Selasa, 15 April, 2025
Informasi Damai
Archives by: Heru harjo hutomo

Heru harjo hutomo

0 comments

Heru harjo hutomo Posts

SKB 3 Menteri dan Toleransi Konstitusional

SKB 3 Menteri dan Toleransi Konstitusional
Narasi
Pada tahun 2017, di salah satu sekolah umum negeri di Jogjakarta, dan juga di salah satu sekolah umum negeri di Genteng, Banyuwangi, terdapat kewajiban untuk memakai jilbab bagi para muridnya. Dua kasus itu pun, seingat saya, langsung viral dan mendapat penyikapan dari gubernur dan bupati saat itu. Meskipun pada kasus di Jogja penyikapannya tak setegas di Banyuwangi, kedua kasus itu menyingkapkan sesuatu yang sedang berjalan dalam diam dan sudah berlangsung ...
Read more 0

Musuh dalam Selimut: Perebutan Ruang Tafsir Sejarah Antara Islam Substansial dan Islam Formal, Islam Nusantara dan Islam Transnasional

Musuh dalam Selimut: Perebutan Ruang Tafsir Sejarah Antara Islam Substansial dan Islam Formal, Islam Nusantara dan Islam Transnasional
Narasi
Di bawah matahari tak ada apapun yang berada tanpa bayangan. Ungkapan ini saya kira patut untuk kita renungkan terkait dengan radikalisme yang senantiasa mengiringi moderatisme keagamaan. Lazimnya, radikalisme dan moderatisme dipahami sebagai dua kutub yang berseberangan seperti halnya Islam formal vs. Islam substansial, Islam struktural vs. Islam kultural. Saya kira, sebagai pihak yang berada di kutub moderatisme, kita mesti berpikir ulang tentang “lawan” kita selama ini dimana sejak beberapa tahun ...
Read more 0

Tubuhku adalah Batasku: Menyingkap Praktik Diskriminasi di Ruang Publik Indonesia

Tubuhku adalah Batasku: Menyingkap Praktik Diskriminasi di Ruang Publik Indonesia
Narasi
Suatu kali saya berseloroh pada seorang perempuan yang telah lama menjadi teman saya, “Ajak balapan lari saja,” timpal saya ketika ia dibilang kecil oleh teman-teman perempuannya yang besar. Saya perlu memberi tanda kutip pada kata “kecil” dan “besar” itu. Sebab, buat para perempuan itu, konon, kata “kecil” itu sangatlah sensitif. Ungkapan kata “kecil” dan “besar” yang menyangkut pada keadaan fisik secara sekilas memang tampak rasis. Bukankah orang-orang India dan Arab ...
Read more 0

Kearifan Lokal dan Perpres RAN PE

Kearifan Lokal dan Perpres RAN PE
Narasi
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024 (Perpres RAN PE) resmi ditandatangani oleh presiden beberapa hari yang lalu. Yang menarik dari perpres itu adalah diperhatikan dan diakomodasinya kearifan lokal sebagai salah satu prinsip-prinsip yang mendasari proses dan pelaksanaan RAN PE. Hal ini, bagi saya, tentu saja tak begitu mengejutkan mengingat kearifan lokal telah ...
Read more 0

Perpres RAN PE dan Montase Radikalisme

Perpres RAN PE dan Montase Radikalisme
Narasi
Radikalisme dan terorisme di Indonesia sudah merupakan kejahatan yang bersifat postmodern. Istilah postmodern di sini hanyalah sebuah pembeda atas kejahatan-kejahatan yang tak lagi dapat dipahami dengan perspektif lama. Radikalisme di Indonesia, baik yang bercorak keagamaan maupun non-keagamaan, tak lagi bersifat terpusat seiring dengan konsep dan implementasi kekuasaan yang juga tak terpusat. Di bawah matahari segala hal secara alamiah membawa bayangannya sendiri-sendiri. Demikian pula konsep dan implementasi kekuasaan di hari ini ...
Read more 0

