita

Intoleransi Agama dan Pentingnya Reformasi Pendidikan Kita
Narasi
Agama, pemahaman keagamaan dan sikap kebergamaan adalah tiga hal yang saling berkait kelindan satu dengan lainnya. Secara definitif, agama kerap dipahami sebagai sekumpulan ajaran ketuhanan yang diturunkan kepada manusia untuk dijadikan pegangan hidup. Agama, pada dasarnya merupakan sesuatu yang normatif, namun di dalamnya terkandung ajaran yang suci, penuh kedamaian, kemuliaan dan tentunya menghargai kemanusiaan. Meski demikian, dalam praktiknya agama kerap menyisakan berbagai persoalan. Salah satu dan yang paling mendasar ialah ...
Read more 2

Merawat Kemajemukan Dengan Melawan Intoleransi Melalui Pemahaman Teks Agama Yang Terbuka

Merawat Kemajemukan Dengan Melawan Intoleransi Melalui Pemahaman Teks Agama Yang Terbuka
Narasi
Indonesia sebagai NKRI adalah negara yang di dalamnya terdiri atas keberagaman dan kemajemukan. Hal tersebut sudah sejak lama menjadi bagian dari banga Indonesia dengan melahirkan konsep Bhineka Tunggal Ika sebagaimana yang tertuang dalam lambang negara. Istilah tersebut berasal pada abad ke-14 yaitu berasal dari Jawa Kuno yaitu Kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular. Dengan demikian, melalui semboyan tersebut jadilah perekat di antara komponen bangsa Indonesia yang sangat beragam di dalamnya. Belakangan ...
Read more 2