Selasa, 26 November, 2024
Informasi Damai
Damai

Damai

Menguji Nalar Publik Keberagamaan Kita

Menguji Nalar Publik Keberagamaan Kita
Narasi
Isu agama menjadi isu yang seksi di negeri ini. Hampir tidak ada hari tanpa pembicaraan tentang agama. Penelitian menunjukkan, agama menempati nomor wahid dalam urutan hal yang paling banyak diperbincangkan masyarakat, selain politik, human interest, sex, dan humor di dunia maya. Agama yang dihadirkan di ruang publik adalah agama dalam bentuk kulit, artifisial, dan luarnya saja. Akibatnya, umpatan, saling klaim, menyalahkan, bahkan menegasikan sering terjadi. Kondisi ini diperparah dengan penetrasi ...
Read more 0

Media Sosial, Hiperrealitas dan Matinya Kebenaran

Media Sosial, Hiperrealitas dan Matinya Kebenaran
Narasi
Media sosial telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Layaknya produk teknologi lainnya, media sosial juga memiliki dua sisi yang saling berlawanan. Di satu sisi, media sosial menjadi sarana paling efektif bagi manusia dalam berkomunikasi, berinteraksi, sekaligus berbagi informasi dan pengetahuan. Di saat yang sama, media sosial juga telah mengubah cara dan pola manusia dalam berkomunikasi. Melalui media sosial, komunikasi dimungkinkan tidak hanya terjadi dalam satu atau dua arah, ...
Read more 1

Peristiwa Viral dan Ujian Nalar Sehat Publik

Peristiwa Viral dan Ujian Nalar Sehat Publik
Narasi
Di era media sosial, semua orang bisa bebas berekspresi: memproduksi atau menyebar konten dan menjadi viral tampaknya lebih menjadi trendsetter dibandingkan mengungkapkan kebenaran. Nalar sehat publik pun diuji. Mengingat, kebohongan tampak lebih mengemuka dibandingkan aspek rasionalitas publik dalam mengelola informasi yang didapatkan. Kebenaran yang semestinya tidak dapat diuji dengan sejauh mana peristiwa tersebut menjadi viral, kini mengalami mengalami pendangkalan makna secara signifikan. Ini terlihat dari respon mayoritas netizen yang lebih ...
Read more 1

Menjaga Nalar, Menolak Mentalitas Instan

Menjaga Nalar, Menolak Mentalitas Instan
Narasi
Publik sedang heboh oleh kemunculan perkumpulan kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS) di Purworejo Jateng, juga perkumpulan Sunda Empire di Jawa Barat. Fenomena munculnya kelompok yang memanfaatkan imajinasi kejayaan masa lalu untuk merekrut orang bergabung tersebut semakin menyadarkan kita, betapa hari-hari ini banyak orang terjerumus dalam pandangan irasional yang menafikan nalar sehat. Keraton Agung Sejagat (KAS) diklaim sebagai kerajaan atau kekaisaran dunia yang muncul karena telah berakhirnya perjanjian 500 tahun sejak ...
Read more 2

Bergesernya Paradigma Kosmologis Jawa

Bergesernya Paradigma Kosmologis Jawa
Narasi
Adalah seorang keturunan Madura, Trunajaya, yang sempat menumbangkan kekuasaan kesultanan Mataram yang dalam sejarahnya pernah tercatat sebagai pemerintahan tiran dan despotik (bedhahing Plered). Ribuan ulama yang merupakan simpatisan Giri Kedaton dieksekusi oleh Amangkurat I yang dikisahkan memiliki kehidupan yang hedonistik—bahkan ia sempat pula berebut perempuan, Rara Oyi, dengan salah satu anaknya: Amangkurat II. Trunajaya, yang secara harfiah bermakna “kejayaan orang muda,” merupakan seorang ksatria-santri di masa sekarang. Dalam perlawanannya terhadap ...
Read more 1

