Rabu, 4 Desember, 2024
Informasi Damai
Archives by: Nurrochman

Nurrochman

0 comments

Nurrochman Posts

Refleksi Nuzulul Qur’an; Mewujudkan Koeksistensi Damai Antar-Agama

Refleksi Nuzulul Qur'an; Mewujudkan Koeksistensi Damai Antar-Agama
Narasi
Pada malam ke-17 bulan Ramadan, Rasulullah Muhammad menerima Wahyu untuk pertama kalinya. Saat itu ia tengah ber-tahannuts alias menyepi di gua Hira. Sebuah kebiasaan yang diajukan oleh masyarakat Arab sebelum datangnya Islam. Wahyu pertama yang turun adalah perintah untuk membaca (iqra’), yang menjadi bagian dari Surat Al Alaq. Menarik mencermati kisah turunnya ayat pertama Al Qur’an ini. Ayat tersebut turun ketika Nabi Muhammad tengah bermunajat pada Tuhan di tempat yang ...
Read more 0

Ramadan ala Islam Nusantara; Antara Akulturasi dan Spirit Moderasi

Ramadan ala Islam Nusantara; Antara Akulturasi dan Spirit Moderasi
Kebangsaan
Bagi umat Islam di Indonesia, bulan Ramadan bukan sekadar momentum untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri pada Allah. Lebih dari itu, Ramadan sudah dianggap sebagai semacam festival keagamaan yang patut dirayakan dengan penuh suka cita. Maka, Ramadan di Indonesia cenderung berbeda dengan di negara-negara muslim lainnya. Salah satu yang membedakan adalah adanya tradisi dan budaya di bulan Ramadan yang hanya ada di Indonesia. Sebelum Ramadan tiba, masyarakat di sejumlah daerah ...
Read more 0

Mo Salah, Ramadan, dan Pendekatan Kultural Melawan Islamofobia

Mo Salah, Ramadan, dan Pendekatan Kultural Melawan Islamofobia
Tokoh
Fenomena Islamofobia kini tidak hanya subur di Barat, bakun juga merambah ke kawasan Asia. Termutakhir, pemerintah India dibawah Presiden Narenda Modi, seorang Hindu ultra-konservatif mengeluarkan aturan yang diskriminatif terhadap warga muslim. Islamofobia menemukan momentumnya pada tragedi teror 11 September 2011. Sejak saat itu, sentimen kebencian terhadap ajaran dan simbol Islam kian menguat. Hal itu diperparah dengan pemberitaan media massa Barat yang cenderung bias dan menyudutkan Islam. Di Barat dan belahan ...
Read more 0

Gerakan ‘Woman Support Woman’ dan Pentingnya Jejaring Perempuan dalam Mencegah Infiltrasi Radikalisme

Gerakan 'Woman Support Woman' dan Pentingnya Jejaring Perempuan dalam Mencegah Infiltrasi Radikalisme
Narasi
Di sebagian kelompok masyarakat masih berkembang anggapan bahwa perempuan adalah makhluk lemah, the second class, konco wingking, inferior, dan beragam labelisasi negatif lainnya. Ironisnya, pandangan itu tidak hanya berlaku di kalangan laki-laki, namun juga perempuan. Masih banyak perempuan yang menganggap dirinya adalah makhluk domestik yang tidak bisa berkiprah di ranah publik. Kondisi ini disebut sebagai false consciousness alias kesadaran yang salah. Yakni kondisi ketika perempuan belum memiliki kesadaran bahwa dirinya ...
Read more 0

Metamorfosis Neo-HTI; Dari Media Sosial Sampai Budaya Populer

Metamorfosis Neo-HTI; Dari Media Sosial Sampai Budaya Populer
Narasi
Pagelaran “Metamorfoshow; It’s Time to be One Ummah” membuktikan bahwa gerakan khilafah belum bangkrut. Pemerintah memang telah membubarkan HTI sebagai ormas penyokong khilafah. Namun, ideologi khilafah belum benar-benar mati. Alih-alih tiarap, para pengasong khilafah justru aktif bergerilya di bawah tanah untuk menyebarkan ideologi radikal transnasional. Sasaran utama mereka adalah remaja, anak muda, dan perempuan. Sebenarnya, jika kita jeli memperhatikan bagaimana para eks-HTI ini bermetamorfosi, kita tidak akan terlalu kaget melihat ...
Read more 0

