Jumat, 17 Mei, 2024
Informasi Damai

Beranda

Lone Wolf Terrorism dan Pentingnya Menjadi Perempuan Berdaya Seperti Kartini
Narasi

Lone Wolf Terrorism dan Pentingnya Menjadi Perempuan Berdaya Seperti Kartini

Lone wolf terrorism merupakan fenomena yang semakin mengkhawatirkan dalam dunia keamanan global. Ini merujuk pada serangan teror yang dilakukan oleh individu yang bertindak sendiri, tanpa keterlibatan langsung dari kelompok terorisme yang lebih besar. Dalam beberapa kasus, pelaku lone wolf terorisme adalah individu/perempuan yang merasa terpinggirkan atau memiliki kebencian terhadap suatu kelompok atau pemerintahan tertentu. Namun, dalam menghadapi ancaman seperti ini, penting untuk menggali inspirasi dari tokoh-tokoh seperti Kartini, yang mendorong ...
Read more 0
Kartini dan Keadilan Gender untuk Menangkal Radikalisme
Narasi

Kartini dan Keadilan Gender untuk Menangkal Radikalisme

Raden Ajeng Kartini tidak hanya dikenal karena perjuangannya dalam bidang pendidikan bagi perempuan, tetapi juga karena keyakinannya akan keadilan gender. Visi dan aksi Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan tidak hanya relevan pada zamannya, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan dalam menangkal radikalisme. Melalui pendekatan yang holistik terhadap pendidikan dan pemberdayaan perempuan, Kartini membangun landasan yang kuat untuk memerangi ketidaksetaraan gender dan ekstremisme. Salah satu aspek utama dari perjuangan Kartini adalah ...
Read more 0
Kartini Masa Kini Adalah Ujung Tombak Agen Pendidikan Perdamaian
Narasi

Kartini Masa Kini Adalah Ujung Tombak Agen Pendidikan Perdamaian

Berbicara soal perempuan, dalam sejarah nasional tentu kita kenal sosok Raden Ajeng Kartini. Sosok perempuan fenomenal yang terkenal sebagai pejuang emansipasi wanita, terutama dalam hal pendidikan. Kartini merupakan salah satu representasi perempuan yang peduli dan berjuang demi pendidikan. Mengingat saat itu sosok perempuan tidak dianjurkan untuk sekolah tinggi, sehingga banyak perempuan yang tidak sekolah. Masa Kartini telah berlalu cukup lama dan setiap tanggal 21 April kita rajin memperingatinya. Namun, peringatan ...
Read more 0
R.A. Kartini: Dari Kegelapan Konflik, Menuju Cahaya Perdamaian
Narasi

R.A. Kartini: Dari Kegelapan Konflik, Menuju Cahaya Perdamaian

Minggu 21 April 2024 diperingati hari Kartini. Sebagai seorang perempuan, ada satu hal yang harus kita sadari, bahwa Kartini bukanlah “sekadar” nama yang hanya dikenang. Kartini adalah simbol perjuangan kaum perempuan yang akan terus hidup dan abadi di dalam jati diri kita masing-masing. Dalam konteks argumentasi di atas, Saya tertarik dengan ungkapan terkenal R.A. Kartini, “Habis Gelap, Terbitlah Terang”. Perempuan harus menjadi “cahaya” yang terang (melepaskan kegelapan) di tengah konflik ...
Read more 0
Idul Fitri dan Moderasi dalam Bingkai Budaya Lokal
Narasi

Idul Fitri dan Moderasi dalam Bingkai Budaya Lokal

Setiap tahun, umat Islam di seluruh dunia merayakan Idul Fitri sebagai momen yang penuh makna dalam agama mereka. Namun, lebih dari sekadar perayaan keagamaan, Idul Fitri menjadi titik fokus untuk memperkuat budaya lokal yang mempromosikan moderasi beragama dan mencegah pemikiran radikalisme. Tradisi-tradisi khas seperti silaturahmi, saling memaafkan, dan berbagi rezeki memainkan peran penting dalam mempererat hubungan antarindividu dan komunitas. Dalam suasana yang dipenuhi dengan kebaikan dan toleransi, masyarakat diajak untuk ...
Read more 0
Ekspresi Kearifan Lokal Lebaran Masyarakat Kampung Lempuyangan
Kebangsaan

