Minggu, 28 April, 2024
Informasi Damai
Archives by: Nurrochman

Nurrochman

0 comments

Nurrochman Posts

Melacak Dalil Toleransi Dalam Alquran dan Alkitab

Melacak Dalil Toleransi Dalam Alquran dan Alkitab
Keagamaan
Peringatan kenaikan Isa Al Masih yang bertepatan dengan momen bulan Ramadan seolah menyiratkan pesan bahwa dua agama ini (Kristen dan Islam) memiliki keterkaitan erat. Baik secara teologis, historis, maupun sosiologis. Secara teologis, Islam dan Kristen merupakan dua agama yang berakar dari rumpun Abrahamik. Keduanya memiliki konsep keimanan yang dalam beberapa titik saling beririsan. Secara historis, Islam dan Kristen juga memiliki sejarah panjang relasi yang diwarnai pasang surut. Sedangkan secara sosiologis, ...
Read more 0

Kontroversi Timnas Israel dan Politisasi Agama di Ranah Sepakbola

Kontroversi Timnas Israel dan Politisasi Agama di Ranah Sepakbola
Faktual
Bola liar isu penolakan tim nasional Israel di Piada Dunia U20 terus menggelinding. Puncaknya, FIFA sebagai otoritas tertinggi persepakbolaan dunia menunda drawing alias pengundian pembagian grup peserta Piala Dunia U20 yang sedianya dilakukan pelan lalu di Bali. Pembatalan drawing itu dimaknai banyak pengamat sebagai sinyal keras dari FIFA terhadap pemerintah Indonesia yang dianggap kurang berhasil menyelenggarakan tahapan Piala Dunia U20. Bahkan, sempat muncul isu bahwa FIFA telah mencoret Indonesia sebagai ...
Read more 0

Ontologi “Padusan”; Menyucikan Diri dari Benci dan Intoleransi

Ontologi “Padusan”; Menyucikan Diri dari Benci dan Intoleransi
Kebangsaan
Di dalam kultur masyarakat Jawa, bulan puasa Ramadan menempati posisi istimewa. Jauh sebelum mengenal Islam, masyarakat Jawa sudah terbiasa dengan laku tirakat, termasuk puasa. Maka, masyarakat Jawa klasik akrab dengan ritual puasa mutih (hanya mengkonsumsi makanan hambar/tanpa rasa), puasa pati geni (meninggalkan aktivitas duniawi selama waktu tertentu), puasa ngebleng (puasa berhari-hari tanpa jeda), dan puasa-puasa lainnya. Maka, ketika Islam datang dengan ajaran berpuasa sebulan penuh di siang hari bulan Ramadan, ...
Read more 0

Empat Kontribusi Perempuan dalam Agenda Anti-Kekerasan dan Kontra-Terorisme

Empat Kontribusi Perempuan dalam Agenda Anti-Kekerasan dan Kontra-Terorisme
Narasi
Tanggal 8 Maret merupakan Hari Perempuan Internasional (HPI). Sebuah peringatan untuk mendorong keterlibatan perempuan di ranah publik secara lebih luas. HPI kiranya bukan sekadar momen selebratif, namun juga menjadi momentum membangun kesadaran peran dan kontribusi perempuan dalam menyelesaikan problem kebangsaan. Dalam konteks keindonesiaan, problem kebangsaan itu mewujud pada kian maraknya praktik kekerasan dan maraknya penyebaran ideologi terorisme, terutama di kalangan anak, remaja, dan anak muda. Tiga kelompok usia yang sebenarnya ...
Read more 0

Vaksinasi Ideologi; Kembali ke Budaya Luhur yang Anti-Kekerasan

Vaksinasi Ideologi; Kembali ke Budaya Luhur yang Anti-Kekerasan
Narasi
Sastrawan dan wartawan Mochtar Lubis dalam bukunya Manusia Indonesia mengidentifikasi ciri manusia Indonesia ke dalam sejumlah karakter. Antara lain, munafik, tidak bertanggung jawab, feodal, percaya takhayul, artistik dan lemah karakternya. Barangkali itu hanyalah bentuk sinisme dari seorang Mochtar Lubis. Namun, jika dilihat dalam kacamata yang obyektif, identifikasi itu bisa jadi ada benarnya juga. Apalagi dalam kondisi saat ini, sinisme Mochtar Lubis itu agaknya tetap relevan. Terlebih dalam konteks kehidupan sosial, ...
Read more 0

