Rabu, 4 Desember, 2024
Informasi Damai

Beranda

Waspai Ideologi HTI: Bagaimana Perempuan Muslim Menjadi Komoditi Kelompok Radikal di Media Sosial?
Narasi

Waspai Ideologi HTI: Bagaimana Perempuan Muslim Menjadi Komoditi Kelompok Radikal di Media Sosial?

Belum lama ini, saya membaca kembali buku The Death of Expertise karya Tom Nichols. Buku ini menggarisbawahi fenomena kaburnya otoritas kepakaran di era serba media. Di masa ini “sumber kebenaran” seolah-olah ada di mana-mana. Betapa tidak, teknologi komunikasi memicu ledakan sirkulasi informasi yang belum pernah sedahsyat sekarang. Masalah muncul ketika pengetahuan yang membutuhkan penalaran mendalam diringkas menjadi konten audio-visual kurang dari 60 detik. Di platform seperti TikTok, nalar kritis terancam ...
Read more 0
Rebranding FPI dan HTI; Dari Gerilya Digital ke Budaya Populer
Narasi

Rebranding FPI dan HTI; Dari Gerilya Digital ke Budaya Populer

Sebagai sebuah ideologi dan gerakan, FPI dan HTI harus diakui memang punya tingkat resiliensi yang kuat. Meski telah diberangus melalui jalur hukum, FPI dan HTI tidak pernah benar-benar musnah hingga ke akar. Sebagai organisasi, FPI dan HTI memang telah bangkrut Namun, eksponen dan simpatisannya tidak pernah tiarap, alih-alih bermetamorfosis. HTI dan FPI masih tetap setia dengan agenda menerapkan syariah secara formal dan mendirikan daulah atau kekhalifahan Islam di Indonesia. Hanya ...
Read more 0
Temu Muslimah Muda 2024; Aktivisme Perempuan dalam Pusaran Ideologi Transnasional
Narasi

Temu Muslimah Muda 2024; Aktivisme Perempuan dalam Pusaran Ideologi Transnasional

Temu Muda Muslimah 2024 yang digelar di Palembang kiranya dapat dibaca dari dua sisi. Di satu sisi, kegiatan itu menjadi gambaran bahwa agama Islam tidak membatasi kiprah perempuan di ranah publik. Acara itu juga membuktikan bahwa muslimah memiliki peran siginifikan di luar ranah domestik alias rumah tangga. Namun, di sisi lain kegiatan itu juga menandai bahwa gerakan atawa aktivisme perempuan kerapkali masih terjebak dalam ortodoksi keagamaan dan juga ideologi transnasional. ...
Read more 0
Adaptasi Sub-Kultur Stand Up Comedy oleh Eks-HTI; Sebuah Pembacaan Kritis
Narasi

Adaptasi Sub-Kultur Stand Up Comedy oleh Eks-HTI; Sebuah Pembacaan Kritis

Menarik membaca manuver eks-HTI pasca organisasi itu dibubarkan. Salah satu pentolan eks-HTI, Felix Shiaw mengatakan bahwa HTI masih “berdakwah” dengan berbagai cara. Pernyataan itu secara eksplisit mengakui bahwa HTI bergerak secara klandestin alias di bawah tanah. Jika diamati, eks-HTI memang melakukan sejumlah kompromi dan negosiasi untuk beradaptasi dengan kondisi baru tersebut. Dari sisi materi dakwah, mereka tidak lagi secara eksplisit menyerukan pendirian khilafah atau penerapan syariah. Kini, mereka lebih sering ...
Read more 0
Heroisme Digital: Kepahlawanan Melawan Ekstremisme Agama di Era Digital
Narasi

Heroisme Digital: Kepahlawanan Melawan Ekstremisme Agama di Era Digital

Hari Pahlawan adalah momen untuk mengenang dan melanjutkan semangat juang para pahlawan bangsa dalam konteks era kini. Di zaman digital ini, heroisme memerlukan bentuk baru yang relevan dengan kehidupan generasi muda dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia. Salah satu tantangan besar adalah radikalisme dan ekstremisme agama yang memanfaatkan teknologi digital untuk menyebarkan narasi kebencian dan perpecahan. Generasi muda, yang sering kali rentan terhadap ideologi ekstremis akibat kurangnya pemahaman historis dan ...
Read more 0
Tiga Bentuk Pengaburan Sejarah oleh Kaum Radikal; Demonisasi, Distorsi, Delegitimasi
Narasi

