Selasa, 13 Mei, 2025
Informasi Damai

Artikel Edukasi Damai

Menjernihkan Realitas Konflik Politik Suriah
Narasi

Menjernihkan Realitas Konflik Politik Suriah

Jatuhnya rezim Bashar al-Ashad di Suriah rasanya terlalu simplifikatif jika dilihat lewat kacamata agama, tetapi ...
Read more 0
Indonesia Negeri Damai, Jangan Terpedaya Negara Ilusi
Kebangsaan

Indonesia Negeri Damai, Jangan Terpedaya Negara Ilusi

Di hamparan bumi yang terbentang luas ini, Indonesia adalah satu mozaik keindahan yang sulit ditandingi. ...
Read more 0
Mewaspadai Kebangkitan Ideologi Transnasional di Tengah Euforia Kemenangan HTS Atas Rezim Bashar Al-Assad di Suriah
Narasi

Menanggulangi Pengaruh Narasi Konflik Global dengan Menguatkan Solidaritas Nasional

Konflik Suriah yang berlangsung selama lebih dari satu dekade telah menjadi salah satu peristiwa geopolitik ...
Read more 0
Membaca Efek Domino Kemenangan Hayat Tahrir al-Sham di Suriah terhadap Kebangkitan Radikalisme di Indonesia
Narasi

Membaca Efek Domino Kemenangan Hayat Tahrir al-Sham di Suriah terhadap Kebangkitan Radikalisme di Indonesia

Kemenangan kelompok oposisi Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dalam menggulingkan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, telah memunculkan ...
Read more 0
Tidak Ada Alasan Syar'i untuk Jihad dan Hijrah ke Suriah
Keagamaan

Tidak Ada Alasan Syar’i untuk Jihad dan Hijrah ke Suriah

Konflik di Suriah telah memasuki babak baru dengan runtuhnya rezim Bashar al-Assad. Kemenangan ini diraih ...
Read more 0
Mengembalikan Tafsir kepada Pesan Damai dan Toleransi
Narasi

Kebebasan Beribadah dalam Wujud Toleransi Beragama

Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, juga dikenal sebagai rumah bagi berbagai agama yang ...
Read more 0
Jangan Masuk Jebakan Hijrah Jilid 2 untuk Konflik Suriah: Belajar dari Kasus ISIS
Narasi

Jangan Masuk Jebakan Hijrah Jilid 2 untuk Konflik Suriah: Belajar dari Kasus ISIS

Runtuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah pada 8 Desember 2024 yang lalu menjadi rentetan dari ...
Read more 0
Euforia Hay’at Tahrir Al Sham; Waspada Kebangkitan Sel Teroris Lokal
Narasi

Euforia Hay’at Tahrir Al Sham; Waspada Kebangkitan Sel Teroris Lokal

Berita mengejutkan datang dari Suriah. Secara mengejutkan pemerintahan Bassar al Assad berhasil dikalahkan oleh milisi ...
Read more 0
Kesesatan Narasi Jihad Kebangkitan Khilafah Pasca Kemenangan HTS di Suriah
Narasi

Kesesatan Narasi Jihad Kebangkitan Khilafah Pasca Kemenangan HTS di Suriah

Presiden Suriah Bashar al-Assad berhasil digulingkan oleh kelompok oposisi Hayat Tahrir al-Sham (HTS). Dari situ ...
Read more 0
Mewaspadai Kebangkitan Ideologi Transnasional di Tengah Euforia Kemenangan HTS Atas Rezim Bashar Al-Assad di Suriah
Narasi

Mewaspadai Kebangkitan Ideologi Transnasional di Tengah Euforia Kemenangan HTS Atas Rezim Bashar Al-Assad di Suriah

Euforia kemenangan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Atas Rezim Bashar Al-Assad di Suriah telah membuka ruang ...
Read more 0
Perjanjian Najran dan Pelajaran bagi Ketakutan Lunturnya Iman
Keagamaan

Umat Beragama (Pasti) Menjaga Perjanjian

Salah satu yang tidak kita sadari dalam hidup bersosial adalah bahwa sebenarnya kita melakukan akad. ...
Read more 0
“Merawat Tanah Air adalah Jihad Kita”, Mencegah FTF dalam Gejolak Suriah
Keagamaan

