Minggu, 24 November, 2024
Informasi Damai
Damai

Damai

Kurban: dari Binatangisme Menuju Kemanusiaan

Narasi
Kurban sejatinya bukanlah persembahan untuk Tuhan. Sejak dini, Al-Quran sudah menyatakan, bahwa Tuhan tidak menerima daging dan darah kurban, melainkan ketakwaan. Dengan demikian, kurban hanyalah sarana dan simbol yang memiliki tujuan dan makna yang tersembunyi. Orang yang hanya sampai pada simbol. Ia hanya sampai pada kulitnya saja. Sebaliknya, orang yang mampu dan bisa sampai kepada makna dan tujuan, ia bisa mencicipi manisnya ajaran kurban. Jika kita perhatikan narasi yang diberikan ...
Read more 0

Kurban dan Dimensi Ekonomi Kerakyatan

Kurban dan Dimensi Ekonomi Kerakyatan
Narasi
Siapa bilang, pelaksanaan Idul Adha hanya berdimensi teologis-vertikal an sich, antara seorang hamba dengan Tuhannya? Idul Adha, yang biasanya diidentikkan dengan ibadah kurban lewat penyembelihan hewan sapi atau kambing—selain mempunyai fungsi sosial—sesungguhnya juga mempunyai nilai ekonomi tinggi. Tengoklah di sekitar kita, ada banyak warga yang saat ini, jelang Idul Adha, secara tiba-tiba memilih bisnis penyediaan hewan kurban. Jual beli untuk hewan kurban, sepertinya menjadi lahan bisnis (walau sementara atau kondisional) ...
Read more 0

Kurban, Kemanusiaan, dan Semangat Nir-kekerasan

Kurban, Kemanusiaan, dan Semangat Nir-kekerasan
Narasi
Sebagai ibadah ritual, pertanyaan yang sering diajukan pada kurban adalah: Mengapa binatang kurban itu harus disembelih? Bukankah, menyembelih binatang merupakan suatu tindakan kekerasan (violence)? Apalagi sebelum disembeli, binatang itu diikat, ditarik, diinjak, dan darahnya mengalir kemana-mana. “Itu sangat tidak manusiawi,” kata sebagian pihak. Mengapa tidak diberikan saja binatang itu kepada fakir-miskin untuk dipelihara sehingga bisa berkembang biak dan hasilnya bisa dinikmati mereka? Pertanyaan itu sah-sah saja. Akan tetapi, pada konteks ...
Read more 0

Antropologi Kurban dan Spirit Kebangsaan di Tengah Pandemi

Antropologi Kurban dan Spirit Kebangsaan di Tengah Pandemi
Narasi
Memahami ibadah kurban dirasa perlu banyak pendekatan, diantaranya ialah pendekatan antropologi. Dalam pendekatan ini, lebih khusus antropologi agama kurban merupakan ibadah yang sarat makna. Ibadah kurban tak hanya mampu meningkatkan level spiritualitas kita semata, akan tetapi sekaligus juga memupuk sensitivitas sosial kemanusiaan antar sesama. Bahkan, Muhbib Abdul Wahab (2017) menegaskan bahwa sejatinya kurban merupakan ibadah multidimensi baik dimensi mental spiritual, sosial, edukasional, historical, maupun kultural. Apabila kita lacak historisitasnya, perintah ...
Read more 0

Tafsir Hermeneutik Kurban dan Transformasi Spirit Kemanusiaan

Tafsir Hermeneutik Kurban dan Transformasi Spirit Kemanusiaan
Narasi
Hari Raya Idul Adha atau sering juga disebut Idul Kurban tahun ini berbarengan dengan suasana pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Seperti kita lihat, pandemi telah melahirkan krisis multidimensi, mulai dari gejolak ekonomi, gesekan sosial hingga merambah isu keagamaan. Di sektor kesehatan, penyebaran Covid-19 telah menghilangkan ribuan nyawa manusia dan menjangkiti puluhan ribu lainnya. Sedangkan pembatasan sosial untuk menangkal penyebaran Covid-19 telah menyebabkan lumpuhnya roda ekonomi. Di saat yang sama, ada ...
Read more 0

