Trust I seek and I find in you Every day for us something new Open mind for a different view And nothing else matters —Nothing Else Matter, Metallica Demokrasi, untuk tampak dan berjalan sebagaimana yang diidealkan, pada dasarnya juga membutuhkan sebuah peran yang dianggap dapat membawa berbagai harapan dan bahkan melampiaskan rasa pahit yang pernah dirasakan. Idealitas atas demokrasi itu tersaji lewat berbagai fenomena yang bahkan tampak melebihi kapasitas nalar ...
Read more 0 Heru harjo hutomo
Heru harjo hutomo Posts
Politik, ketika menjadi sebentuk kompetisi, kerap dianggap bersifat “masturbasif” atau mesti “masturbasif.” Pada titik inilah, karena dengan logika mesti ada yang menang atau kalah, politik kemudian seakan-akan bertentangan dengan pluralitas atau kebhinekaan, setidaknya kebhinekaan kepentingan. Atau, ketika melongok pada subyek politik, kemudian muncullah pembedaan antara politisi dengan negarawan. Demokrasi, sebagai sebuah sistem pemerintahan dan politik, yang dalam banyak implementasinya menyaratkan sistem pemilihan untuk meraih kekuasaan, yang di Indonesia lazim disebut ...
Read more 0 Sebuah kontestasi politik, dari setingkat pilkades hingga pilpres, umumnya memang membawa sebentuk penyisihan akal sehat. Fenomena ini sebenarnya tak hanya terjadi di Indonesia belaka. Dalam sejarahnya, Hitler dengan Nazi-nya juga membawa sebentuk penyisihan akal sehat, dimana oleh Arendt diungkapkan bahwa irasionalisme memang lekat dengan otoritarianisme dan totalitarianisme. Memang terlalu mengada-ada untuk membandingkan sebuah kontestasi politik dengan terbentuknya otoritarianisme dan totalitarianisme. Namun, dalam perspektif ini, orang dapat menjadi paham bahwa demokrasi ...
Read more 0 Menjadi orang baik ternyata sama sekali tak ada kaitannya dengan agama. Kebaikan, dalam perspektif ini, bukanlah kategori yang semata melekat pada agama, meskipun agama nyata-nyata mewedarkan pesan-pesan kebaikan. Nalar, sebagaimana yang diyakini oleh para filosof, dapat pula dijadikan parameter bahwa seseorang itu baik. Jadi, ketika orang itu bersikap yang sesuai dengan nalar, maka dapat dikatakan bahwa orang itu adalah orang baik. Ada sebuah penalaran yang kemudian saya kira menurunkan apa ...
Read more 0 Pada tahun ’68 terjadi sebuah peristiwa “kecil” yang senyatanya cukup berdampak besar. Peristiwa itu adalah revolusi ’68 yang terjadi di Perancis. Ketika kini orang ramai berwacana tentang dunia yang multipolar, pada dasarnya pergeseran paradigma yang mendasari keadaan semacam itu telah diawali oleh adanya trend dan tuntutan akademik untuk tak lagi pongah akan spesifikasi pengetahuan dan keahlian yang dikuasai. Pada era inilah apa yang orang kenal dengan pendekatan-pendekatan lintas-bidang menunjukkan batang ...
Read more 0 Kalamun nandhing sarira Tinemu beda malah nyulayani Benere dhewe ginunggung Tinampik liyaning lyan Beda kalyang tepa sarira puniku Ika kang den upayaa Tinemu samining sami —Punkchoir Kabhinekan, Heru Harjo Hutomo Syahdan, seorang yang sepuh menyuruh seorang yang muda untuk mendamik atau menunjukkan tentang istilah “aku” yang senantiasa ia katakan ketika berbicara dan berpikir. Tanpa berpikir panjang pemuda itu pun segera mendamik dadanya sebagai representasi si “aku.” “Yang kamu damik itu ...
Read more 0 Tak seperti biasanya, anak itu sedari bangun tidur, ketika terang mulai meliputi Bumi, bermain dan berlarian di depan rumah. Tak ada minat untuk menonton TV, rewel atau sesekali melafalkan aksara-aksara yang menempel di sebuah dinding. Hingga, pada pukul 12.00, beberapa kendaraan rombongan peziarah melintasi rumah yang kami singgahi, ia, Sangkan namanya, kemudian menggamit tangan Bapaknya untuk kembali menonton TV sebagaimana biasanya. Ziarah kubur merupakan salah satu tradisi yang sudah lama ...
Read more 0 Siapa yang tak pernah mengenal Kertanegara, Hayam Wuruk ataupun Gajah Mada, orang-orang yang jelas-jelas tak pernah bersyahadat? Dan adakah yang memiliki prasangka bahwa mereka akan masuk neraka? Tentu pertanyaan-pertanyaan semacam ini tak pernah berada dalam pikiran kita. Kita hanya mengenal bahwa pada masa Hayam Wuruk kerajaan Majapahit, dengan konsep “Tripaksa” dimana agama Syiwa-Buddha-Brahma disatukan, berada pada puncak kejayaannya (Antara Kesatuan Wujud dan Persatuan Nasional, Heru Harjo Hutomo, https://jalandamai.org). Adapun pada ...
Read more 0 Di Jawa apa yang dikenal dalam agama sebagai problem tauhid kerap dianggap sebagai sebuah problem yang sudah selesai. Anggapan semacam ini dapat saya perluas lagi pada problem akhlak atau yang di Jawa dikenal dengan istilah “budi pakerti.” Sebab, dua problem ini memiliki keterkaitan yang erat dimana oleh kalangan wujudiyah Nusantara apa yang disebut sebagai relasi antara Khaliq dan makhluq terjembatani oleh akhlaq. Maka dapat dikatakan, sebagaimana penyimpulan M.C. Ricklefs, agama—dalam ...
Read more 0 Dalam kesusastraan Jawa, khususnya pada karya Ronggawarsita, istilah “muda” ternyata tak bertentangan dengan istilah “tua.” Sang pujangga Jawa itu mengaitkan istilah “muda” dengan istilah “mupus” atau “pupus” yang merujuk pada tunas atau daun muda. Meskipun ungkapannya terkesan sumeleh, “mupus pepesthening takdir,”namun secara spiritual kondisi itulah yang diasosiasikan dengan sikap yang sudah dewasa: menjemput takdir dengan penuh harapan. Maka tak heran ketika Mangkunegara IV mencirikan pula sikap dewasa atau tua ini ...
Read more 0