Soal pembajakan agama penting untuk dibicarakan di Indonesia. Baru-baru ini ramai media membicarakan sebuah ‘Grup WhatsApp Fisabilillah’ terlintas grup ini sangat islami. Ada apa yang salah dengan ‘Grup WhatsApp Fisabilillah’? Grup ini menjadi tempat brainwashing (cuci otak) para anggotanya. Dari grup inilah akhirnya Polda Metro Jaya mengamankan 6 tersangka. Keenam tersangka ini terdiri dari 3 laki-laki dan 3 perempuan. Adapun nama tersangka itu diantaranya Samsul Huda (SH), Edawati (E), Firdaus ...
Read more 2 radikalisme
Pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan tertua telah terbukti peranannya dalam mencegah pembajakan agama di kalangan umat Islam di Indonesia. Fatwa resolusi jihad 22 Oktober 1945 oleh kalangan pesantren (baca: kini diperingati sebagai Hari Santri Nasional) menjadi salah satu bukti bahwa pesantren menjadi basis keagamaan yang mementingkan mashlahat (kebaikan) bagi khalayak dan menghindarkan NKRI dari mafsadat (kerusakan). Sejarah mencatat, pesantren dan santri tidak hanya berperan dalam memperluas ajaran Islam melalui keteladanan ...
Read more 3 Jika Islam tereduksi oleh manusia yang bijaksana, niscaya akan menghasilkan sistem-sistem nilai yang mampu mengantarkan ke dalam kehidupan yang lebih baik. Tapi tidak dengan mereka yang memunculkan Islam ke luar permukaan sebagai bentuk dari ekspresi rasa takut, kezhaliman, dan bahkan demi kursi serta perebutan kekuasaan dengan jalan kekerasan. Niscaya Islam akan muncul sebagai racun, dan penyakit bagi keberlangsungan hidup umat manusia secara umum. Islam sedemikian rupa diputar bolak-balik, dan diperas ...
Read more 0 Kemunculan dan perkembangan kelompok radikal-ekstrem dalam Islam memiliki akar sejarah yang panjang dan kompleks. Oleh karena itu, dibutuhkan pembacaan yang melibatkan pendekatan multi-dimensional mulai dari politik, sosial, ekonomi, budaya dan tentunya agama untuk dapat memahaminya secara komprehensif. Membaca fenomena ekstremisme Islam hanya dari satu dimensi saja tentu akan menimbulkan mispersepsi dan distorsi terhadap citra Islam itu sendiri. Jika ditilik dari perspektif sejarah, kemunculan kelompok-kelompok ekstrem dalam Islam merupakan ekses dari ...
Read more 2 Pelaku terorisme sering diidentikkan berwajah garang, berperilaku jahat, mata melotot, muka sangar, datang dari keluarga yang buruk, dan tidak berpendidikan sama sekali. Anggapan itu bertolak belakang dengan kenyataan. Banyak pelaku terorisme dan para pembajak agama itu justru berwajah cerah, berperilaku lembut, baik di masyarakat, dan berlatar belakang pendidikan tinggi. Para pembajak agama itu bukan datang dari para preman pasar, penjahat, kriminal, atau sampah di masyarakat. Justru yang sering melakukan pembajakan ...
Read more 2 Label agama selalu muncul dalam lingkaran setan radikalisme dan terorisme. Baik sebagai legitimasi pelaku radikalisme maupun stigmaisasi dalam proses deradikalisasi. Keduanya sama-sama terperangkap dalam jebakan. Agama sendiri jelas tidak dalam posisi menjebak. Hanya kedua kutub itulah yang gagal paham dan salah tafsir dalam memposisikan dan memahami nilai-nilai agama. Kesalahan bukan pada ajaran agama, namun manusianya. Revitalisasi pemahaman keagamaan perlu ditingkatkan. Bias agama dalam deradikalisasi juga perlu dihilangkan. Keduanya sama-sama membutuhkan ...
Read more 2 Islam sesungguhnya memilki banyak aspek, wajah, dan warna. Islam adalah agama yang luas, mencakup semua lini tata kehidupan, baik bersifat horizontal maupun vertikal. Dalam bahasa yang sederhana: Islam satu dalam keragamannya, beragama dalam kesatuannya. Akan tetapi, di tangan kaum radikal Islam jadi sempit. Islam hanya dibatasi dalam dua aspek, yakni din wa siyasah, agama dan politik saja. Bagi mereka, politik itu bagian integral dari agama. Sebagai konsekuensinya, khilafah adalah sistem ...
Read more 1 Agama selalu memiliki dua sisi yang berlawanan. Di satu sisi, agama menanamkan apa yang disebut oleh antropolog Cliffrord Geertz sebagai “vitalitas moral”. Dalam bukunya yang berjudul The Interpretation of Cultures, Geertz mendefinisikan vitalitas moral sebagai satu komitmen kuat manusia pada moralitas. Vitalitas moral dalam agama ini membuat para penganutnya memiliki etos sosial tinggi. Agama, dalam pandangan Geertz akan menjadi sumber makna bagi para pemeluknya dalam mengarungi kehidupan. Namun, di sisi ...
Read more 0 Agama menjadi acuan norma setiap manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Murtadha Mutahhari menyebut manusia tanpa agama bukan berarti apa-apa, karena agama ditujukan kepada manusia. Agama adalah sebuah wadah tempat manusia menjadikan kehidupannya penuh arti. Agama berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti tradisi. Sedangkan Pseudo berasal dari kata Yunani berarti semu atau palsu. Menurut Robert M. Bellah pseudo agama adalah agama tiruan, yaitu “isme-isme” yang dianut manusia. Setiap agama mengajarkan kebaikan ...
Read more 1 Sejak tragedi penusukan Pak Wiranto Densus 88 antiteror telah menangkap 40 orang terduga teroris. Informasi penangkapan 40 orang terduga ini di sampaikan Kadiv Humas Irjen M Iqbal saat jumpa pers Kamis, 17 Oktober 2019 di Mabes Polri. Para tersangka ini ditangkap dari berbagai daerah di Indonesia. Setelah dirunut kasusnya semua tersangka masuk dalam jaringan Abu Zee. Abu Zee merupakan jaringan JAD (Jamaah Ansharut Daulah) yang berbaiat pada ISIS Pimpinan Abu ...
Read more 0