Kamis, 17 April, 2025
Informasi Damai
Archives by: Heru harjo hutomo

Heru harjo hutomo

0 comments

Heru harjo hutomo Posts

Massa yang Berjeda

Massa yang Berjeda
Narasi
Jejaring radikalisasi yang berkemas keagamaan maupun sekularisme di Indonesia juga menggunakan “keluarga” sebagai unit terkecil dari masyarakat (Radikalisasi dari Bawah: Mengurai Jejaring Radikalisasi Keagamaan di Indonesia, Heru Harjo Hutomo, https://jurnalfaktual.id). Taruhlah suami sebagai seorang kepala negara dan isteri beserta anak sebagai rakyatnya—bukankah dalam bahasa Jawa anak dan isteri sering dibahasakan secara halus sebagai “rakyat” seperti dalam ungkapan keseharian: “Menika rakyat kula”? Dengan analogi demikian apa yang terjadi pada tataran nasional, ...
Read more 0

Kurun yang Tersisa: Mencermati Laskar Penolak Omnibus Law dan Gerakan Oposan Kontemporer di Indonesia

Narasi
Pada Perang Jawa kita disajikan oleh sebuah kemampuan dari seorang Dipanegara yang dapat menarik simpati dari beragam orang dan dari berbagai latar-belakang untuk ikut bersamanya dalam mengobarkan sebuah perang yang tak dapat dimaknai secara tunggal. Banyak anggota laskar Dipanegara berasal dari kalangan ningrat Jawa, penganut kejawen, kyai dan santri yang lebih menunjukkan orientasinya sebagai muslim Jawa, dan juga para muslim puritan yang alergi terhadap kejawen. Perang itu pun, karena juga ...
Read more 0

Melankolia dan Patologi Sosial

Melankolia dan Patologi Sosial
Narasi
Politik melankolia adalah salah satu pendekatan politik yang lumrah disaksikan dalam tipe masyarakat tontonan seperti saat ini (Pilkada dan Politik Melankolia, Heru Harjo Hutomo, https://jurnalfaktual.id). Pada wilayah politik praktis seringkali seorang kandidat, entah legislator maupun eksekutor, terpilih karena berbagai narasi biru yang sarat dengan luka dan nestapa, padahal tak banyak orang yang tahu akan kiprah-nya selama ini. Masyarakat tontonan memang bukanlah tipe masyarakat yang menilai seseorang berdasarkan kapabilitas, rekam jejak, ...
Read more 0

Yang Tertolak: Menguak Struktur Jaringan Radikalisme dan Terorisme Kontemporer di Indonesia

Apakah Teroris Bakal Punah?
Narasi
Dalam diskursus radikalisme dan terorisme terdapat dua macam bentuk aksi lapangannya: tunggal dan komplotan. Dalam hal ini saya ingin mengupas pola dan mekanisme radikalisme dan terorisme yang berkomplot. Mengingat pengutamaan program pencegahan daripada penindakan yang dicanangkan pemerintah dan beberapa bukti terkait dengan corak radikalisme dan terorisme kontemporer yang tak lagi lekat dengan citra agama, bahkan terkesan politis, saya kira menjadi penting untuk dikupas pola dan mekanisme mereka (Radikalisme dan Terorisme ...
Read more 0

Menggadaikan Nurani: Mengenali Radikalisme dan Terorisme Mutakhir di Indonesia

Narasi
Pada dasarnya radikalisme dan terorisme di Indonesia mutakhir tak jauh dari peristiwa-peristiwa politik harian. Para aktivis kontra radikalisme dan terorisme serta pihak yang berkompeten perlu menyeksamai perhelatan politik semacam pilpres dan pilkada, sebab pada tataran diskursif ekspresi-ekspresi radikalisme Islam seperti khilafah semakin ramai dan berkelindan dengan isu-isu politik praktis . Taruhlah pada momen pilkada Jakarta pada 2018 dan pilpres 2019 lalu, ekspresi radikalisme keagamaan seperti membonceng atau menjadi bagian dari ...
Read more 0

