Minggu, 19 Mei, 2024
Informasi Damai
Archives by: Heru harjo hutomo

Heru harjo hutomo

0 comments

Heru harjo hutomo Posts

Perpres RAN PE dan Montase Radikalisme

Perpres RAN PE dan Montase Radikalisme
Narasi
Radikalisme dan terorisme di Indonesia sudah merupakan kejahatan yang bersifat postmodern. Istilah postmodern di sini hanyalah sebuah pembeda atas kejahatan-kejahatan yang tak lagi dapat dipahami dengan perspektif lama. Radikalisme di Indonesia, baik yang bercorak keagamaan maupun non-keagamaan, tak lagi bersifat terpusat seiring dengan konsep dan implementasi kekuasaan yang juga tak terpusat. Di bawah matahari segala hal secara alamiah membawa bayangannya sendiri-sendiri. Demikian pula konsep dan implementasi kekuasaan di hari ini ...
Read more 0

Ada China di Balik Vaksinasi Corona: Hikayat Bahasa, Hikayat yang Nyata

Ada China di Balik Vaksinasi Corona: Hikayat Bahasa, Hikayat yang Nyata
Narasi
Diskursus pada dasarnya adalah sesuatu yang dominan sejak peristiwa “the linguistic turn” mengubah fondasi ilmu-ilmu humaniora—dan tentunya, dalam derajat tertentu, sains. Satu hal yang pasti, tak ada makhluk hidup yang sama sekali lepas dari bahasa. Ketika seekor anak kucing mengeong tanpa ketulungan dan ia terdiam sesudah induknya menyusuinya, kita tahu bahwa anak kucing itu tengah haus. Demikian pula ketika dua ekor kucing dewasa berkejaran, ribut dan tak tahu malu, kita ...
Read more 0

Ruang Remang Keagamaan dan Kenegaraan

Ruang Remang Keagamaan dan Kenegaraan
Narasi
Tarekat Naqsyabandiyah memiliki salah satu prinsip yang dikenal sebagai prinsip “khalwat dar anjuman.” Secara politis, prinsip ini ingin mengetengahkan agama, atau khususnya sufisme, tak anti terhadap politik yang selama ini kerap dicitrakan sebagai sepetak wilayah “kotor” yang sarat dengan pembiakan nafsu-nafsu hewaniyah manusia. Seorang sufi tak lagi dicitrakan sebagai orang-orang yang membelakangi atau bahkan meninggalkan dunia, tapi hidup dan tetap bersufi di dalam dan di tengah-tengahnya. Secara harfiah “khalwat dar ...
Read more 0

Ormas-Ormas Radikal yang Tak Kunjung Wirang dan Potensi Terorismenya

Ormas-Ormas Radikal yang Tak Kunjung Wirang dan Potensi Terorismenya
Narasi
Akhir tahun 2020 adalah seperti berakhirnya pula trend terorisme yang mengambil gaya purbanya: premanisme (Mereka yang Terjaga: Menggagas Pendidikan Antiradikalisme dan Anti terorisme Sejak Dini, Heru Harjo Hutomo, https://jalandamai.net). Setelah IS kembali khalayak Indonesia dikejutkan oleh bangkitnya salah satu organisasi radikal: Jamaah Islamiyah (JI). Di Semarang kepolisian berhasil membongkar dan membekuk jaringan JI yang telah menyiapkan perang. Target dan rekrutmen mereka seperti tak lagi semurah organisasi-organisasi radikal yang berafiliasi ke ...
Read more 0

Antara “FPI,” Demokrasi dan HAM

Antara “FPI,” Demokrasi dan HAM
Narasi
Sebagaimana HTI, FPI pada dasarnya sudah (mesti) bubar dan menghilang batang hidungnya dengan diberlakukannya UU Ormas 2017. Tapi, pada kenyataannya, mereka tetap saja mewiridkan nama yang secara hukum tak lagi jelas statusnya itu. Pun, kiprah mereka seperti tak pernah lekang oleh panas dan hujan dengan arogansi yang masih sama pula. Haruskah kini, dengan kasus mutakhir yang melawan aparat negara, kepemilikan senjata api yang tentu saja untuk ukuran organisasi yang secara ...
Read more 0

