Minggu, 20 April, 2025
Informasi Damai
Archives by: Nurrochman

Nurrochman

0 comments

Nurrochman Posts

Residu “New Media” dan Urgensi Jihad Literasi Melawan Provokasi

Narasi
Kemunculan new media (media baru) terutama internet dan media sosial dengan segenap turunannya telah mengubah nyaris seluruh praktik hidup manusia. Tidak terkecuali dalam hal proses produksi, distribusi dan konsumsi informasi di tengah masyarakat. Pra revolusi digital yang ditandai dengan belum ditemukannya teknologi internet, akses masyarakat terhadap informasi nisbi bisa dikatakan terbatas. Publik hanya mengandalkan media massa arusutama (mainstream) mulai dari radio, koran, televisi, dan sejenisnya untuk mendapatkan informasi. Revolusi digital ...
Read more 0

Sinergi Bersama Menghadang Penumpang Gelap Polemik UU Cipta Kerja

Sinergi Bersama Menghadang Penumpang Gelap Polemik UU Cipta Kerja
Narasi
Polemik terkait pengesahan UU Omnibus Law Cipta Kerja bereskalasi menjadi aksi demonstrasi jalanan yang diikuti oleh mahasiswa, buruh dan elemen gerakan sipil lainnya. Namun, patut disayangkan bahwa di sejumlah daerah, aksi itu berakhir dengan kericuhan. Bentrok massa dan aparat keamanan serta perusakan fasilitas umum menjadi pemandangan yang memilukan. Seperti halnya perang, tidak ada yang diuntungkan karena yang kalah hanya akan jadi arang dan yang menang akan berakhir sebagai abu. Sebuah ...
Read more 0

Provokasi, “Playing Victim” dan Segregasi Sosial

Provokasi, “Playing Victim” dan Segregasi Sosial
Narasi
Layaknya negara berkembang yang tengah berjuang menjadi negara maju, Indonesia menghadapi persoalan di berbagai bidang, dari ekonomi, politik hingga sosial-budaya. Di ranah ekonomi, kita berjuang menghapus kemiskinan sekaligus memangkas kesenjangan sosial. Konstitusi mengamanatkan tidak ada satu kelompok yang boleh ditinggal pembangunan (no one left behind). Salah satu upaya memangkas kesenjanga itu ialah membangun berbagai infrastruktur yang diharapkan berdampak pada kesejahteraan masyarakat bawah. Dalam konteks politik, agenda demokratisasi selama dua dekade ...
Read more 0

Kesaktian Pancasila dan Tantangan Kontestasi Idoelogi di era Posmodern

Kesaktian Pancasila dan Tantangan Kontestasi Idoelogi di era Posmodern
Narasi
Dalam leksikon filsafat, era sekarang kerap disebut sebagai era posmodern. Yakni satu era dimana nilai-nilai modernisme seperti obyektivisme dan rasionalisme banyak mendapatkan gugatan dan kritikan. Di era posmodernisme, kebenaran tidak lagi dianggap sebagai satu hal yang bersifat tunggal dan menyeluruh (logosentris). Sebaliknya, kebenaran dianggap bergantung pada dimensi relativitas dan interpretasi. Sisi baik nalar posmodernisme ialah kemungkinan untuk mengangkat wacana-wacana pinggiran ke tengah medan perdebatan ilmia-akademik. Namun, sisi buruknya ialah menjadikan ...
Read more 0

Membumikan Dakwah Washatiyah di Era Pasca-kebenaran dan Disrupsi Keberagamaan

Membumikan Dakwah Washatiyah di Era Pasca-kebenaran dan Disrupsi Keberagamaan
Narasi
Dunia Islam kini memasuki alaf zaman baru yang ditandai dengan adanya revolusi digital terutama di bidang teknologi komunikasi dan informasi. Digitalisasi komunikasi dan informasi ini tidak pelak telah mengubah nyaris seluruh lanskap keberagamaan di kalangan umat Islam di seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Keberadaan internet dan media sosial sebagai sarana produksi, distribusi sekaligus konsumsi pengetahuan Islam telah mengubah cara umat Islam menjalani praktik keberagamaannya. Agama (Islam) kini telah memasuki ruang-ruang ...
Read more 0

