Budaya populer merupakan bagian penting dari kehidupan sehari-hari yang mencakup film, musik, media sosial, fashion, dan tren gaya hidup yang digemari masyarakat luas. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, budaya populer juga telah menjadi medium yang dimanfaatkan oleh berbagai kelompok, termasuk kelompok-kelompok radikal seperti HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) dan FPI (Front Persaudaraan Islam). Mereka menggunakan budaya populer sebagai saluran untuk menyebarkan ideologi yang mengarah pada radikalisme dan ekstremisme. Mengapa hal itu ...
Read more 0 Beranda
Banyak survei internasional mengakui bahwa Indonesia lekat nilai-nilai religius dalam setiap denyut nadi warganya. Hampir tidak ada tempat yang luput dari pengaruh agama dalam kehidupan sehari-hari. Sayangnya, pemahaman terhadap agama tidak selalu ditopang dengan fundamen yang kokoh. Ada sebuah pendangkalan yang menciderai masyarakat religius bangsa. Kita bisa sebut itu sebagai fenomena mistifikasi agama. Fenomena ini semakin terlihat jelas, terutama ketika kelompok fundamentalis mengambil peran dalam ruang sosial dan politik, menjadikan ...
Read more 0 Belum lama ini, saya membaca kembali buku The Death of Expertise karya Tom Nichols. Buku ini menggarisbawahi fenomena kaburnya otoritas kepakaran di era serba media. Di masa ini “sumber kebenaran” seolah-olah ada di mana-mana. Betapa tidak, teknologi komunikasi memicu ledakan sirkulasi informasi yang belum pernah sedahsyat sekarang. Masalah muncul ketika pengetahuan yang membutuhkan penalaran mendalam diringkas menjadi konten audio-visual kurang dari 60 detik. Di platform seperti TikTok, nalar kritis terancam ...
Read more 0 Sebagai sebuah ideologi dan gerakan, FPI dan HTI harus diakui memang punya tingkat resiliensi yang kuat. Meski telah diberangus melalui jalur hukum, FPI dan HTI tidak pernah benar-benar musnah hingga ke akar. Sebagai organisasi, FPI dan HTI memang telah bangkrut Namun, eksponen dan simpatisannya tidak pernah tiarap, alih-alih bermetamorfosis. HTI dan FPI masih tetap setia dengan agenda menerapkan syariah secara formal dan mendirikan daulah atau kekhalifahan Islam di Indonesia. Hanya ...
Read more 0 Temu Muda Muslimah 2024 yang digelar di Palembang kiranya dapat dibaca dari dua sisi. Di satu sisi, kegiatan itu menjadi gambaran bahwa agama Islam tidak membatasi kiprah perempuan di ranah publik. Acara itu juga membuktikan bahwa muslimah memiliki peran siginifikan di luar ranah domestik alias rumah tangga. Namun, di sisi lain kegiatan itu juga menandai bahwa gerakan atawa aktivisme perempuan kerapkali masih terjebak dalam ortodoksi keagamaan dan juga ideologi transnasional. ...
Read more 0 Menarik membaca manuver eks-HTI pasca organisasi itu dibubarkan. Salah satu pentolan eks-HTI, Felix Shiaw mengatakan bahwa HTI masih “berdakwah” dengan berbagai cara. Pernyataan itu secara eksplisit mengakui bahwa HTI bergerak secara klandestin alias di bawah tanah. Jika diamati, eks-HTI memang melakukan sejumlah kompromi dan negosiasi untuk beradaptasi dengan kondisi baru tersebut. Dari sisi materi dakwah, mereka tidak lagi secara eksplisit menyerukan pendirian khilafah atau penerapan syariah. Kini, mereka lebih sering ...
Read more 0 Hari Pahlawan adalah momen untuk mengenang dan melanjutkan semangat juang para pahlawan bangsa dalam konteks era kini. Di zaman digital ini, heroisme memerlukan bentuk baru yang relevan dengan kehidupan generasi muda dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia. Salah satu tantangan besar adalah radikalisme dan ekstremisme agama yang memanfaatkan teknologi digital untuk menyebarkan narasi kebencian dan perpecahan. Generasi muda, yang sering kali rentan terhadap ideologi ekstremis akibat kurangnya pemahaman historis dan ...
Read more 0 Kelompok radikal-ekstrem seolah tidak pernah kehabisan ide dan cara untuk mengobok-obok negara. Gagal mengganti dasar negara melalui amandemen UUD 1945, mereka memakai cara teror dan kekerasan. Ketika gerakan ekstrem diberangus aparat keamanan, mereka memakai pendekatan lain, yakni mengaburkan sejarah bangsa. Pengaburan sejarah oleh kaum radikal ini memiliki satu tujuan; membangun persepsi dan keyakinan publik bahwa kemerdekaan Indonesia adalah perjuangan para ulama dan kelompok Islam. Sekaligus membangun klaim bahwa perjuangan ulama ...
Read more 0 Kita mengenal Bung Tomo, Jenderal Sudirman, I Gusti Ngurah Rai, Agustinus Adisudjipto, Kapten Pierre Tendean, Sam Ratulangi, R.A. Kartini, hingga Maria Walanda Maramis. Sekian nama itu hanyalah cuplikan dari banyaknya tokoh pahlawan nasional Indonesia. Dari beberapa nama tadi, ada satu fakta yang bisa menjadi bahan refleksi, yaitu bahwa keragaman latar belakang ras, suku, gender, dan agama tidak membuat visi mereka terpecah belah. Para pahlawan bangsa melangkah menuju satu tujuan yang ...
Read more 0 Diketahui gerombolan ormas menggelar aksi ke jalan untuk menyampaikan tuntutan politik. Beberapa tuntutan politik yang disampaikan adalah terkait pengusutan Fufufafa, pengadilan terhadap Presiden Ketujuh, Joko Widodo dan isu aktual penangkapan Suswono yang saat ini sedang bertanding di Pemilihan Gubernur DKI. Mengatasnamakan Persaudaraan Islam dan tentu saja membawa atribut keislaman organisasi kemasyarakatan Front Persaudaraan Islam (FPI) menggelar aksi 441. Tentu saja, FPI yang ini adalah bentuk baru dari FPI lama yang ...
Read more 0