Kebatinan dan Anyaman Keberagaman

Kebatinan dan Anyaman Keberagaman
Narasi
Agama pada dasarnya tak pernah hadir sebagai sesuatu yang tergantung pada ruang dan waktu atau bersifat historis belaka. Dalam kajian agama-agama dikenallah dua sisi yang acap ditampakkan oleh agama: sisi eksoterik yang berisi seperangkat tata aturan yang dibatasi oleh konteks dan sisi esoterik yang mengatasi ruang dan waktu. Taruhlah agama Islam dimana yang menjadi sisi eksoteriknya adalah fiqh yang berkaitan dengan tubuh, ilmu kalam dengan keyakinan yang bersandarkan lebih pada ...
Read more 0

Moderatisme: Arah Baru Iklim dan Dakwah Keagamaan di Indonesia?

Narasi
Ketersisihan kalangan yang notabene menjadi simbol gerakan-gerakan politik-keagamaan yang radikal akhir-akhir ini seperti mengisyaratkan arah baru iklim keagamaan di Indonesia. Mulai dari tersudutkannya Rizieq Shihab dan Bahar bin Smith, redupnya pamor Amien Rais, gagalnya berbagai aksi yang berujung anarkisme atas kebijakan-kebijakan pemerintah, ketersingkiran para pengikut dan simpatisan Rizieq di MUI, bangkitnya kesadaran publik atas sisi gelap populisme yang hanya menguntungkan kalangan sektarian dan radikal belaka dengan bentuk penolakan di berbagai ...
Read more 0

Irasionalitas Rasionalisme: Secarik Catatan Tentang Klaim Kesucian dan Keluhuran dalam Dunia Politik

Irasionalitas Rasionalisme: Secarik Catatan Tentang Klaim Kesucian dan Keluhuran dalam Dunia Politik
Narasi
Adalah Harya Suman, atau kelak, setelah dihajar sampai penyok raganya oleh Patih Gandamana, bernama Sangkuni. Tentang kecerdikan sekaligus kelicikan dalam berpolitik, barangkali, ia adalah teladan yang tak ada duanya. Seandainya Kresna mewakili idealisme dalam berpolitik, Sangkuni justru sebaliknya, pragmatisme dalam berpolitik. Seandainya Kresna menghasilkan anak didik seperti Arjuna, yang menjadi pancer para raja Jawa, Sangkuni melahirkan para oposan politik: Aswatama yang bergerilya seusai perang Bharatayuda dan Antisura pada era Prabu ...
Read more 0

Wayang dan Dakwah Substansial

Wayang dan Dakwah Substansial
Narasi
Wayang pada dasarnya merupakan warisan budaya yang sifatnya terbuka, dapat maknai dan digunakan untuk apapun (Ma-Hyang: Melibatkan yang Silam Pada yang Mendatang, Heru Harjo Hutomo, CV. Kekata Group, Surakarta, 2020). Dalam sejarahnya, wayang dan pertunjukannya identik dengan ritual tertentu. Dalang, dalam hal ini, adalah seorang yang secara ideal dituntut untuk tak sekedar memiliki kemampuan teknis pertunjukannya, tapi juga memahami dan membabarkan kebajikan, hikmah ataupun dharma. Karena itulah istilah “dalang” ada ...
Read more 0

Hidup Laiknya Sebuah Karya Seni

Hidup Laiknya Sebuah Karya Seni
Narasi
Dalam sebuah wawancara bersama Dreyfus dan Rabinow, Michel Foucault mempertanyakan kenapa orang selalu mengaitkan karya seni dengan seonggok patung atau goresan cat pada sebidang kanvas? Kenapa tak ada yang menganggap bahwa hidup kita dapat pula dijadikan sebuah karya seni? Foucault, dalam hal ini, tengah menerangkan perihal kekuasaan (yang selalu tertaut dengan pengetahuan) dan relasinya dengan subyek. Sepanjang sejarah manusia, berbeda dengan eksistensialisme dan juga liberalisme, pada dasarnya manusia bukanlah subyek ...
Read more 0