Rabu, 2 Juli, 2025
Informasi Damai
radikalisme

radikalisme

Antara Fenomena Kerajaan dan Radikalisme

Antara Fenomena Kerajaan dan Radikalisme
Narasi
Bila belakangan ini masyarakat kita seperti tergiring dalam kehangatan isu mengenai kemunculan sejumlah pihak yang mendaku sebagai memimpin, pengikut atau pun bagian dari kerajaan tertentu, maka sepertinya pihak yang hari ini menyaksikan dan menonton hal tersebut mesti pula melakukan proses internalisasi diri. Sebab bukanlah hal yang mustahil bila kecenderungan yang ada hari ini potensial untuk menggiring dalam kerentanan yang sama. Hal demikian memungkinkan untuk mengetengah, sebab sejatinya bangsa ini memiliki ...
Read more 0

Nusantara dan Batas Imajinasi Sebuah Bangsa

Nusantara dan Batas Imajinasi Sebuah Bangsa
Narasi
Nahdlatul Ulama, sebagaimana ormas keagamaan lainnya, pernah beberapa kali mengetengahkan apa yang disebut sebagai tipologi keislaman. Tipologi merupakan sesuatu yang penting diketengahkan agar kita tak dihisap dan terhisap oleh abstraksi yang kering sehingga kehilangan karakter dan kekongkretan. Tipologi adalah hal yang biasa dalam kancah ilmu-ilmu humaniora. Dalam ilmu sosiologi dan antropologi hal itu akrab disebut sebagai varian. Barangkali, orang bertanya kenapa mesti harus ada tipologi. Logika ilmu (sains) adalah logika ...
Read more 0

Grup WA Fisabilillah Contoh Konkrit Pembajakan Agama

Photo 2019 10 25 11 12 51
Narasi
Soal pembajakan agama penting untuk dibicarakan di Indonesia. Baru-baru ini ramai media membicarakan sebuah ‘Grup WhatsApp Fisabilillah’ terlintas grup ini sangat islami. Ada apa yang salah dengan ‘Grup WhatsApp Fisabilillah’? Grup ini menjadi tempat brainwashing (cuci otak) para anggotanya. Dari grup inilah akhirnya Polda Metro Jaya mengamankan 6 tersangka. Keenam tersangka ini terdiri dari 3 laki-laki dan 3 perempuan. Adapun nama tersangka itu diantaranya Samsul Huda (SH), Edawati (E), Firdaus ...
Read more 2

Pendidikan Pesantren Mencegah Pembajakan Agama

Photo 2019 10 25 11 27 18
Narasi
Pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan tertua telah terbukti peranannya dalam mencegah pembajakan agama di kalangan umat Islam di Indonesia. Fatwa resolusi jihad 22 Oktober 1945 oleh kalangan pesantren (baca: kini diperingati sebagai Hari Santri Nasional) menjadi salah satu bukti bahwa pesantren menjadi basis keagamaan yang mementingkan mashlahat (kebaikan) bagi khalayak dan menghindarkan NKRI dari mafsadat (kerusakan). Sejarah mencatat, pesantren dan santri tidak hanya berperan dalam memperluas ajaran Islam melalui keteladanan ...
Read more 3

Tafsir Islam dan Reduksi Kebijaksanaan

Photo 2019 10 25 10 22 48
Narasi
Jika Islam tereduksi oleh manusia yang bijaksana, niscaya akan menghasilkan sistem-sistem nilai yang mampu mengantarkan ke dalam kehidupan yang lebih baik. Tapi tidak dengan mereka yang memunculkan Islam ke luar permukaan sebagai bentuk dari ekspresi rasa takut, kezhaliman, dan bahkan demi kursi serta perebutan kekuasaan dengan jalan kekerasan. Niscaya Islam akan muncul sebagai racun, dan penyakit bagi keberlangsungan hidup umat manusia secara umum. Islam sedemikian rupa diputar bolak-balik, dan diperas ...
Read more 0

