Kamis, 25 April, 2024
Informasi Damai

Beranda

Halalbihalal dan Ikhtiar Rekonsiliasi Nasional
Narasi

Halalbihalal dan Ikhtiar Rekonsiliasi Nasional

Sepanjang sejarahnya dari masa Nabi Muhammad sampai sekarang, Islam mengandung nilai-nilai universal dan lokalitas sekaligus. Keduanya saling isi mengisi dan berjalan beriringan sampai akhir jaman kelak. Di Madinah, Rasulullah tidak begitu saja membuang nilai-nilai lokal. Mana yang baik dan masih bisa diadopsi dalam ajaran Islam akan Rasul ambil. Yang jelek dan bertentangan dengan aqidah akan Rasul tolak. Bahkan untuk mengubah tradisi yang sudah sangat mengakar, yaitu minum minuman keras, Rasulullah ...
Read more 0
Halal bi Halal Kebangsaan; Merayakan Idul Fitri dalam Spirit Rekonsilasi
Narasi

Halal bi Halal Kebangsaan; Merayakan Idul Fitri dalam Spirit Rekonsilasi

Gema takbir terdengar di seluruh pelosok negeri. Menandai masuknya bukan Syawal dan berlakunya Ramadan. Ada perasaan getir, karena Ramadan telah beranjak pergi. Namun, ada perasaan gembira, hari kemenangan telah tiba. Hari yang dinanti oleh seluruh umat Islam dan masyarakat pada umumnya. Idulfitri atau Lebaran adalah momen yang istimewa. Bukan hanya secara teologis, namun juga sosiologis. Dari sisi teologis, Idulfitri adalah hadiah dari Allah atas perjuangan umat Islam selama sebulan menahan ...
Read more 0
Sunan Kalijaga dan Tradisi sebagai Media Dakwah Islam
Narasi

Sunan Kalijaga dan Tradisi sebagai Media Dakwah Islam

Sunan Kalijaga, salah satu dari Wali Songo yang legendaris dalam sejarah Islam di Indonesia, menjadi contoh yang menakjubkan tentang bagaimana tradisi lokal dapat diintegrasikan dengan dakwah Islam untuk menyebarkan ajaran agama secara luas. Melalui pendekatan yang bijaksana dan inklusif, Sunan Kalijaga mampu menyatukan nilai-nilai budaya Jawa dengan ajaran Islam, menciptakan harmoni antara agama dengan tradisi lokal. Sebagai seorang ulama dan pemimpin spiritual, Sunan Kalijaga memiliki pemahaman yang mendalam tentang masyarakat ...
Read more 0
Waspada Jebakan Esensialisme: Menghayati Dinamika Tradisi dalam Riyoyo Kupat
Kebangsaan

Waspada Jebakan Esensialisme: Menghayati Dinamika Tradisi dalam Riyoyo Kupat

“Kajian tentang kearifan lokal harus dipandang sebagai pengetahuan yang dinamis”, jelas Rangga Kala Mahaswa (Dosen Filsafat Universitas Gadjah Mada) dan Jagat Patria (Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan) dalam sebuah artikel di buku “Teknologi dan Kearifan Lokal untuk Adaptasi Perubahan Iklim” terbitan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dalam tulisan itu mereka merefleksikan bagaimana kearifan lokal tidak berdiri sebagai sesuatu yang tetap dan tidak berubah, akan tetapi sebagai sebuah gerakan yang ...
Read more 0
Tradisi Ngejot dalam Mengembalikan Fitrah Persaudaraan Lintas Iman
Kebangsaan

Tradisi Ngejot dalam Mengembalikan Fitrah Persaudaraan Lintas Iman

Tradisi Ngejot, merupakan tradisi kultural masyarakat Bali yang berhasil menjadi jembatan persaudaraan lintas iman. Istilah Ngejot diambil dari bahasa Bali yang berarti memberi. Seperti pada momentum Hari Raya Idul Fitri, umat Islam di Bali dapat berbagi kebahagiaan di Hari Fitri lewat memberi makanan khas Idul Fitri kepada tetangga yang beragama Hindu, Kristen dll. Guru Besar Ilmu Pariwisata Universitas Udayana yakni I Gede Pitana menjelaskan terkait tradisi Ngejot. Bahwa tradisi ini ...
Read more 0
Pribumisasi Idul Fitri dalam Masyarakat Muslim Nusantara
Narasi