Ekspresi Kearifan Lokal Lebaran Masyarakat Kampung Lempuyangan

Diantara tradisi lokal di saat lebaran di Kampung Lempuyangan Yogyakarta yang masih dipertahankan hingga kini adalah Sego Megono dan Nyadran. Pertama, Sego (Nasi) Megono adalah salah satu kuliner yang asal muasalnya menunjukkan karakteristik masyarakat Pantura (Pantai Utara Jawa). Sebagai makanan khas, sego megono merupakan hasil olahan dari bahan yang ada di sekitar masyarakat, sehingga ketersediaan untuk memproduksinya hampir selalu ada. Namun, pada intinya komposisi megono di manapun tidak jauh berbeda, ...
Read more 0
Pasemon dan Islam dalam Intaian
Kebangsaan

Pasemon dan Islam dalam Intaian

Wong Jawa nggone semu Sinamun ing samudana —Serat Wedhatama Terdapat sebuah lelucon tentang perempuan “nakal” dalam kebudayaan Jawa yang dilembutkan, dan bahkan sekejap dapat menerbangkan perasaan seseorang. Taruhlah pujian “pintar” atau “mahir” pada seorang perempuan yang secara moral dianggap “nakal,” ternyata pujian ini bukanlah semata pujian, namun sebuah sindiran atau pasemon pada seorang “lonthe” yang dalam bahasa Jawa kuno disebut sebagai kaum “pelanyahan” yang berakarkata “lanyah” atau “pintar.” Jawa ...
Read more 0
Kebangsaan

Gunungan Megono; Folklore Religi Simbol Kerukunan Beragama Masyarakat Pantura

Idulfitri 1 Syawal bukanlah pamungkas dari rangkaian perjalanan umat Islam menempuh kesucian diri. Di Bulan Syawal, terdapat Sunnah berpuasa selama enam hari, dan lebih utama (afdhal) jika dikerjakan di awal bulan (tanggal 2-7) Syawal. Puasa Sunnah enam hari di awal Syawal itu sudah menjadi tradisi bagi masyarakat muslim Nusantara. Maka, tidak mengenakan jika umat Islam Indonesia mengenal setidaknya tiga hari raya; yakni Idulfitri, Iduladha, dan hari raya ketupat. Satu hal ...
Read more 0
Narasi

Warisan Budaya Lebaran yang Melestarikan Wawasan Kebangsaan

Setiap tahun, ketika datang bulan Ramadan, Indonesia dipenuhi dengan semangat kebersamaan dan persaudaraan. Di balik berbagai ibadah dan tradisi, ada dua warisan budaya yang menjadi tonggak penting dalam merayakan keberagaman dan persatuan bangsa yakni moment Lebaran Ketupat dan Halal Bihalal. Kedua tradisi ini menjadi simbol kuat dari identitas bangsa Indonesia yang kaya akan kearifan lokal. Kita harus pahami bahwa, warisan budaya merupakan cagar kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan, karena ...
Read more 0
Kebangsaan

Lebaran Ketupat dan Imajinasi Kolektif Bangsa Indonesia

Setelah melalui serangkaian ibadah dan refleksi selama bulan Ramadan, umat Muslim di seluruh Indonesia merayakan hari kemenangan, Idul Fitri. Namun, perayaan tidak berhenti di sana. Terdapat tradisi yang kental dengan keberagaman dan semangat persatuan, Lebaran Ketupat, yang membingkai Idul Fitri menjadi lebih bermakna. Ia menjadi momen yang ditunggu-tunggu setelah tujuh hari perayaan Idul Fitri. Lebaran Ketupat tidak hanya sekadar perayaan kuliner, tetapi juga simbol dari semangat kebersamaan, keberagaman, dan ...
Read more 0