Jumat, 22 November, 2024
Informasi Damai
Archives by: Sivana Khamdi Syukria

Sivana Khamdi Syukria

0 comments

Sivana Khamdi Syukria Posts

Terorisme; Musuh Agama, Musuh Negara dan Ancaman Kemanusiaan

Narasi
Dimana ada terorisme, disitulah nilai kemanusiaan diinjak-injak. Di Nigeria, kelompok teroris Boko Haram membunuh sekitar 40 petani di desa Koshobe, Maiduguri pada Sabtu (28/10/2020). Para petani itu dibunuh dengan keji; diikat dan digorok lehernya. Kejam! Sehari sebelumnya, di Indonesia tepatnya di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, empat orang warga yang masih satu anggota keluarga dibantai; ada yang dipenggal kepalanya, ada yang dibakar hidup-hidup. Pelakunya disinyalir ialah gembong teroris, Mujahidin Indonesia Timur ...
Read more 0

Toleransi Itu Mudah: Sebuah Tanggapan

Toleransi Itu Mudah: Sebuah Tanggapan
Narasi
Membaca judul tulisan Gusveri Handiko, “Toleransi itu Sulit!!! Namun Indah” di kanal “Suara Kita” Jalandamai.org membuat pikiran saya terhenyak. Benarkah bersikap toleran itu sulit? Apalagi membaca paragraf pertamanya yang seolah justifikatif dengan menyebut bahwa masih sangat sedikit orang yang paham dengan toleransi. Tulisan ini tentu bukan bermaksud menguliti argumen Handiko, alih-alih sebagai sebuah sodoran gagasan yang kiranya bisa memperkaya diskursus kita ihwal toleransi. Jujur, saya tidak sependapat dengan Handiko yang ...
Read more 0

Aktualisasi Etos Kepahlawanan Sepanjang Masa

Aktualisasi Etos Kepahlawanan Sepanjang Masa
Narasi
Saban tanggal 10 November kita memperingari Hari Pahlawan. Peringatan itu mengacu pada momentum peristiwa pertempuran Surabaya yang terjadi pada tahun 1945. Kala itu, rakyat Surabaya bersama para pejuang kemerdekaan RI bertempur habis-habisan selama tiga hari melawan tentara Inggris. Melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 Tahun 1959, Presiden Soekarno menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan. Di tahun 2020 ini, peringatan Hari Pahlawan mengusung tema “Pahlawan Sepanjang Masa”. Tema ini mengandung ...
Read more 0

Aktualisasi Sumpah Pemuda; Perkuat Imajinasi Kebangsaan, Tangkal Ideologi Transnasional

Narasi
Tanggal 28 Oktober 1928 merupakan momentum bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pada tanggal tersebut, perhelatan Kongres Pemuda II yang diikuti oleh sejumlah elemen gerakan kepemudaan di seluruh wilayah Nusantara mendeklarasikan tiga butir ikrar Sumpah Pemuda yang menjadi tonggak awal lahirnaya kesadaran kebangsaan. Satu hal penting yang patut kita teladani dari kemunculan Sumpah Pemuda ialah spirit nasionalisme (kebangsaan) yang mampu menganulir segala egoisme dan arogansi yang dilatari oleh sentimen kesukuan maupun keagamaan. ...
Read more 0

Menyembuhkan Trauma Sejarah, Meneguhkan Kesaktian Pancasila

Menyembuhkan Trauma Sejarah, Meneguhkan Kesaktian Pancasila
Narasi
Peristiwa di malam 30 September 1965 dimana sejumlah jenderal diculik, dibunuh dan mayatnya dibuang di sumur Lubang Buaya tidak diragukan telah menimbulkan trauma sejarah bagi sebagian masyarakat Indonesia. Partai komunis Indonesia (PKI) yang dianggap bertanggung jawab atas aksi keji itu tidak pelak menjadi momok menakutkan bagi masyarakat Indonesia. Istilah komunisme bahkan kerapkali menjadi kata yang tabu, bahkan haram diucapkan, lantaran berpotensi mengorek luka kolektif bangsa. Pasalnya, G30S tidak hanya berhenti ...
Read more 0

