Saya rasa, tindakan menolak ajaran Wahabi yang dilakukan oleh warga Nahdliyin di Pamekasan adalah (benar) demi menjaga kemaslahatan umat. Bahkan, perlu dijadikan (semangat Nasional). Sebab, ajaran Wahabi secara orientasi, fungsi dan misi sangatlah tidak cocok tumbuh-berkembang di Negeri ini. Sebagaimana, ada 4 alasan mengapa ajaran Wahabi sangat tidak cocok. Pertama, bertentangan dengan prinsip kebangsaan. Kedua, reduksionis atas kemajemukan masyarakat. Ketiga, menjadi “api” penyebab konflik/kebencian/permusuhan di tengah perbedaan. Keempat, menjadi ancaman ...
Read more 0 Sitti Faizah
Sitti Faizah Posts
Arus “sentiment rasial” pada dasarnya adalah warisan kolonialisme Belanda yang masih menjadi “penyakit” di negeri ini. Gerakan anti-etnis Tionghoa semakin mengaburkan sejarah di balik peran/jasa mereka. Kita salah-kaprah telah membenci orang-orang yang memiliki kontribusi besar bagi bangsa ini. Sebagaimana, ada 4 tokoh keturunan etnis Tionghoa yang sangat berjasa bagi bangsa ini. Mereka adalah bapak bangsa yang sengaja ingin dilupakan. Di antaranya adalah: Liem Koen Hian. Oie Tjong Hauw, Oey Tiang ...
Read more 0 Problem yang krusial saat ini, orang tua sering-kali membiarkan anak-anaknya berselancar di media sosial tanpa pengawasan sedikit-pun. Dengan sebuah alasan, dunia telah modern dan biarkan anak-anak menikmati zamannya untuk menguasai dunia digital. Lantas, apa yang kita pikirkan, setelah ada kasus pembunuhan yang dilakukan dua remaja terhadap bocah usia 11 tahun? Keduanya termakan oleh sebuah website jual-beli organ tubuh manusia di media sosial yang menjanjikan uang yang begitu fantastis. Masihkah kita ...
Read more 0 Tentu, tidak ada larangan bagi siapa-pun untuk menasihati/mengkritik seorang pemimpin demi kebaikan bangsa ini. Namun, kita harus membedakan antara nasihat dengan kebencian. Kita harus membedakan antara kritikan demi sebuah (kemaslahatan) dengan “pembangkangan” demi sebuah kemudharatan bagi tatanan sosial. Maka, dari sinilah kita harus memahami etika di dalam menasihati/mengkritik pemimpin. Dengan mengacu ke dalam pijakan teologis yaitu nilai Al-Qur’an. Agar, kita tidak terjebak ke dalam “propaganda radikal” yang sering-kali memanfaatkan wadah ...
Read more 0 Mumpung awal tahun 2023, kita tentunya tidak boleh kecolongan lagi. Perihal gerakan politisasi mimbar agama, yang selalu dijadikan motif penyebaran narasi radikal, intolerant dan terorisme. Mimbar agama sejak dulu sering-kali menjadi tempat kelompok radikal membangun propaganda ideologis. Misalnya di Masjid, ada oknum-oknum yang meracuni pola-pikir umat dengan paham agama yang eksluaif. Kita tidak bisa menganggap hal sepele dengan yang namanya “akar pola-pikir radikal”. Seperti membiarkan propaganda-propaganda “jangan berteman dengan non-muslim” ...
Read more 0 Ada yang bertanya, mengapa virus radikal ini tidak ada henti-hentinya untuk dibahas di setiap tahunnya? Bahkan pertanyaan ini sering-kali dijadikan dasar premis generic, bahwa virus radikal dianggap konspirasi dan akal-akalan pemerintah. Tanpa kita sadari bahwa ini adalah (pola) transformasi penyebaran virus radikal dalam bentuk penyebaran fitnah-fitnah yang semacam itu. Tentu yang harus kita pahami, bahwa virus radikal tidak akan pernah stagnant ke dalam satu pola. Mereka akan terus ber-transformasi dan ...
Read more 0 Saya adalah muslim dan Saya memiliki banyak teman dari umat Kristiani. Setiap menjelang perayaan Natal, Saya selalu mengucapkan selamat hari natal itu. Lantas, apakah iman Saya berkurang? Lalu menjadi hina karena mengucapkan selamat keagamaan yang semacam itu? Apa yang Saya lakukan justru tidak pernah mengurangi sedikit-pun kadar keimanan yang Saya anut. Bahkan, Saya merasa ini sebagai pancaran dari iman yang saya yakini. Bahwa, iman yang saya imani sejatinya penuh rahmat, ...
Read more 0 Setiap akhir tahun, selalu muncul narasi “basi” terkait pengharaman bagi umat Islam. Untuk mengucapkan selamat, ikut menyukseskan, atau-pun bahagia atas perayaan Hari Natal umat Kristiani. Bahkan, ada upaya-upaya untuk mengacaukan perayaan tersebut dengan berbagai tindakan teror mengatasnamakan perintah Islam. Lantas, benarkah umat Islam harus berperilaku demikian? Kalau kita mengacu ke dalam bentang sejarah, umat Islam pada dasarnya memiliki tanggung-jawab untuk menjaga keselamatan dan keamanan non-Muslim. Misalnya, Nabi di era Perang ...
Read more 0 Di luaran sana, mungkin masih ada orang-orang yang menginginkan dirinya untuk meledakkan diri (melakukan bom bunuh diri). Dengan sebuah alasan yang sama, yaitu tentang jihad, memerangi orang kafir dan mati syahid. Setidaknya ada 4 pesan yang perlu dipahami bagi mereka yang masih merasa bahwa tindakan bom bunuh diri itu kebenaran agama dan perintah-Nya. Sebagai jalan pertimbangan baginya, bahwa tindakan bom bunuh diri ini sebetulnya tidaklah benar, mutlak keliru, merugikan dirinya ...
Read more 0 Tindakan zhalim yang melanggar kemanusiaan bernama bom bunuh diri itu selalu membawa dalih pembenar dengan memanfaatkan potongan ayat (Qs. At-Taubah:29). Hal ini juga berlaku terhadap pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar yang datang mengendarai sepeda motor dengan 1 lembar kertas di tempel di depan dengan tulisan “KUHP HUKUM Syirik/kafir Perangi Para Penegak Hukum Setan Qs.9:29”. Lantas, apa maksud dari perintah “perangi” terkait kebenaran QS. At-Taubah:29 itu? Cobalah kita ...
Read more 0