Populisme dan Propaganda Agama

Populisme dan Propaganda Agama
Narasi
Pada sebuah kesempatan, ketika saya mampir ngopi di pinggir jalan, ada beberapa motor lewat dan kemuadian melontarkan kalimat-kalimat verbal. Saya sama sekali tak tertarik dengan mode pergaulan yang konon ada yang menengarai berasal dari kebiasaan para anggota dan simpatisan IS di Suriah itu. Yang lebih menggelitik saya adalah penerimaan si penjual kopi, “Ilmu dalan,” jelasnya tanpa saya peduli bahkan untuk bertanya sekalipun. Konon lontaran-lontaran verbal tersebut, yang berupa rangkaian kalimat ...
Read more 0

Radikalisme dan Hiruk-Pikuk Politik

Radikalisme dan Hiruk-Pikuk Politik
Narasi
Sejak 2014 radikalisme di Indonesia seperti sudah terpola. Dan pola ini sebenarnya senantiasa berulang. Momen-momen politik menjadi ruang dimana radikalisme, yang sebermulanya laiknya potongan peristiwa yang berserak, menemukan bentuk tegasnya. Taruhlah menjelang pilkada Jakarta dimana isu-isu agama menjadi santapan sehari-hari di Indonesia, mulai dari kasus penodaan agama, mobilisasi massa yang berlatar isu identitas, gerakan-gerakan keagamaan yang bersifat histeris dan neurosis, begitu momen politik tiba semua potongan peristiwa itu seperti menyatu ...
Read more 0

Kelindan Khilafaisme dan Nasionalisme Sempit di Indonesia

Kelindan Khilafaisme dan Nasionalisme Sempit di Indonesia
Narasi
Pada tahun 2018, HTI, sebagai salah satu ormas pengusung ideologi khilafah di Indonesia, resmi dibubarkan oleh pemerintah dan menjadi organisasi terlarang (Perda Intoleransi, Perda Radikalisme, dan Nasib RUU Antiterorisme, Heru Harjo Hutomo, https://www.gusdurian.net). Pada tahun-tahun sebelumnya, beberapa kali saya mengunjungi wilayah pinggiran dan menemukan bahwa ormas-ormas yang sejenis pernah mendudukinya lewat masjid atau surau. Tapi di wilayah pinggiran tersebut masyarakat juga memiliki resistensi sendiri, mereka secara tegas menolaknya (Berpijak di ...
Read more 0

Kemerdekaan yang Tak Mengasingkan

Narasi
Beberapa hari yang lalu saya iseng mengamati sayuran liar yang tumbuh di halaman belakang rumah. Sebermulanya tak ada kesengajaan untuk menanamnya dengan secara khusus menyiapkan benih dan menyebarkannya. Karena, selain saat ini musim kemarau, tanah di halaman belakang rumah seperti tak layak untuk ditanami tanaman-tanaman yang produktif. Tapi tak dinyana, tanaman itu banyak yang berbuah dan kualitas buahnya juga tak kalah dengan hasil tanaman sawah. Padahal, tak pernah saya menyiangi, ...
Read more 0

Sejarah dan Kehidupan

Sejarah dan Kehidupan
Narasi
Selama ini banyak orang memahami sejarah sebatas berkaitan dengan masa silam. Banyak hal yang selama ini saya pertanyakan tentang sejarah dalam pengertian demikian (Yang Menyangga, yang Tak Terbaca: Mengulik Sejarah Minor Nusantara, Heru Harjo Hutomo, https://alif.id). Ada yang menarik dari filosofi pertunjukan wayang purwa Jawa, dan saya kira juga pertunjukan wayang-wayang lainnya, perihal “mahyang” dimana istilah “wayang” kemudian diturunkan. Dari istilah “mahyang” orang dapat tahu bahwa wayang tak identik belaka ...
Read more 0