Kurban dan Semangat Kemanusiaan

Kurban dan Semangat Kemanusiaan
Narasi
Sebentar lagi, kita merayakan hari raya Idhul Adha 1441 H yang jatuh tepat pada hari Jumat, tanggal 31 Juli 2020. Pada momentum hari idhul Adha ini rasa kemanusiaan perlu ditumbuhkan kembali apalagi di tengah pandemi corona. Karena itu, umat Islam mampu merefleksikan secara kritis- filosofis dan komprehensif tentang makna kurban dan semangat kemanusiaan. Sehingga ibadah kurban yang dilakukan umat Islam mempunyai nilai yang berarti dalam dirinya dan umat Islam lainnya ...
Read more 0

Mitologi Qurban dan Jembatan “Spiritualitas Kemanusiaan”

Mitologi Qurban dan Jembatan “Spiritualitas Kemanusiaan”
Narasi
“Ibrahim melihat ke atas dan di tengah semak belukar ia melihat seekor domba jantan terperangkap oleh tanduknya. Ia pergi mengambil domba jantan itu dan mempersembahkan-nya sebagai korban, sebagai pengganti anaknya. Jadi Ibrahim menamai tempat itu “Tuhan menyediakan”, dan sampai hari ini dikatakan, “Di atas gunung Tuhan itu akan disediakan”. (Kejadian 22: 13-14). Secara kajian mitologi, nama “Ibrahim” (Abraham) dalam bahasa Taurat. Dalam kata “Tuhan akan menyediakan” merupakan bentuk kata kerja ...
Read more 0

Spirit Qurban; Mengubur Egoisme Diri, Menguatkan Solidaritas Kemanusiaan

Spirit Qurban; Mengubur Egoisme Diri, Menguatkan Solidaritas Kemanusiaan
Narasi
Membaca cerita sejarah tentang adanya hari raya Idul Adha atau Hari Raya Qurban, kita pasti diingatkan kembali tentang Nabi Ibrahim yang hendak menyembelih anaknya Nabi Ismail, yang kemudian di ganti oleh Tuhan dengan seekor domba. Hal ini menunjukkan sejak dari awal memang Tuhan tidak hendak menjadikan manusia atau Ismail, sebagai korban. Allah hanya menguji ketakwaan, ketulusan, dan keikhlasan Ibrahim. Dari situlah kemudian lahir sebuah sejarah yang selalu diperingati dalam setiap ...
Read more 0

Semangat Kurban: Tidak Mengorbankan Manusia atas Nama Agama

Semangat Kurban: Tidak Mengorbankan Manusia atas Nama Agama
Narasi
Dua hamba yang mulia diuji oleh Allah perihal ketundukan dan ketaatan. Jika nyawa adalah paling berharga dan keluarga paling dicintai, Tuhan pun memberikan ujian terberat itu. Bayangkan ayah harus mengorbankan anak tercintanya demi memenuhi perintah Allah. Sebagai ujian mereka berdua berhasil melalui itu. Bukan maksud Tuhan untuk mengorbankan manusia untuk menunjukkan keagunganNya. Semua adalah perantara ujian untuk menguji sejauhmana ketaatan dan ketulusan seorang hamba. Fisik korban tidak akan dibutuhkan oleh ...
Read more 0

Ontologi Kurban dan Momentum Rehumanisasi Bangsa

Ontologi Kurban dan Momentum Rehumanisasi Bangsa
Narasi
Dua momen penting di Bulan Dzulhijjah bagi umat Islam ialah ibadah haji dan kurban. Keduanya memiliki pesan spiritual sekaligus sosial yang kuat dan mendalam. Sayangnya, tahun ini dua ibadah itu harus dilaksanakan dalam keterbatasan dan keprihatinan. Pemerintah Arab Saudi sebagai penanggung jawab dua Kota Suci, Makkah dan Madinah telah memutuskan untuk membatasi ibadah haji hanya bagi warga lokal. Itu artinya, umat Islam dari luar negara Arab Saudi yang terjadwal berangkat ...
Read more 0