Kamis, 17 Juli, 2025
Informasi Damai
Archives by: Heru harjo hutomo

Heru harjo hutomo

0 comments

Heru harjo hutomo Posts

Hikayat Binatang Beragama

Photo 2019 10 21 17 25 17
Narasi
 Well, mother, tell your children Never do what I have done Spend your lives in sin and misery In the house of the rising sun —Five Finger Death Punch Pernah suatu kali saya disepelekan “kecil” karena tak mau menuruti kemauan ataupun kebiasaan goblok mereka untuk berbuat dosa. Maklum, derajat mereka cuma sekedar tukang kepruk dan pedagang selangkangan. Pada dasarnya saya tak anti terhadap kalangan seperti itu. Tapi ada yang ...
Read more 1

Bertolak Dari yang Ada

Bertolak Dari yang Ada
Narasi
Seorang pria berpakaian hitam tiba-tiba menyeruak kerumunan. Secepat kilat ia menghunjamkan pisaunya ke perut seorang pejabat yang baru turun dari mobil. Sangat sederhana, seolah tak ada yang menyana. Untuk membunuh seorang pejabat tak perlu lagi adanya konspirasi yang rumit seperti yang terekam dalam film Vantage Point (Menakar Gerakan Makar “12:00”, Heru Harjo Hutomo dan Silvia Ajeng Dewanthi, www.harakatuna.com). Saya pun dapat menyimpulkan modus operandi seperti itu sangat khas jaringan-jaringan teroris ...
Read more 1

Membidik Tanpa Hardik

Membidik Tanpa Hardik
Narasi
Perawakannya sedang. Sikapnya luruh, anteng, jatmika. Tutur katanya halus. Pernah saya dan beberapa kadang mengorek bawah sadarnya perihal seorang perempuan yang singgah kali pertama di hatinya. Kami pun terpingkal, bukan karena mengejek atau bermaksud merendahkan. Tapi karena saking sucinya ia, baiknya, ia. Perempuan itu adalah perempuan Belanda, yang, setelah pecah perang, raib ke negara asalnya. Dan ia, yang barangkali saking baiknya, tak pernah berusaha memilikinya. Bahkan setelah sang isteri pergi ...
Read more 0

Menggugat “Indonesia”: Ahmad Syafii Maarif dan Politik Identitas di Indonesia

Photo 2018 10 15 15 41 38
Narasi
Datang dari lingkungan yang identik dengan paham wahabi tak menyurutkan nyali seorang Ahmad Syafii Maarif untuk menjadi sesosok “pemberontak.” Sumatera Barat, di akhir abad ke-18, yang lekat dengan puritanisme Islam, adalah wilayah subur untuk persemaian paham wahabisme—konflik antara kaum mudo (Islam puritan) dengan kaum tuo (adat), perang padri, babak ke-2 sejarah organisasi Muhammadiyah yang lekat dengan besutan tokoh-tokoh yang pernah bersinggungan dengan pendidikan keislaman di Sumatera Barat. Buat saya pribadi, ...
Read more 0

Melongok Dari yang Tak Pokok

Melongok Dari yang Tak Pokok
Narasi
Selama sepekan ini, tercatat bangsa Indonesia tengah diguncang dengan berbagai teror yang bernuansa agama—atau lebih tepatnya, berbungkus agama tertentu. Selasa, 08 Mei 2018, Mako Brimob menjadi sasaran teror yang menewaskan lima aparat kepolisian. Lusanya, Kamis, 10 Mei, satu aparat juga tumbang ditusuk seorang lelaki yang mencurigakan. Dan masih di kompleks yang sama, Sabtu, 12 Mei, dua perempuan yang diduga akan melakukan penusukan berhasil ditangkap (www.tempo.com 13/05/2018). Esoknya, Minggu, 13 Mei, ...
Read more 0

Berpijak di Akar Budaya yang Sama

Photo 2018 04 11 14 02 10 1
Narasi
BENARLAH ujar para orangtua, bukan Jakarta apalagi Eropa letak tujuan segenap sistem kebudayaan maupun keagamaan. Tapi, Ponorogo. Pono berarti “mawas/tahu” dan rogo adalah “diri”. Sodong, sebuah padhukuhan yang terletak di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah. Tepatnya di Desa Gelangkulon, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo. Untuk menuju Sodong saya perlu menyusuri jalan kecil pegunungan yang menanjak dan berkelok. Di kaki gunung Suci, desa Pager Ukir, sekitar 2 km dari tempat tujuan ...
Read more 0

Dengung Agung

Dengung Agung
Narasi
HAMPIR sebulan saya mengunjungi tempat kelahiran saya: Ponorogo. Ada beberapa tempat yang saya kira—di tengah maraknya radikalisme keagamaan dan aksi-aksi intoleran belakangan ini—luput dari gempuran-gempuran isu bernuansa SARA ataupun hoax yang bertujuan untuk memecah-belah keutuhan masyarakat, mengoyak anyaman kebangsaan. Selain Dusun Sodong, Desa Gelangkulon, kecamatan Sampung, dan Desa Klepu, kecamatan Sooko, ada satu lagi desa yang memiliki tingkat toleransi yang tinggi dan kohesi sosial yang kuat: Bulu Lor, Kecamatan Jambon, ...
Read more 0

Menghidupi Tradisi, Menyemai Toleransi

Menghidupi Tradisi, Menyemai Toleransi
Narasi
“Klepu, Desa Terpencil di Ponorogo 40 Tahun Lebih di Kuasai Salibis,” judul sebuah narasi ketika saya searching di internet tentang desa Klepu (www.suara-islam.com 27/01/2015). Atau narasi lainnya yang masih mengobarkan semangat yang sama: sentimen antar agama. Seperti alasan pendirian Gedung Pembinaan dan Pelatihan Mualaf, di mana sumber dananya berasal dari kedubes Saudi Arabia, di samping untuk memujudkan kemandirian ekonomi juga untuk “mengokohkan akidah” (www.republika.com 02/06/2016). Dalam narasi-narasi itu Klepu selalu ...
Read more 1

Sontoloyo, Sempalan, dan Gerakan-Gerakan Kutu Rambut

Jurnalisme10
Narasi
Kemat isarat lebur Bubar tanpa daya kabarubuh Paribasan tidhem tandhaning dumadi Begjane ula daulu Cangkem silite anyaplok (Serat Sabdatama) BUNG Karrno pernah mendedahkan perihal Islam Sontoloyo. Sontoloyo sepadan dengan istilah tolol. Mereka, kalangan sontoloyo itu, adalah apa yang kini disebut sebagai Islam formal—yang lebih mementingkan atribut atau bentuk daripada isi—dan juga Islam politik—karena mengagendakan dipaksakannya syari’ah versi mereka oleh negara. Tentang pola dan karakteristik Islam Sontoloyo tersebut mendapatkan detailnya ...
Read more 0

Hikayat Kebohongan

Sara6
Narasi
DALAM khazanah pewayangan ada tiga macam jagad (loka): jagad manusia, para dewa, dan jagad jin setan peri perayangan. Dunia kita di hari ini pun juga terdiri dari tiga macam dunia: dunia nyata, maya, dan yang terakhir—untuk meminjam istilah Henri Corbin ketika mengulas Syaikh al-Akbar, Muhyiddin Ibn ‘Arabi, lepas dari konteks—dunia “imajinal.” Sebagaimana yang lazimnya dicitrakan sebagai “lelaki,” dunia nyata adalah tempat di mana—dalam kategori lama—seseorang masih menjadi dirinya sendiri, apa ...
Read more 0