Tiga Bahaya Politisasi Masjid; Polarisasi, Intoleransi, dan Persekusi

Tiga Bahaya Politisasi Masjid; Polarisasi, Intoleransi, dan Persekusi
Narasi
Ridho Rahmadi, Ketua Partai Ummat, tiba-tiba dengan lantang menyebut akan menjadikan masjid sebagai sarana kampanye politik di tahun 2024 nanti. Pernyataan Rahmadi ini mengingatkan kita pada pernyataan serupa pada tahun 2019 lalu. Kala itu, yang menyatakan ialah seorang Amien Rais yang waktu itu masih anggota Partai Amanat Nasional (PAN). Kini, pernyataan kontroversial itu kembali digaungkan oleh Rahmadi yang merupakan menantu Amien Rais dan Ketua Umum Partai Ummat, partai yang didirikan ...
Read more 0

Membongkar Dikotomi Darul Islam dan Darul Harbi di Era Negara-Bangsa

Membongkar Dikotomi Darul Islam dan Darul Harbi di Era Negara-Bangsa
Narasi
Membincangkan ideologi khilafah tidak bisa dilepaskan dari karakteristik produk fikih klasik. Di era klasik, pemikiran fikih dicirikan dengan karakteristiknya yang tekstualistik dan pragmatistik. Tekstualis dalam artian rumusan fikih kala itu lebih banyak didasarkan pada pembacaan teks keislaman secara harfiah. Pragmatis dalam artian produk fikih kala itu lebih banyak ditujukan untuk kepentingan melayani kekuasaan politik pada zamannya. Sudah menjadi rahasia umum jika para ahli fikih era klasik hingga abad pertengahan merupakan ...
Read more 0

Dalil Larangan Komodifikasi Agama untuk Kepentingan Politik

Dalil Larangan Komodifikasi Agama untuk Kepentingan Politik
Narasi
Dalam beberapa tahun terakhir, agama telah menjadi salah satu komoditas politik paling laku. Dalam tiap kontestasi politik, sentimen keagamaan hadir sebagai alat untuk membangun opini, memobilisasi massa, dan mendulang suara. Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 dan Pilpres 2019 merupakan dua contoh paling vulgar bagaimana sentimen keagamaan dipakai untuk meraih kekuasaan. Ada setidaknya empat faktor mengapa agama rentan dijadikan bahan jualan dalam politik. Pertama, agama bersifat likuid alias cair sehingga bisa ...
Read more 0

Empat Bahaya Candu Medsos bagi Anak dan Bagaimana Mencegahnya

Kontroversi Timnas Israel dan Politisasi Agama di Ranah Sepakbola
Narasi
Indonesia dikenal sebagai negara dengan pengguna media sosial terbesar di dunia. Data Asosiasi Jasa Penyedia Internet Indonesia (Apindo) menyebut 73 persen dari total populasi Indonesia merupakan pengguna internet dan media sosial aktif. Dari jumlah tersebut, anak-anak berusia di bawah 17 tahun merupakan salah satu kelompok penyumbang terbesarnya. Masih menurut data yang sama, ada sekitar 87 persen anak-anak di Indonesia yang sudah mengenal medsos sebelum menginjak usia 13 tahun. Bahkan, ada ...
Read more 0

Retrospeksi Tahun 2022; Melihat Transformasi Gerakan Radikal dan Proyeksinya ke Depan

Retrospeksi Tahun 2022; Melihat Transformasi Gerakan Radikal dan Proyeksinya ke Depan
Narasi
Lembaran tahun 2022 akan segera ditutup. Berganti lembar baru tahun 2023. Inilah waktunya kita melakukan retrospeksi. Yakni melihat kembali apa yang terjdi selama setahun belakangan dengan tujuan melakukan evaluasi. Menengok ke belakang, situasi kebangsaan di tahun 2022 begitu dinamis namun menjanjikan. Dari sisi ekonomi, kita berhasil keluar dari lubang jarum krisis yang diakibatkan pandemi. Dari sisi politik, harus diakui bahwa polarisasi di tengah masyarakat masih tajam. Sedangkan dari sisi keagamaan, ...
Read more 0