Selasa, 22 Oktober, 2024
Informasi Damai

Beranda

Agama dan Tradisi (‘Urf); Satu Kesatuan yang Saling Memperkaya
Narasi

Agama dan Tradisi (‘Urf); Satu Kesatuan yang Saling Memperkaya

Agama dan tradisi sering kali dipandang sebagai dua entitas yang bertentangan. Di satu sisi, agama dianggap sebagai pedoman kehidupan yang bersifat sakral dan harus diikuti secara ketat tanpa kompromi. Sementara tradisi, dilihat sebagai sebuah produk kebudayaan yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai agama, yang sekali lagi, penuh dengan kesakralan. Dalam banyak perdebatan, muncul kekhawatiran bahwa tradisi (‘urf) yang diikuti oleh suatu masyarakat dapat berpotensi merusak kemurnian agama, terutama jika tradisi tersebut ...
Read more 0
Benarkah Kearifan Lokal Memicu Desakralisasi, Deislamisasi, dan Distorsi Akidah?
Narasi

Benarkah Kearifan Lokal Memicu Desakralisasi, Deislamisasi, dan Distorsi Akidah?

Maulid itu bidah. Haul kiai itu bukan tradisi Islam. Nyadran itu syirik. Ungkapan tersebut dan ungkapan sejenis sering kali kita dengar dari para penceramah agama fundamentalis. Tidak lupa, mereka mengutip berderet ayat dan hadist untuk mendukung argumennya. Puncaknya, mereka berfatwa bahwa syariah Islam hari ini sudah banyak tercemar oleh tradisi, dan tugas umat adalah untuk memurnikan kembali sakralitas Islam. Agenda pemurnian Islam (Islamic purification) ini dalam perkembangannya telah melahirkan sejumlah ...
Read more 0
Menggali Kearifan Lokal Tanpa Mengorbankan Akidah
Narasi

Menggali Kearifan Lokal Tanpa Mengorbankan Akidah

Di era globalisasi yang semakin pesat, interaksi antara berbagai budaya dan sistem kepercayaan menjadi semakin kompleks. Kearifan lokal sering kali dipromosikan sebagai cara untuk memperkuat identitas budaya, namun ada kekhawatiran bahwa penguatan ini dapat mengancam akidah yang telah menjadi fondasi bagi banyak masyarakat. Tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana menggali kearifan lokal tanpa mengorbankan nilai-nilai agama yang telah ada. Salah satu contoh yang mencolok adalah praktik kearifan lokal di Indonesia, ...
Read more 0
Membendung Dakwah Harokah yang Menjadi Ajang Propaganda Khilafah
Narasi

Membendung Dakwah Harokah yang Menjadi Ajang Propaganda Khilafah

Pada dekade awal 1990an, lanskap keislaman di Indonesia diwarnai oleh model dakwah baru. Gerakan dakwah ini dimotori oleh jaringan organisasi keislaman transnasional, terutama Ikhwanul Muslimin yang pertama kali lahir di Mesir. Berbeda dengan strategi dakwah ormas keislaman lokal seperti NU dan Muhammadiyah yang menjadikan masjid dan pesantren sebagai basis dakwah, organisasi transnasional ini lebih menyasar lingkungan perguruan tinggi. Dalam perkembangannya, model dakwah yang demikian itu disebut dakwah harokah. Yakni dakwah ...
Read more 0
Melampaui Konversi Agama: Esensi Dakwah Mengajak Kebaikan
Narasi

Melampaui Konversi Agama: Esensi Dakwah Mengajak Kebaikan

Dakwah sering kali disederhanakan hanya sebagai upaya untuk mengubah keyakinan seseorang atau memaksa orang lain untuk berpindah agama. Dalam pengertian yang sempit, konversi agama mungkin tampak seperti tujuan dakwah, namun sejatinya esensi dari dakwah dalam Islam jauh lebih luas dan mendalam. Dakwah tidak hanya bertujuan untuk menarik seseorang masuk ke dalam agama Islam, tetapi lebih kepada menyampaikan pesan-pesan kebaikan, moral, dan nilai-nilai spiritual yang bermanfaat bagi seluruh umat manusia. Islam, ...
Read more 0
Pendekatan Dakwah Multikulturalisme vs Konfrontatif dalam Kebhinekaan
Narasi