Antisipasi Kerawanan Sosial di Masa Transisi Pasca Pilpres

Antisipasi Kerawanan Sosial di Masa Transisi Pasca Pilpres
Narasi
Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden telah usai digelar. Siapa pemenang Pilpres dan partai mana yang menjadi juara sudah tampak dalam hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei. Pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Gibran dipastikan memenangkan Pilpres dengan raihan suara di atas 55 persen. Sedangkan Pemilu Legislatif dimenangkan oleh PDIP dengan raihan suara sekitar 19-20 persen. Setelah Pilpres dan Pemilu usai, tentu tidak lantas presiden dan wakilnya diganti. Setidaknya masih ada waktu ...
Read more 0

Komika di Panggung Politik Kita; Bagaimana Anak Muda Berkontribusi pada Pemilu Damai?

Komika di Panggung Politik Kita; Bagaimana Anak Muda Berkontribusi pada Pemilu Damai?
Narasi
“Senang sekali melihat Abdur Arsyad ada di kampanye akbar 01 di JIS, melihat Praz Teguh ada di kampanye akbar 02 di GBK, dan Arie Kriting di kampanye akbar 03 di Solo. Dan saya di saung tunggu mereka kembali untuk tertawa bersama sembari membahas TITIK KUMPUL TOUR“. Kalimat itu diunggah oleh komika Mamat Al Katiri di media sosial “X” demi mengomentari tiga sejawatnya yang berbeda afiliasi politik di Pilpres 2024. Abdul ...
Read more 0

Pemilu dalam Perspektif Islam; Kemusyrikan atau Ketauhidan?

Pemilu dalam Perspektif Islam; Kemusyrikan atau Ketauhidan?
Keagamaan
Tudingan Pemilu syirik akbar yang datang dari kelompok ekstrem tidak bisa dianggap sepele. Tersebab, tudingan itu rawan dijadikan pembenaran untuk melakukan tindakan intoleran bahkan kekerasan di momen Pemilu. Narasi Pemilu syirik Akbar juga bisa memunculkan gelombang beser golput yang mempengaruhi kualitas demokrasi. Pendek kata, narasi tersebut cenderung kontraproduktif oasa wacana dan agenda demokratisasi yang selama ini berjalan. Maka, penting kiranya memahami Pemilu dari sudut pandang Islam, terutama fiqih siyasah. Terutama ...
Read more 0

Beda Pilihan, Tetap Toleran; Bagaimana Mewujudkan Pemilu Tanpa Segregasi dan Polarisasi?

Beda Pilihan, Tetap Toleran; Bagaimana Mewujudkan Pemilu Tanpa Segregasi dan Polarisasi?
Narasi
Pemilu dan Pilpres 2024 tinggal menghitung hari lagi. Masa kampanye pun tampaknya tengah menemui titik didihnya. Hal ini bisa dilihat dari sengitnya perdebatan para elite politik dan masyarakat di ruang publik digital kita. Tidak jarang, perdebatan yang dilatari oleh dukungan atau afiliasi politik ke calon tertentu itu memantik saling serang opini berbalut kebencian dan permusuhan. Sebenernya, harus diakui bahwa Pilpres tahun 2024 ini cenderung lebih adem dan kondusif ketimbang Pilpres ...
Read more 0

Ilusi Kebangkitan Khilafah; Mengapa Milenial dan Gen-Z Harus Melek Sejarah?

Ilusi Kebangkitan Khilafah; Mengapa Milenial dan Gen-Z Harus Melek Sejarah?
Narasi
Di 2024 ini, usia keruntuhan Dinasti Usmaniyyah genap berusia 100 tahun. Momen seabad ambruknya kekhalifahan Turki Usmani itu kerap digadang menjadi titik balik sejarah peradaban umat Islam dan dunia. Kelompok Islam konservatif meyakini bahwa 2024 adalah tahun yang dipilih Tuhan sebagai momentum kebangkitan khilafah. Klaim ini sebenarnya sangat problematik jika ditinjau dua sejumlah aspek. Pertama dari sisi sejarah, menganggap keruntuhan Turki Usmani pada 1924 sebagai penanda berakhirnya era penerapan hukum ...
Read more 0