Dakwah Digital, Ustadz Medsos dan Pendangkalan Islam

Islam Memuliakan Manusia dan Mencela Kekerasan
Narasi
Revolusi dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi yang terjadi selama dua dekade belakangan berdampak pada pola distribusi pengetahuan Islam. Fenomena dakwah Islam di era revolusi digital ini telah mengalami perubahan signifikan. Salah satunya ditunjukkan oleh adanya pergeseran pola dakwah yang lebih banyak dilakukan melalui media digital, terutama kanal media sosial. Corak dakwah di media sosial dalam banyak memiliki karakter khas dan unik yang membedakannya dengan model dakwah konvensional. Hal ini ...
Read more 0

Hijrah Kebangsaan dan Pembentukan Masyarakat Madani

Narasi
Tahun baru Islam tahun ini diperingati hampir bersamaan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemedekaan Republik Indonesia ke-75 tahun. Sebuah momen istimewa lantaran dua peristiwa penting bagi bangsa Indonesia dan umat Islam diperingati nyaris dalam waktu bersamaan. Penting bagi umat Islam untuk menggali kembali spirit hijrah Rasulullah dari Mekkah ke Madinah yang terjadi 15 abad lalu. Hijrah Rasulullah sebagaimana mengandung berapa dimensi. Pertama, hijrah fisik, yakni perpindahan Nabi Muhammad dari Mekkah ...
Read more 0

Kejayaan Nusantara, Anakronisme Sejarah dan Penguatan Karakter Bangsa

Kejayaan Nusantara, Anakronisme Sejarah dan Penguatan Karakter Bangsa
Narasi
Terminologi sejarah dalam Bahasa Indonesia merupakan serapan dari Bahasa Arab, yakni syajaratun (dibaca syajarah) yang bermakna pohon atau kayu. Penyerapan ini relevan dengan metafora pohon sebagai tetumbuhan yang memiliki akar, batang, dan cabang. Sebagaimana pula pemaknaan sejarah dalam konteks Bahasa Indonesia yang diartikan sebagai silsilah atau riwayat kehidupan yang dimulai dari awal, proses hingga akhir. Layaknya sebuah pohon, sejarah merupakan hal penting dalam kehidupan manusia. Pohon, sebagaimana diketahui memberikan kehidupan ...
Read more 0

Ontologi Kurban dan Momentum Rehumanisasi Bangsa

Ontologi Kurban dan Momentum Rehumanisasi Bangsa
Narasi
Dua momen penting di Bulan Dzulhijjah bagi umat Islam ialah ibadah haji dan kurban. Keduanya memiliki pesan spiritual sekaligus sosial yang kuat dan mendalam. Sayangnya, tahun ini dua ibadah itu harus dilaksanakan dalam keterbatasan dan keprihatinan. Pemerintah Arab Saudi sebagai penanggung jawab dua Kota Suci, Makkah dan Madinah telah memutuskan untuk membatasi ibadah haji hanya bagi warga lokal. Itu artinya, umat Islam dari luar negara Arab Saudi yang terjadwal berangkat ...
Read more 0

Identitas Ganda, Negara Bangsa dan Solidaritas Kemanusiaan

Identitas Ganda, Negara Bangsa dan Solidaritas Kemanusiaan
Narasi
Hari Minggu 19 Juli lalu, kanal media sosial Twitter diriuhkan oleh tanda pagar (tagar) “Save Palestine”. Tagar itu bermula dari cuitan sebuah akun yang mengabarkan bahwa peta negara Palestina telah dihapus dari Google Maps. Sontak informasi itu menyebar di jagat Twitter dan diamplifikasi untuk mempopulerkan gerakan Bela Palestina. Jika dibaca dalam perspektif yang lebih luas, isu Palestina, kaitannya dengan konflik perebutan wilayah dengan Israel terbilang sebagai isu sensitif sekaligus kompleks. ...
Read more 0