Kontestasi Wacana Keagamaan di Kampus; Mereduksi Radikalisme, Mempromosikan Moderatisme

Akhlak Kebangsaan dan Cara Membela Rasulullah
Narasi
Inklusivitas perguruan tinggi di Indonesia dalam hal perkembangan gagasan dan wacana kiranya sudah tidak perlu diragukan lagi. Pasca Reformasi, kita melihat sendiri bagaimana dinamika akademik di perguruan tinggi telah menjadi penyokong utama gerakan masyarakat sipil (civil society). Namun, di sisi lain, inklusivitas perguruan tinggi itu harus diakui juga telah menciptakan residu persoalan. Keterbukaan kampus telah membuka celah bagi kelompok radikal untuk memasarkan gagasannya ke kalangan civitas akademika, terutama sekali mahasiswa. ...
Read more 0

Mencetak Juru Dakwah Berwawasan Kebangsaan

Mencetak Juru Dakwah Berwawasan Kebangsaan
Narasi
Di era revolusi digital yang ditandai dengan kehadiran internet dan media sosial, siapa pun bisa menjadi juru dakwah. Bermodal pengetahuan agama yang tidak seberapa, namun memiliki basis popularitas dan dukungan massa yang kuat, seseorang bisa mengklaim dirinya sebagai pendakwah atau ustaz. Sebenarnya, fenomena ini tidak sepenuhnya salah. Dalam Islam memang terdapat ajaran yang mewajibkan umatnya untuk melakukan aktivitas dakwah. Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan “ballighu anni walau ayah’’ yang ...
Read more 0

Daur Ulang Ideologi Khilafah dan Matinya Nalar Kritis

Daur Ulang Ideologi Khilafah dan Matinya Nalar Kritis
Narasi
Layaknya barang bekas yang telah usang, ideologi khilafah terus saja didaur ulang oleh para pengusungnya agar tampak relevan dengan zaman. Namun, berbeda dengan daur ulang barang bekas yang melahirkan barang “baru” dengan fungsi yang berbeda, daur ulang ideologi khilafah tampaknya merupakan tindakan repetisi nirfaedah. Para penyebar khilafah terus berkoar bahwa ideologi yang mereka usung ialah solusi atas berbagai persoalan sosial, politik dan ekonomi yang melanda bangsa. Argumennya dari dulu hanya ...
Read more 0

Jejak Khilafah, Disorientasi Sejarah dan Urgensi Penguatan Karakter Bangsa

Jejak Khilafah, Disorientasi Sejarah dan Urgensi Penguatan Karakter Bangsa
Narasi
Para eksponen pengusung ideologi khilafah di Indonesia kembali berulah. Tempo hari, sebuah diskusi bertajuk “Jejak Khilafah di Nusantara” yang diselenggarakan dalam rangka perilisan film dengan judul yang sama menuai kontroversi. Pasalnya, diskusi yang ditayangkan di akun YouTube Khilafah Channel itu mencantumkan nama Peter Carey. Kita tentu tahu, Peter Carey adalah nama besar dalam kajian sejarah Indonesia. Ia banyak melakukan penelitian sejarah tentang Jawa, dan menghabiskan waktu kurang lebih dua puluh ...
Read more 0

Problem Identitas, Jarak Sosial dan Trilogi Ukhuwah

Problem Identitas, Jarak Sosial dan Trilogi Ukhuwah
Narasi
Problem identitas ialah persoalan rumit. Demikian ujar peraih Amartya Sen, pemikir asal India sekaligus peraih Nobel Ekonomi. Dengan mengutip filosof Ludwig Wittegenstein, Sen menyebut bahwa identitas ialah proposisi yang diimajinasikan orang lain dan dilekatkan begitu saja pada individu atau kelompok. Dalam pandangan Sen, semua problem kemanusiaan yang mewujud pada praktik kekerasan dan konflik sosial yang terjadi di banyak negara saat ini sebagian besarnya merupakan ekses dari problematika identitas. Penegasan konsepsi ...
Read more 0