Ada China di Balik Vaksinasi Corona: Hikayat Bahasa, Hikayat yang Nyata

Ada China di Balik Vaksinasi Corona: Hikayat Bahasa, Hikayat yang Nyata
Narasi
Diskursus pada dasarnya adalah sesuatu yang dominan sejak peristiwa “the linguistic turn” mengubah fondasi ilmu-ilmu humaniora—dan tentunya, dalam derajat tertentu, sains. Satu hal yang pasti, tak ada makhluk hidup yang sama sekali lepas dari bahasa. Ketika seekor anak kucing mengeong tanpa ketulungan dan ia terdiam sesudah induknya menyusuinya, kita tahu bahwa anak kucing itu tengah haus. Demikian pula ketika dua ekor kucing dewasa berkejaran, ribut dan tak tahu malu, kita ...
Read more 0

Ruang Remang Keagamaan dan Kenegaraan

Ruang Remang Keagamaan dan Kenegaraan
Narasi
Tarekat Naqsyabandiyah memiliki salah satu prinsip yang dikenal sebagai prinsip “khalwat dar anjuman.” Secara politis, prinsip ini ingin mengetengahkan agama, atau khususnya sufisme, tak anti terhadap politik yang selama ini kerap dicitrakan sebagai sepetak wilayah “kotor” yang sarat dengan pembiakan nafsu-nafsu hewaniyah manusia. Seorang sufi tak lagi dicitrakan sebagai orang-orang yang membelakangi atau bahkan meninggalkan dunia, tapi hidup dan tetap bersufi di dalam dan di tengah-tengahnya. Secara harfiah “khalwat dar ...
Read more 0

Ormas-Ormas Radikal yang Tak Kunjung Wirang dan Potensi Terorismenya

Ormas-Ormas Radikal yang Tak Kunjung Wirang dan Potensi Terorismenya
Narasi
Akhir tahun 2020 adalah seperti berakhirnya pula trend terorisme yang mengambil gaya purbanya: premanisme (Mereka yang Terjaga: Menggagas Pendidikan Antiradikalisme dan Anti terorisme Sejak Dini, Heru Harjo Hutomo, https://jalandamai.net). Setelah IS kembali khalayak Indonesia dikejutkan oleh bangkitnya salah satu organisasi radikal: Jamaah Islamiyah (JI). Di Semarang kepolisian berhasil membongkar dan membekuk jaringan JI yang telah menyiapkan perang. Target dan rekrutmen mereka seperti tak lagi semurah organisasi-organisasi radikal yang berafiliasi ke ...
Read more 0

Antara “FPI,” Demokrasi dan HAM

Antara “FPI,” Demokrasi dan HAM
Narasi
Sebagaimana HTI, FPI pada dasarnya sudah (mesti) bubar dan menghilang batang hidungnya dengan diberlakukannya UU Ormas 2017. Tapi, pada kenyataannya, mereka tetap saja mewiridkan nama yang secara hukum tak lagi jelas statusnya itu. Pun, kiprah mereka seperti tak pernah lekang oleh panas dan hujan dengan arogansi yang masih sama pula. Haruskah kini, dengan kasus mutakhir yang melawan aparat negara, kepemilikan senjata api yang tentu saja untuk ukuran organisasi yang secara ...
Read more 0

Kebatinan dan Anyaman Keberagaman

Kebatinan dan Anyaman Keberagaman
Narasi
Agama pada dasarnya tak pernah hadir sebagai sesuatu yang tergantung pada ruang dan waktu atau bersifat historis belaka. Dalam kajian agama-agama dikenallah dua sisi yang acap ditampakkan oleh agama: sisi eksoterik yang berisi seperangkat tata aturan yang dibatasi oleh konteks dan sisi esoterik yang mengatasi ruang dan waktu. Taruhlah agama Islam dimana yang menjadi sisi eksoteriknya adalah fiqh yang berkaitan dengan tubuh, ilmu kalam dengan keyakinan yang bersandarkan lebih pada ...
Read more 0