Minggu, 25 Mei, 2025
Informasi Damai

Artikel Edukasi Damai

Jika sampai saat ini petugas medis masih banyak yang bertaruh nyawa untuk menghadirkan kesembuhan bagi penderita Covid-19 dan dan ilmuwan yang bekerja di laboratorium masih terus mengupayakan hadirnya vaksin untuk dapat melawan virus covid-19, maka sudah selayaknya juga masyarakat bersama tokoh masyarakat dan aparat yang ada untuk terus mengupayakan kondisi damai guna menjaga harmoni keberagaman yang ada. Hal demikian mendesak untuk diupayakan, sebab dampak dari kondisi sosial yang tidak baik sangat kuat menunjang hadirnya opini populisme. Yang pada gilirannya rentan untuk semakin memporak-porandakan kondisi sosial ekonomi yang coba untuk dibenahi dampak dari Pandemi yang ada. Pandemi yang ada jelas tak dapat hanya ditilik dari satu sudut pandang semata. Pandangan multi demensi jelas harus diketengahkan untuk hal ini, sebab ekses dari hal ini telah menyentuh semua aspek kehidupan manusia. Telah banyak ulasan yang bisa dinukil dari sejumlah media guna melihat bagaimana relasi pandemi yang ada terhadap kondisi sosial masyarakat kita. Yang pada gilirannya - bila penanganannya tidak tepat guna dan tidak tepat waktu, hanya akan melahirkan kerentanan terhadap kondisi sosial yang ada. Contoh sederhana adalah meningkatnya angka pengangguran, kriminalitas dan seterusnya. Bila berkaca dari realitas dari negara-negara luar, keadaan yang ada sosial ekonomi yang tidak menentu sangat berpotensi melahirkan kelompok-kelompok radikalis dalam hal ideologi dan tindakan. Yang bagi bagian dari kelomok ini, kekerasan hanyalah menjadi perangkat sederhana yang dapat dipilih kapan pun untuk mewujudkan keinginannya. Lahirnya kelompok militan macam Baader-Meinhoft pada 1970-an di wilayah Jerman - yang kemudian menjadi salah satu panutan kelompok-kelompok pecinta tindakan anarkis, bisa dilihat sebagai salah satu contohnya. Contoh lainya lagi adalah bagaimana kelompok para-military Al-Qaidah di wilayah Afghanistan sempat menjadi momok mengkhawatirkan baik bagi negara itu sendiri maupun aktor internasional lainnya. Eksistensi mereka tak dapat dilepaskan dari kondisi sosial ekonomi - yang meskipun saat itu tidak ada pandemi seperti yang hari ini terjadi, namun justru menghadirkan ancaman bagi kehidupan. Berangkat dari realitas historis semacam itu dan melihat ke dalam kondisi yang ada hari ini, kita pun mestinya wajib berfikir untuk mampu keluar dari ancaman tersebut. Bila para tenaga medis saja rela mengorbankan diri, waktu dan banyak hal lainnya untuk mengupayakan penyelamatan raga yang lain tanpa memandang identitas tertentu, maka mestinya praktik baik tersebut bisa menjadi contoh bagi kita semua. Kesungguhan mereka dalam mengupayakan penyembuhan bagi semua pihak, layak dan pantas menjadi teladan bagi semua kalangan. Terlebih lagi untuk pihak-pihak yang selama ini gemar mengumandangkan paradigma eksklusif dan diskriminatif terhadap pihak yang berbeda. Misalnya saja seperti tingkah dan pemikiran diskriminatif para tokoh yang tak jarang diskriminatif terhadap etnis tertentu dan agama tertentu. Tak dapat dipungkiri, kondisi seperti ini sejatinya rentan untuk ditunggangi oleh hadirnya pihak-pihak yang gemar bermain politik identitas dan menyuarakan semangat intoleran terhadap minoritas. Tantangan yang berat dan serius benar-benar hadir di hadapan kita saat ini, sebab realitas Indonesia yang beragam dan pasang-surutnya gesekan identitas khususnya terhadap minoritas hadir mewarnai kehidupan bangsa ini. Tentu kejadian-kejadian diskriminatif macam yang terjadi kepada mendiyang George Floyd di Amerika Serikat - yang pada gilirannya menimbulkan kemarahan dan gerakan anti-diskriminatif di seluruh dunia, tidak kita inginkan untuk terjadi di negara ini. Sebab kita pasti masih ingat bagaimana konflik identitas yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia hanya meninggalkan rasa perih dan ketakutan yang belum juga pulih sempurna. Sudah sejak lama ruang inkluturasi antar sejumlah budaya/agama terjadi di negara ini. Sehingga mestinya semua pihak mulai menyadari bahwa pemikiran dan paradigma eksklusif sejatinya adalah sebentuk kekerdilan berfikir semata. Berpayungkan paradigma semacam itu, hanya akan membuat kita menghadirkan kebencian terhadap pihak lain, terlebih lagi di masa-masa pendemi semcam ini. Sehingga bila sejak awal para founding fathers/mothers negeri ini sudah berhasil menghadirkan benih-benih hidup yang inklusif dalam dasar negara, yaitu pancasila, lantas untuk apa gunanya memaksakan paradigma eksklusif yang sejatinya tidak menghadirkan manfaat bagi bangsa ini? Apalagi sampai ingin menggantinya dengan dasar paradigma dan ideologi yang lain.
Narasi

