Senin, 14 Juli, 2025
Informasi Damai
Archives by: Heru harjo hutomo

Heru harjo hutomo

0 comments

Heru harjo hutomo Posts

Yang Berubah, Yang Pecah-Belah: Menyimak Klaim dan Kontestasi Tafsir Atas Pancasila

Yang Berubah, Yang Pecah-Belah: Menyimak Klaim dan Kontestasi Tafsir Atas Pancasila
Narasi
Pada 2003 pertama kali saya mengenalnya. Setelah sedikit berbincang dan entah kenapa diizinkan untuk mengikuti pasujudan di pendapa Paguyuban Sumarah, saya memboncengnya dengan motor butut saya kerumahnya di Sayidan, Jogjakarta. Kebetulan jalan kami untuk pulang searah. Ketika itu usianya sudah senja, sama sekali tak terlihat ia bersikap manja. “Sampun, ngriki kemawon,” katanya santun saat saya hendak menuntunnya untuk menuruni tangga menuju rumahnya. Pada Februari kemarin, 2020, ia menghembuskan napasnya yang ...
Read more 0

Jalan Panjang Moderatisme

Jalan Panjang Moderatisme
Narasi
Kalau cinta sudah dibuang Jangan harap keadilan akan datang Kesedihan hanya tontonan Bagi mereka yang diperbudak jabatan —Iwan Fals Pada tahun 2017 saya melihat bahwa radikalisasi keagamaan di Indonesia terjadi pada dua tataran: tataran birokratik dan tataran kerakyatan. Yang pertama berupaya melakukan formalisasi Islam—tanpa hirau pada aspek substansialnya yang mampu menjadi titik-singgung dalam keberagaman—pada kalangan menengah ke atas dengan memanfaatkan otoritas dan fasilitas negara. Sementara yang kedua teradikalisasi karena faktor ...
Read more 0

Radikalisme dan Terorisme Sebagai Fenomena Ideologis, Bukan Agamis

Radikalisme dan Terorisme Sebagai Fenomena Ideologis, Bukan Agamis
Narasi
Pertama kali saya berkenalan dengan marxisme adalah pada beberapa patah kata Karl Marx yang dahulu seperti menjadi motor aktivisme: “Philosopher have hitherto only interpreted the world in various ways; the point is to change it” (Theses On Feuerbach). Pada ranah pemikiran Barat di sinilah saya kira apa yang sekarang kita kenal sebagai radikalisme menunjukkan parasnya secara sistematis. Artinya, sebenarnya radikalisme (dan terorisme) tak melulu lekat dengan agama tertentu. Bukankah Carlos ...
Read more 0

Realisme Kritis dan Moderatisme

Merawat Kebhinekaan di Era Digital
Narasi
Pada akhir abad ke-16 Galileo dinyatakan bersalah dan dikucilkan sampai mati oleh gereja karena menyatakan pendapatnya bahwa matahari adalah pusat tata surya yang berbeda dengan tafsir resmi gereja yang menyatakan sebaliknya. Atas fakta sejarah ini banyak orang kemudian menyimpulkan bahwa agama (iman) dan sains (pengetahuan) adalah dua kutub yang berseberangan atau bahkan mustahil untuk dipertemukan sebagaimana yang disimpulkan oleh Wittgenstein dengan konsep language game-nya, Foucault dengan episteme-nya, dan Thomas Khun ...
Read more 0

Hikayat Gelombang Wani Wirang dan 4 Pilar Kebangsaan

Hikayat Gelombang Wani Wirang dan 4 Pilar Kebangsaan
Narasi
Wabah corona yang telah melanda Indonesia beberapa waktu lalu rupanya tak hanya membuat tiarap berbagai aktifitas keagamaan dan kebudayaan yang sifatnya fisik dan massal serta aktifitas perekonomian. Dari beberapa diskursus di tingkat elit dan pergerakan yang ada di kalangan akar rumput, saya melihat ia juga menyibakkan satu fakta bahwa aspirasi dan gerakan yang mengancam 4 pilar kebangsaan tak pernah benar-benar sekarat (Corona, Ancaman Radikalisme, dan Masa Depan Demokrasi Deliberatif Indonesia, ...
Read more 0

