Tinggal hitungan jari, perayaan Idul Fitri akan segera tiba. Di mana, kita akan merayakan sebuah kemenangan yang hakiki. Kita akan mulai bersenandung di atas kebesaran-Nya berupa (kalimat takbir) yang terucap berkali-kali. Sambil diiringi dengan aktivitas saling sapa dan saling mengokohkan persaudaraan dan menjalin kebersamaan. Karena, senandung takbir di hari fitri ini seyogianya menjadi “sinyal penghubung”. Sehingga bagi mereka yang bermusuhan akan dipertemukan dan akan kembali dipersaudarakan. Bagi mereka yang bermusuhan ...
Read more 0 Sitti Faizah
Sitti Faizah Posts
Baru-baru ini, ada salah satu “you-tuber” yang bernama Jozeph Paul Zhang tengah viral di jagat maya. Dia viral bukan karena prestasinya yang gemilang dan membanggakan. Tetapi karena tindakannya yang fatal dan tak bermoral. Dia adalah salah satu contoh di antara sekian banyak orang yang memiliki hasrat popularitas di dunia maya, tetapi menggunakan jalur instant. Melebarkan sensasi diri dan melancarkan narasi kebencian dan cacian. Agar dirinya mudah viral lalu terkenal. Dinamika ...
Read more 0 Terkadang, kebiasaan-kebiasaan kecil yang sering-kali kita lakukan, yaitu menempatkan puasa di bulan suci Ramadhan hanya sekadar “penunda” dari segala keburukan-keburukan. Artinya, kita hanya menahan diri untuk tidak berbuat keburukan pada saat atau sedang dalam keadaan berpuasa. Misalnya, kita sering-kali berkumpul bersama, lalu ketika ada salah satu teman di antara kita yang ingin berbicara keburukan orang lain, tiba-tiba ada salah satu di antara teman kita yang lain mencoba untuk menegurnya, bahwa ...
Read more 0 Dear Zakiah Aini. Kau adalah wanita yang menyayangi kedua orang tuamu, saudaramu dan semua orang terdekatmu. Mungkin kau di sana telah menyadari bahwa dugaan-mu, keyakinanmu dan tindakanmu tentang sebuah jihad untuk melakukan teror itu murni keliru. Pilihan-mu untuk mengejar sebuah pahala, syafaat Nabi dan surga-Nya dengan cara membunuh atau merelakan nyawamu sendiri itu murni tidak dapat dibenarkan. Karena Islam tidak pernah mengajarkan umat-Nya untuk menjadi mulai di sisi Allah SWT ...
Read more 0 Di dalam wilayah “religiositas” atau pengalaman seseorang dalam beragama experience of religions, pada hakikatnya mengacu kepada tendensi agama sebagai “sel yang hidup” Living cells dalam diri manusia. Artinya, nilai-nilai etis di dalam beragama, seyogianya meniscayakan sesuatu yang “menggerakkan” hati, pikiran, perencanaan dan segala tindakan manusia yang lebih etis. Termasuk kesadaran untuk pro-aktif di dalam bernegara dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku, misalnya. Pada ranah yang semacam inilah, saya tertarik ...
Read more 0 Di setiap praktik intoleransi, bullying dan perilaku sentiment terhadap perbedaan agama yang terjadi di sekolah. Entah pelakunya itu seorang murid atau bahkan guru sekalipun. Semua praktik yang semacam itu, saya kira bukan lagi mengacu kepada entitas agama itu sendiri yang berperan di dalam mengarahkan seseorang untuk berperilaku seperti itu. Apalagi mencurigai bahwa agama sebagai biang-kerok dari perilaku yang memalukan tersebut. Tetapi persoalan ini, saya kira lebih eksplisit mengacu kepada problem ...
Read more 0 Hoax dan radikalisme sebetulnya penyakit hati yang memengaruhi mental dan tindakan seseorang. Karena sangat tidak mungkin kiranya seseorang menyebarkan berita bohong yang merusak, menebar fitnah dan menimbulkan permusuhan. Jika bukan karena “geliat” diri untuk selalu terdorong menyebarkan keburukan tersebut. Begitu juga dengan para pelaku kekerasan, bom bunuh diri dan selalu menstimulasi permusuhan. Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin dalam bab (hati). Beliau selalu meniscayakan pentingnya (membersihkan hati). Kata bersihkan di ...
Read more 0 Agama sesungguhnya telah mengajarkan kita tentang etika di dalam menjalani kehidupan sosial. Kita diperintahkan untuk berbuat baik, berkata yang sopan dan tidak menyebarkan fitnah dan adu-domba. Semua aturan-aturan etis yang semacam itu sebetulnya sehat secara spiritual dan bermanfaat secara sosial. Dalil etis yang jelas dan terang-benderang seperti itu masih saja begitu banyak yang “berpaling”. Melanggar etika agama itu sendiri di sosial media. Tubuh kecepatannya dibiarkan tercemar. Kebebasan dan kemudahannya membuat ...
Read more 0 Jika kita amati lebih jauh, alur kebebasan di dalam mengkritik atau kebebasan berpendapat di dalam tubuh demokrasi yang ada di negeri ini, seyogianya selalu mengakar ke dalam dua arah. Pertama, kritikan yang membangun. Kedua, kritikan yang menjatuhkan. Keduanya sama-sama bergerak antara pro-kontra. Jika kita ukur dalam kaca-mata objektivitas demokrasi etis, mereka pada hakikatnya berseberangan secara tujuan dan peranan. Tetapi mereka sama-sama bergulir dalam tubuh kebebasan demokrasi. Keduanya memiliki dua wajah ...
Read more 0 Sebagai penerus bangsa, anak-anak harus dididik sedini mungkin agar bisa mengenal dan bersikap ramah terhadap perbedaan. Tentu perbedaan itu tidak lepas dari entitas sejarah bangsa ini. Maka, di sinilah kiranya anak-anak di Sekolah juga harus diberikan ruang kondusif untuk bisa menumbuhkan pola pikir dan pandangan akan sejarah Nunsantara agar mengenali leluhurnya yang sangat toleran. Upaya ini untuk memperkuat alasan-alasan historis. Sebagai pengikat mereka agar mantap dan konsisten menjaga perbedaan di ...
Read more 0