Membongkar Sesat Pikir Para Pembajak Agama

Photo 2019 10 24 13 10 59
Narasi
Kemunculan dan perkembangan kelompok radikal-ekstrem dalam Islam memiliki akar sejarah yang panjang dan kompleks. Oleh karena itu, dibutuhkan pembacaan yang melibatkan pendekatan multi-dimensional mulai dari politik, sosial, ekonomi, budaya dan tentunya agama untuk dapat memahaminya secara komprehensif. Membaca fenomena ekstremisme Islam hanya dari satu dimensi saja tentu akan menimbulkan mispersepsi dan distorsi terhadap citra Islam itu sendiri. Jika ditilik dari perspektif sejarah, kemunculan kelompok-kelompok ekstrem dalam Islam merupakan ekses dari ...
Read more 2

Banalitas Kejahatan, Eichmann dan Para Pembajak Agama

Photo 2019 10 24 11 28 40
Narasi
Pelaku terorisme sering diidentikkan berwajah garang, berperilaku jahat, mata melotot, muka sangar, datang dari keluarga yang buruk, dan tidak berpendidikan sama sekali. Anggapan itu bertolak belakang dengan kenyataan. Banyak pelaku terorisme dan para pembajak agama itu justru berwajah cerah, berperilaku lembut, baik di masyarakat, dan berlatar belakang pendidikan tinggi. Para pembajak agama itu bukan datang dari para preman pasar, penjahat, kriminal, atau sampah di masyarakat. Justru yang sering melakukan pembajakan ...
Read more 2

Jebakan “Agama” dalam Lingkaran Radikalisme

Photo 2019 10 23 10 04 39
Narasi
Label agama selalu muncul dalam lingkaran setan radikalisme dan terorisme. Baik sebagai legitimasi pelaku radikalisme maupun stigmaisasi dalam proses deradikalisasi. Keduanya sama-sama terperangkap dalam jebakan. Agama sendiri jelas tidak dalam posisi menjebak. Hanya kedua kutub itulah yang gagal paham dan salah tafsir dalam memposisikan dan memahami nilai-nilai agama. Kesalahan bukan pada ajaran agama, namun manusianya. Revitalisasi pemahaman keagamaan perlu ditingkatkan. Bias agama dalam deradikalisasi juga perlu dihilangkan. Keduanya sama-sama membutuhkan ...
Read more 2

Radikalisme, Agenda Politik, dan Pembajakan Agama

Photo 2019 10 23 10 36 49
Narasi
Islam sesungguhnya memilki banyak aspek, wajah, dan warna. Islam adalah agama yang luas, mencakup semua lini tata kehidupan, baik bersifat horizontal maupun vertikal. Dalam bahasa yang sederhana: Islam satu dalam keragamannya, beragama dalam kesatuannya. Akan tetapi, di tangan kaum radikal Islam jadi sempit. Islam hanya dibatasi dalam dua aspek, yakni din wa siyasah, agama dan politik saja. Bagi mereka, politik itu bagian integral dari agama. Sebagai konsekuensinya, khilafah adalah sistem ...
Read more 1

Memberangus Kaum Radikal Pembajak Agama

Photo 2019 10 23 10 23 58
Narasi
Agama selalu memiliki dua sisi yang berlawanan. Di satu sisi, agama menanamkan apa yang disebut oleh antropolog Cliffrord Geertz sebagai “vitalitas moral”. Dalam bukunya yang berjudul The Interpretation of Cultures, Geertz mendefinisikan vitalitas moral sebagai satu komitmen kuat manusia pada moralitas. Vitalitas moral dalam agama ini membuat para penganutnya memiliki etos sosial tinggi. Agama, dalam pandangan Geertz akan menjadi sumber makna bagi para pemeluknya dalam mengarungi kehidupan. Namun, di sisi ...
Read more 0