Patriotisme dalam Jihad

Indonesia, sebagai bangsa yang kaya akan budaya dan sejarah, saat ini tengah menghadapi tantangan besar ...
Read more 0
Memang ada segelintir orang yang memiliki warisan paham yang menganggap Indonesia sebagai negara kafir, thagut dan tidak Islami. Narasi ini sangat berbahaya karena implikasinya mendudukkan negara ini sebagai negeri perang. Tidak jarang pada akhirnya muncul terorisme dengan cita-cita ideologis mengganti dasar negara. Mungkin tidak perlu saya debatkan secara ideologis tentang dasar negara ini islami atau tidak. Pentolan mantan ideologi kelompok radikal terorisme, Abu Bakar Ba’asyir, ada akhirnya mengakuti keselarasan antara Pancasila dengan tauhid. Namun, fakta tak terbantahkan adalah kondisi sosiologis keislaman di Indonesia. Indonesia menjadi negara dengan jumlah masjid terbanyak di dunia. Dengan jumlah penduduk muslim di Indonesia sebanyak 237,53 juta jiwa per 31 Desember 2021, Indonesia memiliki kurang lebih 800.000 masjid di berbagai daerah. Lima provinsi dengan masjid terbanyak sebagai berikut Lampung (12.000 masjid), Sulawesi Selatan (14.313 masjid), Jawa Timur (48.947 masjid), Jawa Tengah (50.549 masjid) dan Jawa Barat (58.979 masjid). Selain itu, ditinjau dari sisi kebijakan pemerintah, tidak ada rekayasa yang menyulitkan umat Islam di Indonesia untuk mendirikan masjid. Bahkan bisa jadi masjid yang dibangun tidak berizin pun atas nama pribadi, keluarga dan masyarakat di kampung-kampung juga banyak ditemukan. Dan bayangkan hampir seluruh provinsi dan kabupaten di Indonesia memiliki masjid agung sebagai penanda sebuah wilayah. Lepas dari penjajahan, apa yang dipikirkan oleh pemimpin bangsa ini salah satunya adalah berdirinya sebuah masjid. Masjid Istiqlal diprakarsai oleh negara sebagai simbol implementasi Indonesia yang berdasarkan kepada Ketuhanan. Bayangkan ada masjid negara yang dibuat langsung oleh Presiden. Lalu, Indonesia dianggap negara kafir? Dalam aspek kebijakan lainnya, tidak pernah ada larangan dalam perayaan keagamaan khususnya Islam. Bahkan hari-hari besar Islam diperingati sebagai hari libur nasional. Bahkan beberapa peritsiwa penting seperti Maulid Nabi, Israk Mikraj dan Tahun baru Islam menjadi peringatan yang tidak hanya diperingati di tengah masyarakat tetapi peringatan di Istana Negara. Negara mana yang menyelenggarakan secara nasional dan diresmikan oleh negara beberapa kegiatan keislaman yang tidak hanya hari raya besar keisalaman saja? Bahkan nuzulul quran saja diperingati secara nasional dan diselenggarakan oleh negara. Negara juga memberikan kesempatan yang seluas-luasnya tidak hanya pada aspek hari-hari besar, bahkan pengajian, majlis taklim dan tabligh akbar bebas menguasai ruang-ruang publik di Indonesia. Kemeriahan dzikir juga banyak bertebaran di berbagai pelosok negeri yang sejatinya tidak akan pernah ditemukan di negara Islam seperti Timur Tengah sekalipun. Karena itulah, menjadi tidak logis bahkan sangat menyesatkan jika Indonesia dianggap negara kafir. Negara kafir berarti negara yang tidak memberikan ruang dan kebebasan kepada umat Islam. Negara kafir berarti negara yang secara nyata ingin memerangi umat Islam. Sebutan ini sejatinya akan melukai umat Islam itu sendiri yang secara nyata telah menjadi bagian dari negara ini. Dengan melihat kebebasan dan kenyamanan yang ada, sungguh negara ini sejatinya adalah negara Islam dengan label Pancasila. Pancasila menjadi perekat bagi keragaman dengan nafas Islam yang sangat kental. Islam menjadi ruh dari negara ini dalam merawat perdamaian.
Narasi

Hak Kebebasan Beribadah dalam Agama dan Pancasila

Kebebasan beribadah adalah hak asasi yang dijamin oleh negara dalam konstitusi dan nilai-nilai luhur Pancasila. ...
Read more 0
Moderasi Beragama: Mazhab Beragama yang Paling Relevan dalam Konteks Indonesia
Narasi

Moderasi Beragama: Mazhab Beragama yang Paling Relevan dalam Konteks Indonesia

Di tengah gejolak sosial dan politik yang semakin memanas, radikalisasi agama menjadi isu yang tak ...
Read more 0
Dakwah yang Menghibur agar Jamaah Tidak Kabur
Keagamaan

Dakwah yang Menghibur agar Jamaah Tidak Kabur

Dakwah merupakan tindakan komunikasi. Seorang juru dakwah sedang mengkomunikasikan kebenaran ajaran kepada audiens dengan tujuan ...
Read more 0