Pendekatan Dakwah Multikulturalisme vs Konfrontatif dalam Kebhinekaan

Dakwah merupakan aktivitas penting dalam menyebarkan pesan keagamaan kepada seluruh elemen masyarakat. Pendekatan yang digunakan dalam dakwah juga memiliki dampak yang berbeda terhadap tatanan sosial, terutama di negara yang plural seperti Indonesia. Negara Indonesia dikenal dengan kebhinekaan serta keragaman etnis, budaya, dan agama. Terdapat dua pendekatan yang sering dibahas dalam dakwah, yakni dakwah multikulturalisme dan dakwah konfrontatif. Kedua dakwah ini menawarkan pandangan yang berbeda dalam menghadapi keberagaman, serta memiliki keterkaitan ...
Read more 0

Mencari Relevansi Dakwah yang Berorientasi Harmoni

Dakwah sering dipahami sebagai upaya untuk mengajak seseorang berpindah keyakinan, sebuah pandangan yang cenderung sempit ketika dihadapkan pada kompleksitas sosial-budaya Indonesia yang kaya dengan keberagaman agama. Kelompok fundamentalis, dalam berbagai narasi politiknya, masih sering menempatkan konversi iman sebagai inti dari dakwah. Namun, dalam masyarakat pluralistik seperti Indonesia, redefinisi dakwah yang lebih relevan adalah dakwah yang berfokus pada harmoni antar umat beragama daripada semata-mata berorientasi pada konversi. Dakwah sebenarnya memiliki makna ...
Read more 0
Dakwah di Tengah Tuntutan Sebagai Umat Beragama Sekaligus Warganegara
Narasi

Dakwah di Tengah Tuntutan Sebagai Umat Beragama Sekaligus Warganegara

Dalam sebuh kisah, seorang kyai tengah didatangi oleh seorang pelacur, yang tentu saja untuk mencari berkah agar aktifitas dagangnya laris-manis. Tak dinyana, kyai itu pun mengabulkan permintaan sang pelacur dengan tanpa basa-basi. Dalam kacamata umum tentu saja sang kyai itu akan dinilai sebagai orang yang nggedabrus atau seorang kyai pemuja setan. Bukannya menobatkan sang pelacur laiknya agamawan-agamawan yang gagah dalam memegang amanah syari’ah, sang kyai justru mendoakan sang pelacur sesuai ...
Read more 0
Dakwah: Bukan Sekedar Mengajak Keimanan, Tetapi Meraih Keamanan
Narasi

Dakwah: Bukan Sekedar Mengajak Keimanan, Tetapi Meraih Keamanan

Dalam dunia yang semakin terhubung dan beragam, dakwah tidak lagi bisa dilakukan hanya dengan pendekatan monolog atau doktriner semata. Dakwah bukan sekedar proses menyampaikan kebenaran agama secara satu arah, tetapi juga harus melibatkan dialog yang inklusif. Metode dakwah yang dialogis, termasuk dengan kalangan lintas agama, akan menciptakan pemahaman yang lebih mendalam dan membuka ruang bagi terciptanya keamanan sosial. Sejatinya, tujuan dakwah bukan hanya tentang mengajak kepada keimanan, tetapi juga membangun ...
Read more 0
Tuntunan Dakwah Berkebhinnekaan dalam Al-Qur’an
Keagamaan

Tuntunan Dakwah Berkebhinnekaan dalam Al-Qur’an

Saya terkadang risih melihat orang yang baru hijrah ke Islam lalu tiba-tiba menjadi “ustadz dadakan”. Mereka berdakwah di luar tuntunan Al-Qur’an yang begitu bijaksana. Hanya dengan modal menjelek-jelekkan agama sebelumnya lalu tenar berceramah di mana-mana, menjual kebencian-kebencian semacam itu. Cobalah pahami. Mengapa di satu sisi Tuhan dalam Al-Qur’an memerintahkan untuk “Serulah di jalan Tuhanmu” (Qs.An-Nahl:125), tetapi di sisi lain Tuhan menegaskan “Tidak ada paksaan dalam menganut agama Islam” (Qs: Al-Baqarah:256)? ...
Read more 0