Minggu, 24 November, 2024
Informasi Damai
Archives by: Anton Prasetyo

Anton Prasetyo

0 comments

Anton Prasetyo Posts

Penyakit Intoleransi Menggerogoti Kebhinnekaan

Narasi
Meski bhinneka tunggal ika (berbeda-beda namun tetap satu) menjadi semboyan bangsa Indonesia sejak awal, namun hingga saat ini penyakit intoleransi terus menggerogoti. Para penganut paham intoleran seakan ingin menjadikan angan-angan/pendapat pribadi menjadi paham universal. Maka yang terjadi penyesatan, pentakfiran, hingga tindakan radikal menjadi tontonan nyata harian kita. Negara Indonesia sedang sakit, sakit intoleransi yang sangat akut. Lihatlah, dalam bidang agama, segelintir kelompok kaum muslimin memiliki paham keras yang dengan mudahnya ...
Read more 0

Tragedi Tangerang, Sebuah Propaganda Terorisme

Narasi
Aneh bin ajaib manakala seorang pemuda berinisial SA “nekat” menyerang polisi hanya karena mempertahankan penempelan sticker. Mestinya, ia tak mau berurusan dengan polisi dengan cara menuruti pelarangan penempelan atau bahkan tidak coba-coba ingin menempelkannya. Namun berbeda kasus manakala seorang pemuda berusia 22 tahun ini mengemban “misi suci” (sesuai keyakinan dari kelompoknya) berjihad menegakkan khilafah dengan cara “mengorbankan diri”. Secara dzahir, khilafah yang selalu diperjuangkan tidak pernah mendapatkan tempat. Tiada wilayah ...
Read more 0

Teladan Mahasantri dalam Merawat Kebhinekaan

Narasi
Sungguh, pluralisme agama dan beragamnya suku serta ras yang ada di negara Indonesia merupakan modal kekayaan yang mesti dipelihara keberadaannya. Namun, akhir-akhir ini tak sedikit perbedaan menuntut adanya perpecahan hingga pertikaian. Perang mulut hingga pertumpahan darah tak dapat dihindarkan. Semua itu dapat terjadi karena semakin terkikisnya rasa persatuan antara satu orang dengan yang lainnya. Ingatlah, kebhinekaan dalam berbagai bidang merupakan sunatullah yang sudah pasti adanya. Dalam beragama misalnya, sejak awal mula datangnya ...
Read more 0

Remaja Cerdas tidak Mudah Bersikap Radikal

Narasi
Kemajuan teknologi tak selamanya memberikan keberkahan bagi generasi muda. Contohnya, banyak generasi muda yang tergabung dalam kelompok radikalis adalah anak-anak yang belajar agama secara serampangan dengan mengandalkan informasi dari dunia maya. Padahal, tidak selamanya konten agama yang tersebar luas di dalam dunia maya dapat dipertanggungjawabkan. Konten internet, baik yang berada di dalam website/blog maupun sosial media (sosmed), banyak dibanjiri oleh pembahasan agama oleh orang-orang yang tidak kompeten di bidangnya. Banyak ...
Read more 0

Awasi Anak, Jangan Sampai Jadi Pelaku Radikal

Narasi
“Ini kesalahan kami, keluarga yang tidak mampu mengawasi anak yang masih labil, IAH itu masih 17 tahun. Kami meminta maaf, mudah-mudahan peristiwa ini tidak terjadi lagi. Semoga Kepastoran Uskup Agung dapat memaafkan kejadian itu. Kami, keluarga sekali lagi meminta maaf.” Itulah kesaksian sekaligus acapan permintaan maaf Makmur Husagian (66), ayah pelaku teror bom di Medan, IAH. Pada Minggu (28/8/2016) lalu, IAH yang memiliki kakek serta keluarga besar beragama Kristen melakukan ...
Read more 0

Haji; Menyatukan Umat Berdasarkan Keimanan, Bukan Kekuasaan

Keagamaan
Perbedaan di dalam kehidupan merupakan sebuah keniscayaan. Tiada orang yang mampu menghapus apalagi melenyapkan. Pun, perbedaan bukanlah aib yang mesti diberangus. Justru, perbedaan yang dikelola dengan baik akan menjadi rahmat. Dalam rangka memersatukan perbedaan yang ada, terdapat kelompok yang memaksakan diri agar tercipta kepemimpinan tunggal dalam Islam (baca: Khilafah). Hanya saja, dalam praktiknya, upaya ini justru ingin memberangus perbedaan yang ada. Atribut-atribut kedaerahan yang sudah lama mengakar di daerah ditumpas ...
Read more 0

Agama dan Nasionalisme; Dua Kutub Saling Menguatkan

Kebangsaan
Terdapat hal menarik ketika Hadlaratusy Syaikh KH. Hasyim Asy’ari menolak menghormat bendera Belanda dan Jepang. Bukan karena menyekutukan Allah, Rais Akbar Jam’iyyah Nahdlatul Ulama (NU) yang sangat menguasai ilmu hadits ini tidak mau menghormat bendera negara penjajah karena alasan rasa nasionalisme yang tinggi. Terhadap bendera merah-putih, Mbah Hasyim membolehkan untuk menghormati sebagai bentuk rasa cinta terhadap negara, bukan penyembahan. Mbah Hasyim, sapaan karib Hadlaratusy Syaikh KH. Hasyim Asy’ari, pernah dawuh, ...
Read more 0

Zakat merupakan Jihad Sarat Cinta Kasih

Keagamaan
Sungguh indah agama Islam mengatur kehidupan manusia. Umat Islam tak saja diseur untuk sekadar mentaati Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa belaka, namun juga dituntut untuk berdamai dengan sesama. Seorang muslim tidak cukup hanya mendirikan shalat tanpa membayar zakat. Di dalam al-Qur’an Allah SWT berfirman, “Dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.” (QS. al-Baqarah [2]: 43). Bahkan, di dalam Taariikh Baghdaad, Al-Imam Abu Bakr Al-Khathiib ...
Read more 0

Bukan Jihad tapi Bughat

Narasi
Salah satu penyebab terjadinya kerusuhan, bahkan korban harta dan nyawa, di negara Indonesia adalah visi “jihad” dalam rangka memperjuangkan tegaknya Khilafah Islamiyah. Mereka berpendapat bahwa tegaknya khilafah adalah janji Allah SWT dan Rasul-Nya, sehingga harus diperjuangkan. Konsekuensinya, mereka selalu berambisi agar negara Indonesia yang mayoritas muslim bisa menjadi negara Islam (Daulah Islamiyah). Meski dalam mengupayakan tegaknya Daulah Islamiyah sering kali harus berhadapan dengan pemerintah, kaum radikalis juga mengenal istilah bughat ...
Read more 0

Jihad Tanpa Ridha Tuhan?

Keagamaan
Awal tahun lalu, ada satu kisah menarik terkait niatan jihad seorang muslimah. Seorang dokter muda asal Lampung bernama Rica Tri Handayani bersama anaknya yang masih balita, Zafran Ali Wicaksono, tiba-tiba menghilang. Kepada suaminya, ia hanya meninggalkan sepucuk surat yang berisi bahwa dirinya sedang berjuang dijalan Allah SWT. Ia tidak berpamitan langsung karena takut tidak mendapatkan izin dari suami. Upaya “jihad” yang dilakukan Rica ini pun akhirnya membuat resah sang suami. ...
Read more 0