Relasi Pandemi dan Radikalisme: Pembelajaran anti-Diskriminasi

Jika sampai saat ini petugas medis masih banyak yang bertaruh nyawa untuk menghadirkan kesembuhan bagi ...
Read more 0
Infodemik, Radikalisme dan Imunisasi Digital
Narasi

Infodemik, Radikalisme dan Imunisasi Digital

Selain menghadapi gelombang penyebaran virus Covid-19 yang mematikan, kita juga menghadapi arus sebaran informasi digital ...
Read more 0
Pentingnya Vaksin Moderasi terhadap Anak Sejak Dini
Narasi

Pentingnya Vaksin Moderasi terhadap Anak Sejak Dini

Jika ditanyakan siapa yang bertanggungjawab paling besar terhadap pembentukan karakter anak, jawaban secara umum adalah ...
Read more 0
Realisme Kritis dan Moderatisme
Narasi

Merawat Kebhinekaan di Era Digital

Sejak munculnya revolusi digital dari perubahan teknologi mekanik dan elektronik analog ke teknologi digital yang ...
Read more 0
Merawat Kebhinekaan di Era Digital
Narasi

Realisme Kritis dan Moderatisme

Pada akhir abad ke-16 Galileo dinyatakan bersalah dan dikucilkan sampai mati oleh gereja karena menyatakan ...
Read more 0
Vaksin Anti-Radikalisme ala Kegiatan Kepramukaan
Narasi

Vaksin Anti-Radikalisme ala Kegiatan Kepramukaan

Mengendornya moderasi dan toleransi di Indonesia akan berakibat vatal karena akan menyuburkan radikalisme yang berbuntut ...
Read more 0
Prinsip Moderasi Beragama di Masa Pandemi
Narasi

Prinsip Moderasi Beragama di Masa Pandemi

Akronim covid-19 atau lebih sering disebut dengan virus corona telah mewabah di Indonesia sejak pertengahan ...
Read more 0
Membangun Kekebalan dari Radikalisme Agama Lewat Penguatan Ngaji Online khas Pesantren
Narasi

Membangun Kekebalan dari Radikalisme Agama Lewat Penguatan Ngaji Online khas Pesantren

Pernah suatu ketika saya menulis tentang info link resmi pemerintah daerah yang bisa digunakan untuk ...
Read more 0
Moderasi, Antibodi dari Radikalisme Saat Pandemi
Narasi

Moderasi, Antibodi dari Radikalisme Saat Pandemi

Adalah suatu fakta, di saat bangsa ini sedang sibuk melawan virus Corona, ada saja pihak ...
Read more 0
Vaksin Anti-Radikalisme ala KH Hasyim Asy’ari
Narasi

Vaksin Anti-Radikalisme ala KH Hasyim Asy’ari

Masalah pandemi Covid-19 memang bukan melulu soal dampak kesehatan dan ekomoni, melainkan juga menimbulkan dampak ...
Read more 0
Pentingnya Imunisasi Ideologi Berbasis Moderasi Ormas Islam
Narasi

Pentingnya Imunisasi Ideologi Berbasis Moderasi Ormas Islam

Indonesia sejatinya tidak hanya diuji dengan penyakit menular mematikan melalui penyebaran virus corona (covid-19), tetapi ...
Read more 0
Vaksinasi Deradikalisasi Berbasis Moderasi Teologi
Narasi

Vaksinasi Deradikalisasi Berbasis Moderasi Teologi

Peradaban global terus dihadapkan pada permasalahan klasik lintas sektoral. Kondisi pandemik Covid-19 semakin menambah kompleksitas ...
Read more 0
Dzikir dan Metode Deradikalisasi I
Narasi

Pentingnya Vaksin Anti-Radikalisme: Moderasi Beragama di Tengah Pandemi

Radikalisme terjadi karena ada pedangkalan terhadap dalil-dalil jihad. Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad ...
Read more 0
Paradigma Moderasi Agama dalam Masyarakat Multikultural
Narasi

Kontestasi Wacana Agama di Era Pandemi; Perkuat Moderasi, Lawan Radikalisasi

Pandemi Covid-19 tidak hanya menghadirkan tantangan dalam bidang kesehatan dan ekonomi. Lebih dari itu, pandemi ...
Read more 0
Menguatkan Kearifan Lokal Menangkal Ideologi Transnasional
Narasi

Menguatkan Kearifan Lokal Menangkal Ideologi Transnasional

Ideologi secara verbatim dimaknai sebagai struktur pemikiran dan nilai pengetahuan dalam tatanan pengetahuan tertentu. Secara ...
Read more 0