Merawat Akal Sehat Publik di Sosial Media

Merawat Akal Sehat Publik di Sosial Media
Narasi
Wajah media sosial kita seharusnya penuh dengan kedamaian dan rasionalitas. Media sosial harus jadi perekat kemanusian antara sesama. Akan tetapi, dalam realitasnya, wajah media sosial kita penuh dengan debu kotor. Debu kotor itu berbentuk ujaran kebencian, irrasionalitas, rasisme, intoleransi, paham-paham radikal, hoax, dan sederet konten negative lainnya. Buruknya wajah media sosial kita memang tak lepas dari sifatnya sendiri yang bersifat maya. Karena bersifat maya, akibatnya setiap orang bisa lebih leluasa ...
Read more 2

Viral tidak Selamanya Benar dan Rasional

Viral tidak Selamanya Benar dan Rasional
Narasi
Kebenaran tidak selamanya mendapat pujian dan simpati publik. Sebaliknya, kesalahan tidak selamanya dicela untuk selanjutnya dijauhi. sebagai misal, seorang kiai mengajarkan kebaikan kepada masyarakat atau bahkan nabi kepada umat sering kali tidak diikuti. Namun, seorang pimpinan rampok yang jelas-jelas mengajarkan taktik licik (baca: kesalahan) sering kali diikuti oleh anak buahnya. Di era dunia maya, kata-kata yang banyak dibahas atau sering dikunjungi (baca: viral) merupakan kata-kata yang cukup diperhitungkan. Bahkan dengan ...
Read more 1

Generasi Bodo dan Gendeng

Generasi Bodo dan Gendeng
Narasi
Dalam sepekan ini jagat maya mencatat penelusuran tertinggi di Indonesia adalah seputar sepak bola, korupsi, keraton sejagat di Purworejo, dan yel-yel Islam yes kafir no di kota pelajar Yogyakarta. Penelusuran serupa juga menjadi tranding 10 besar (16 Januari 2020) di Youtube. Bola tentu menjadi hiburan terbesar di dunia, sehingga selalu menjadi prioritas penelusuran sebagian besar warganet. Korupsi, meski telah disepakati bersama sebagai kejahatan kemanusiaan, masih saja kita dikejutkan dengan ulah ...
Read more 0

Mewaspadai Paham Radikalisme Agama di Sekolah

Mewaspadai Paham Radikalisme Agama di Sekolah
Narasi
Jagad media kembali dihebohkan oleh berita tentang pembina pramuka yang mengajari anak-anak SDN Timuran, Yogyakarta, menyanyikan yel-yel “Islam, Islam Yes, Kafir, Kafir No!”, Jumat (10/1/20). Akibat peristiwa ini, sontak membuat beberapa orang protes, baik tidak langsung melalui saluran media sosial, maupun langsung, sebagaimana yang dilakukan oleh perwakilan ibu dari anak di sekolah tersebut. Apa yang dilakukan oleh pembina pramuka itu mencerminkan sikap eksklusivisme secara personal, dan coba “ditularkan” kepada siswa/i ...
Read more 0

Pendidikan Moderasi, dan Literatur Pro-Keberagaman

Pendidikan Moderasi, dan Literatur Pro-Keberagaman
Narasi
Pendidikan sejatinya membuat manusia lebih menghargai perbedaaan dan memahami keragaman. Sekolah mengarjakan keterbukaan, moderasi, dan kedamaian, bukan ketertutupan, ekstrim, dan kekerasan. Akan tetapi fakta di lapangan, sekolah justru tidak streril dari wabah intoleransi dan virus radikalisme. Sejumlah penelitian menunjukkan pada satu setu kesimpulan –yang hampir disepakati—bahwa intoleransi dalam dunia pendidikan semakian meningkat. Mulai dari menolak pemimpin beda agama, tidak mau menghormat bendera, pewajiban jilbab, sampai yang terang-terangan mendukung khilafah. Masuknya ...
Read more 1