Pribumisasi Idul Fitri dalam Masyarakat Muslim Nusantara

Setiap negara dan kultur masyarakat mempunyai cara berbeda dalam membingkai Islam. Tidak merubah apalagi merusak inti dan subtansi ajarannya, tetapi tradisi lokal membingkai ajaran menjadi lebih semarak dan adaptif dengan kebatinan masyarakat lokal. Karenanya, Islam dipraktekkan seragam, tetapi diekspresikan dengan nuansa yang beraneka ragam. Melanggengkan nilai sebuah ajaran Islam menjadi penting di tengah arus berislam yang sekedar tampilan dan formalistik semata. Islam hanya aksesoris, tetapi tidak menjadi bagian dari gaya ...
Read more 0
Idul Fitri, Toleransi dan Saling Melindungi
Editorial

Idul Fitri, Toleransi dan Saling Melindungi

Saling menjaga antar umat beragama merupakan nilai yang sangat penting dalam membangun kerukunan dan harmoni antar umat beragama di Indonesia. Kebersamaan dan gotong royong antar umat beragama tidak hanya terlihat dalam kegiatan keagamaan, tetapi juga dalam momen-momen spesial seperti perayaan agama. Salah satu contoh nyata dari saling menjaga antar umat beragama terjadi saat umat Muslim menggelar salat Idulfitri di lapangan Tanah Aron Karangasem. Dalam momen yang penuh kebersamaan ini, tampak ...
Read more 0
Lebaran Ketupat: Katalisator Wasatiah Islam dan Antitesis Wahabisme
Narasi

Lebaran Ketupat: Katalisator Wasatiah Islam dan Antitesis Wahabisme

Idulfitri telah berlalu. Sebagian masyarakat yang mudik telah kembali ke perantauan masing-masing. Namun di Indonesia sebenarnya lebaran masih berlanjut, yakni Lebaran Ketupat. Kendati tidak resmi dan hanya tradisi lokal belaka, Lebaran Ketupat yang digelar pada 8 Syawal memiliki peran penting bagi umat Islam tanah air. Lalu, apa itu Lebaran Ketupat dan bagaimana eksistensinya dalam keberagamaan di Indonesia? Sebelum menelaah jawaban atas pertanyaan tersebut, menarik dicatat bahwa dalam beberapa dekade terakhir, ...
Read more 0
Kembali ke Fitrah lewat Jalur Kebudayaan
Narasi

Kembali ke Fitrah lewat Jalur Kebudayaan

Lebaran Idulfitri bukan hanya menjadi hari raya keagamaan umat Islam, Lebaran ternyata dipersepsikan sebagai milik semua bangsa Indonesia. Ragam tradisi perayaan Idulfitri yang multidimensi dan inklusif dipandang sebagai alasan utama mengapa perayaan keagamaan ini pada akhirnya diterima oleh sebagian besar penduduk Indonesia yang beragam dan majemuk. Asumsi ini berangkat dari jajak pendapat yang dibuat oleh Kompas yang mengatakan bahwa sebagian besar warga menganggap Lebaran diperuntukkan untuk seluruh masyarakat Indonesia tanpa memandang latar ...
Read more 0
Lebaran Ketupat: “Hari Raya” Kultural yang Selalu Dibid’ahkan
Narasi

Lebaran Ketupat: “Hari Raya” Kultural yang Selalu Dibid’ahkan

Dalam budaya Jawa, Hari Raya Ketupat, atau Lebaran Ketupat, atau Ba’do Katupat, dilaksanakan setelah merayakan Hari Raya Besar Idulfitri sebagai perwujudan rasa syukur setelah menjalankan puasa satu bulan penuh dan disempurnakan dengan puasa sunnah selama enam hari di bulan Syawal. Tradisi Lebaran Ketupat memang bukan turunan ajaran Islam. Tradisi ini murni lahir dari produk budaya Jawa yang berakulturasi dengan ajaran Islam yang dibawa oleh Walisongo. Berbaga literatur mengatakan bahwa ketupat ...
Read more 0