Di era disrupsi digital ini, kontestasi wacana di ruang publik bergeser dari dunia nyata ke ranah maya. Keberadaan internet terutama media sosial telah menjadi ruang publik baru tempat opini dan wacana dikontestasikan dimana semua pihak berupaya menjadi yang paling dominan dan berpengaruh. Secara karakteristik, ruang publik digital ini terbilang unik, lantaran kian kaburnya batas antara urusan privat dan publik. Di internet apalagi medsos, urusan pribadi bisa menjadi isu yang dikonsumsi ...
Read more 0 Sivana Khamdi Syukria
Sivana Khamdi Syukria Posts
Sekadar menjadi tukang kritik itu mudah. Namun, menjadi pengkritik cerdas dan beradab itu sulit. Di era demokrasi digital seperti saat ini, nyaris semua orang bisa menjadi opinion maker dan kritikus di semua bidang. Semua isu mulai isu sosial, ekonomi, politik, hukum, agama dan sejenisnya bisa ditanggapi secara real time. Tidak perlu menulis di media massa dengan segala kerumitan redaksionalnya. Bermodal akun medsos dan kuota internet, nyaris semua orang bisa menjadi ...
Read more 0 Ketika kasus pemaksaan pemakaian jilbab pada siswi non-muslim di SMKN 2 Padang mencuat ke permukaan, saya merasa heran. Keheranan saya bermula dari setidaknya dua hal. Pertama, bagaimana bisa seorang siswi non-muslim diwajibkan memakai jilbab oleh pihak sekolah? Kedua, bagaimana bisa hal itu terjadi di sekolah negeri, sekolah yang seharusnya menjadi percontohan tentang pengelolaan keragaman? Keheranan saya kian bertambah panjang ketika mengetahui bahwa aturan itu sudah berlaku sejak 15 tahun. Dan, ...
Read more 0 Kontroversi terkait relasi agama dan negara merupakan problem klasik yang hingga saat ini belum selesai. Padahal, para pendiri bangsa sudah sepakat menjadikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasar pada falsafah Pancasila dan konstitusi UUD 1945 sebagai hal yang final dan tidak bisa diubah. Meski demikian, masih banyak pihak yang berusaha membuka kembali kotak pandora dan mengangkat kembali isu seputar daulah islamiyyah. Argumentasi yang dipakai pun bermacam-macam. Argumen pertama dan ...
Read more 0 Tertangkapnya lima anggota jaringan teroris di Aceh yang salah satunya merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan bukti nyata bagaimana infiltrasi ideologi radikalisme dan terorisme di lembaga pemerintahan itu begitu mengkhawatirkan. Kasus di Aceh itu bisa dipastikan hanyalah puncak dari fenomena gunung es yang sebenarnya. Desas-desus banyaknya birokrat dan ASN terlibat terorisme atau setidaknya bergabung dengan ormas-ormas intoleran-radikal sudah sejak dulu berembus. Di luar yang dapat diidentifikasi, kita patut curiga ada ...
Read more 0 Menyaksikan Presiden Joko Widodo dan sejumlah pejabat tinggi negara serta beberapa influencer disuntik vaksin Covid-19 untuk pertama kalinya adalah momen yang menerbitkan harapan. Akhirnya, setelah bergelut dengan pandemi selama kurang lebih 10 bulan, kita memulai tahapan baru yang diharapkan bisa mengendalikan penyebaran virus dan membuat kehidupan kembali normal. Suntikan vaksin Sinovac ke lengan Pak Jokowi itu bagi sebagian besar masyarakat bukanlah sekedar suntikan vaksinasi belaka. Namun, itu ialah suntikan harapan ...
Read more 0 Kaum intoleran-radikal memang dikenal memiliki kemampuan seperti bunglon yang bisa berubah warna, menyesuaikan kondisi dan situasi yang dihadapinya. Hal ini mewujud pada manuver FPI (Front Pembela Islam). Sesaat setelah pemerintah resmi melarang organisasi tersebut, FPI pun bermetamorfosis menjadi Front Persatuan Islam. Apa yang dilakukan FPI tidak lebih dari pepatah lama, yakni “menaruh teh basi dalam cangkir baru”. Apa pun wadahnya, fakta bahwa teh tersebut sudah basi dan tidak layak minum ...
Read more 0 Dunia mengulang dirinya sendiri, setepat-tepatnya dan selama-lamanya. Demikian ungkapan seorang fisikawan-novelis Alan Lightman. Tafsir dari pernyataan itu barangkali ialah bahwa kehidupan di dunia hanyalah repetisi alias pengulangan dari yang sudah terjadi di masa lalu. Peristiwanya barangkali berbeda, namun pola kejadian dan latar belakangnya selalu sama. Meski demikian, sebagai manusia yang dikaruniai akal dan kehendak bebas, kita memiliki pilihan dan kemampuan untuk mengubah keadaan; belajar dari masa lalu agar tidak melakukan ...
Read more 0 Dimana ada terorisme, disitulah nilai kemanusiaan diinjak-injak. Di Nigeria, kelompok teroris Boko Haram membunuh sekitar 40 petani di desa Koshobe, Maiduguri pada Sabtu (28/10/2020). Para petani itu dibunuh dengan keji; diikat dan digorok lehernya. Kejam! Sehari sebelumnya, di Indonesia tepatnya di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, empat orang warga yang masih satu anggota keluarga dibantai; ada yang dipenggal kepalanya, ada yang dibakar hidup-hidup. Pelakunya disinyalir ialah gembong teroris, Mujahidin Indonesia Timur ...
Read more 0 Membaca judul tulisan Gusveri Handiko, “Toleransi itu Sulit!!! Namun Indah” di kanal “Suara Kita” Jalandamai.org membuat pikiran saya terhenyak. Benarkah bersikap toleran itu sulit? Apalagi membaca paragraf pertamanya yang seolah justifikatif dengan menyebut bahwa masih sangat sedikit orang yang paham dengan toleransi. Tulisan ini tentu bukan bermaksud menguliti argumen Handiko, alih-alih sebagai sebuah sodoran gagasan yang kiranya bisa memperkaya diskursus kita ihwal toleransi. Jujur, saya tidak sependapat dengan Handiko yang ...
Read more 0