Tiga Bentuk Pengaburan Sejarah oleh Kaum Radikal; Demonisasi, Distorsi, Delegitimasi

Kelompok radikal-ekstrem seolah tidak pernah kehabisan ide dan cara untuk mengobok-obok negara. Gagal mengganti dasar negara melalui amandemen UUD 1945, mereka memakai cara teror dan kekerasan. Ketika gerakan ekstrem diberangus aparat keamanan, mereka memakai pendekatan lain, yakni mengaburkan sejarah bangsa. Pengaburan sejarah oleh kaum radikal ini memiliki satu tujuan; membangun persepsi dan keyakinan publik bahwa kemerdekaan Indonesia adalah perjuangan para ulama dan kelompok Islam. Sekaligus membangun klaim bahwa perjuangan ulama ...
Read more 0
Kebhinnekaan Pahlawan Wujudkan Kemerdekaan: Refleksi Praktik Beragama Era Kini
Narasi

Kebhinnekaan Pahlawan Wujudkan Kemerdekaan: Refleksi Praktik Beragama Era Kini

Kita mengenal Bung Tomo, Jenderal Sudirman, I Gusti Ngurah Rai, Agustinus Adisudjipto, Kapten Pierre Tendean, Sam Ratulangi, R.A. Kartini, hingga Maria Walanda Maramis. Sekian nama itu hanyalah cuplikan dari banyaknya tokoh pahlawan nasional Indonesia. Dari beberapa nama tadi, ada satu fakta yang bisa menjadi bahan refleksi, yaitu bahwa keragaman latar belakang ras, suku, gender, dan agama tidak membuat visi mereka terpecah belah. Para pahlawan bangsa melangkah menuju satu tujuan yang ...
Read more 0
Mewaspadai Kebangkitan FPI Reborn: FPI Tetaplah FPI!
Narasi

Pembajakan atas Nama Islam dalam Treaktikal Balas Dendam Politik?

Diketahui gerombolan ormas menggelar aksi ke jalan untuk menyampaikan tuntutan politik. Beberapa tuntutan politik yang disampaikan adalah terkait pengusutan Fufufafa, pengadilan terhadap Presiden Ketujuh, Joko Widodo dan isu aktual penangkapan Suswono yang saat ini sedang bertanding di Pemilihan Gubernur DKI. Mengatasnamakan Persaudaraan Islam dan tentu saja membawa atribut keislaman organisasi kemasyarakatan Front Persaudaraan Islam (FPI) menggelar aksi 441. Tentu saja, FPI yang ini adalah bentuk baru dari FPI lama yang ...
Read more 0
Khalid Basalamah di TVRI; Pragmatisme Media dan Bahaya Sikap Permisif Negara
Faktual

Khalid Basalamah di TVRI; Pragmatisme Media dan Bahaya Sikap Permisif Negara

Khalid Basalamah menjadi satu ikon pendakwah salaf nasional yang bisa dibilang cukup kontroversial. Pada 2022, ia pernah mempersoalkan strategi dakwah yang menggunakan kebudayaan sebagai medium. Saya kutipkan secara verbatim, begini: “Harusnya Islam dijadikan tradisi dan budaya. Jangan kita balik, budaya di Islamkan. Susah. Mengislamkan budaya ini repot, karena budaya banyak sekali, standar yang mana yang harus dipegangi?” Pernyataan tersebut keluar pada saat Khalid menjawab pertanyaan salah satu jama’ah yang bertanya ...
Read more 0
Menolak Sejarah Yang Dipalsukan, Manifestasi Hubbul Wathon Minal Iman
Narasi

Menolak Sejarah Yang Dipalsukan, Manifestasi Hubbul Wathon Minal Iman

Sejarah yang benar, adalah akar dari nasionalisme. Sebaliknya, sejarah yang palsu, merupakan awal dari kehancuran bangsa. Hal itu sangat disadari oleh ormas keagamaan terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama (NU). Beberapa bulan lalu, NU bertindak melawan pembelokan sejarah terkait pendirian NU. Pembelokan sejarah itu dilakukan melalui pemalsuan fakta bahwa ada kelompok lain yang berperan dalam pendirian NU. Pemalsuan fakta sejarah itu muncul dalam Buku Pelajaran Ahlussunnah Waljamaah Ke-NU-an Jilid I untuk ...
Read more 0