Kanan Terantuk, Kiri Terketuk, dan Paradigma Kehidupan Baru

Kanan Terantuk, Kiri Terketuk, dan Paradigma Kehidupan Baru
Narasi
Beberapa hari yang lalu sempat beredar foto Bahar bin Smith menjelang pembebasannya: gamis, selendang, dan baret merah yang menghiasi rambutnya yang pirang memanjang—yang kini dicukur gundul. Selain itu dalam salah satu fotonya ia juga berpose bersama beberapa pengikutnya yang tampak datang dari lingkungan penuh kekerasan: berkopyah dan bertelanjang dada dengan berbagai tato di tubuh mereka. Secara sekilas saya sempat membayangkan seraut wajah Che Guevara, seorang ikon pemberontak kiri, meski tanpa ...
Read more 0

Atas Nama Jumbleng: Mengulik Politik Wani Wirang di Penghujung Ramadhan

Atas Nama Jumbleng: Mengulik Politik Wani Wirang di Penghujung Ramadhan
Narasi
Dalam khazanah pewayangan orang mengenal yang namanya Bathari Durga. Ia menjadi penguasa para makhluk terkutuk dan menjijikkan laiknya hewan. Keratonnya dikenal sebagai Pasetran Ganda Mayit (padang berbau mayat). Sebermulanya Durga adalah Bathari Uma, isteri dari sang penguasa Triloka, Bathara Guru. Suatu ketika sepasang dewa-dewi itu nganglang jagat (mengudara) dengan menunggangi Sapi Andini di angkasa, dan tiba-tiba timbullah syahwat Sang Guru. Tapi Uma tak mau melayaninya. Di tengah berahi yang membuncah ...
Read more 0

Ramadhan, Kebhinekaan, dan Kemanusiaan

Ramadhan, Kebhinekaan, dan Kemanusiaan
Narasi
Beberapa kawan saya yang non-muslim, menjelang bulan Ramadhan beberapa minggu yang lalu, tiba-tiba mengirimkan ucapan selamat menjalankan ibadah puasa—satu hal yang saya sendiri tak menyadarinya sama sekali. Perasaan seperti ini saya kira juga sama dialami oleh kawan-kawan saya yang non-muslim ketika tiba-tiba saya pun mengucapkan selamat hari Paskah, Natal, Waisak, ataupun yang lainnya. Saya sendiri terbiasa untuk mengikuti prosesi ritual agama lainnya, entah Natalan ataupun beranjangsana ketika Waisak tiba (Sepatu, ...
Read more 3

Puasa, Multiplisitas, dan Sesama

https://jalandamai.org/ramadhan-covid-19-dan-kohesivitas-sosial.html
Narasi
Suatu ketika isteri saya bertanya tentang pengertian konsep multiplisitas (multiciplity) Deleuze, salah seorang pemikir Perancis kontemporer. Seperti biasa, saya pun menjelaskannya dari berbagai sudut-pandang, karena bagi saya, wacana-wacana kritis adalah semacam “perkakas” untuk memahami ataupun melakukan sesuatu yang lain. Sangat disayangkan andaikata wacana-wacana kritis itu sekedar teori yang tak berguna bagi kehidupan nyata. Dari berbagai pengalaman yang ada, seumpamanya ketika membahas sebuah karya film, saya tak sekedar meletakkannya sebagai sebuah ...
Read more 2

Maling Teriak Maling: Analisis Diskursif Tentang Kemungkinan Maraknya Kejahatan, Radikalisme dan Terorisme di Tengah Wabah Corona

Maling Teriak Maling: Analisis Diskursif Tentang Kemungkinan Maraknya Kejahatan, Radikalisme dan Terorisme di Tengah Wabah Corona
Narasi
Sebenarnya karakteristik terorisme kontemporer semacam IS (Islamic State) tak jauh beda dengan karakteristik para bandit, lonthe dan bajingan lainnya. Selain perebutan dan penguasaan wilayah sebagaimana di Suriah, dengan adanya kilang minyak di sana, mereka juga karib dengan hal-hal yang jauh dari agama (Mereka yang Terjaga: Menggagas Pendidikan Antiradikalisme dan Antiterorisme Sejak Dini, Heru Harjo Hutomo, https://jalandamai.org). Setelah secara resmi pemerintah pusat menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang perlu ...
Read more 0