Jumat, 23 Mei, 2025
Informasi Damai

Artikel Edukasi Damai

Fenomena Rizieq dan Senjakala Dakwah Provokatif
Narasi

Fenomena Rizieq dan Senjakala Dakwah Provokatif

Akhir-akhir ini ruang publik kita disuguhi dengan ‘fenomena Rizieq’, semenjak kedatangannya ke Indonesia awal bulan ...
Read more 0
Para Pembela yang Merusak Agama
Narasi

Para Pembela yang Merusak Agama

Pasca reformasi, muncul satu gerakan keagamaan di Indonesia yang mengatasnamakan dirinya sebagai pembela Islam. Islam ...
Read more 0
Kapan Agama Jadi Bencana?
Narasi

Kapan Agama Jadi Bencana?

Agama memiliki banyak wajah. Satu sisi, ia dianggap sebagai sumber harmoni. Di sisi lain, ia ...
Read more 0
Reaktualisasi Agama Cinta
Narasi

Reaktualisasi Agama Cinta

“Agama adalah cinta, cinta adalah agama”, begitu Edi Ah Iyubenu menulis salah satu judul esainya ...
Read more 0
Menghadirkan Kembali Nilai-Nilai Dakwah Walisongo di Era Destruktif Umat Beragama
Narasi

Menghadirkan Kembali Nilai-Nilai Dakwah Walisongo di Era Destruktif Umat Beragama

Akhir-akhir ini, semakin marak komentar saling hujat antar pemeluk agama. Seperti caci maki, saling tuduh, ...
Read more 0
Rekonsiliasi Pasca-Pilkada untuk Indonesia Damai
Narasi

Rekonsiliasi Pasca-Pilkada untuk Indonesia Damai

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak dan langsung telah selesai dilaksanakan. Namun, bukan berarti tugas ...
Read more 0
Kebatinan dan Anyaman Keberagaman
Narasi

Kebatinan dan Anyaman Keberagaman

Agama pada dasarnya tak pernah hadir sebagai sesuatu yang tergantung pada ruang dan waktu atau ...
Read more 0
Esensi Agama: Menyatukan, Bukan Mencerai-beraikan
Narasi

Esensi Agama: Menyatukan, Bukan Mencerai-beraikan

Perbincangan tentang agama seolah tidak pernah ada habisnya. Sosiolog Peter L. Burger pernah memprediksikan bahwa ...
Read more 0
Agama Itu Konstruktif, Bukan Destruktif
Narasi

Agama Itu Konstruktif, Bukan Destruktif

Belum reda kecemasan publik akibat peristiwa teror yang dilakukan oleh Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di ...
Read more 0
Tuhan Membela Manusia, Bukan Manusia Membela Tuhan
Narasi

Peristiwa Sigi dan Kemanusiaan Kita

27 November 2020 bisa disebut sebagai hari kelam bagi upaya pelestarian perdamaian di Indonesia. Di ...
Read more 0
Berbeda Iman dalam Pertemanan, Kenapa Tidak?
Narasi

Agama, Sumber Perpecahan atau Alat Pemersatu?

Sebagaimana judul tulisan di atas yang diakhiri dengan tanda tanya, isi tulisan ini pun akan ...
Read more 0
Photo 2020 12 07 19 20 23
Narasi

Menjadikan Agama Sebagai Jalan Damai

Agama pada hakikatnya adalah jalan damai bagi manusia. Di dalamnya terdapat rambu-rambu, pentunjuk, dan aturan ...
Read more 0
Salah satu motivasi terbesar ketika Bom Bali meledak di Indonesia yang diklaim oleh pelaku dan simpatisannya saat itu sebagai jihad adalah sebagai bentuk balas dendam terhadap para korban di Palestina. Beginilah bentuk narasinya: korban bom Bali belum seberapa dengan penderitaan rakyat Palestina. Jadi bom yang mereka katakana jihad adalah balas dendam ? Dan tidak melihat korbannya siapa, yang penting untuk Palestina. Gerbong kelompok kejahatan dan teroris yang memakai nama islami Mujahidin Indonesia Timur (MIT) juga berteriak lantang sebagai aksi balas dendam atas penderitaan umat Islam dalam konlik Poso dan Ambon. Banyak umat Islam menjadi korban dari konflik yang mempertemukan antara penganut Islam dan Kristen. Lalu, artinya kekerasan sampai saat ini adalah jihad untuk balas dendam? Pada tahun 2000-an banyak sekali Bom meledak di Indonesia dari bangunan yang merepresentasikan Barat hingga gereja yang tentunya korbannya adalah masyarakat yang tidak berdosa itu dimaknai sebagai jihad untuk balas dendam terhadap perang Barat di negara Islam. Semangat balas dendam ini misalnya terungkap dalam penelitian lama tahun 2012 yang dilakukan oleh teman-teman INSEP dan Mabes Polri terhadap pelaku teror. Balas dendam menempati urutan ketiga sebagai motivasi selain karena ideologi jihad dan solidaritas komunal. Menarik kalau kita telisik kembali bahwa dalam benak pelaku teror dan mereka yang mengklaim jihad itu adalah bentuk balas dendam terhadap kekejaman yang dilakukan oleh musuh. Lalu, ekspresi balas dendam ini diwujudkan dalam bentuk kekerasan bukan terhadap musuh yang mereka asumsikan tetapi kepada masyarakat yang tak berdosa; orang tua, perempuan bahkan anak kecil. Jika umat Islam memahami betapa dalam perang pun Rasulullah mempunyai akhlak yang sangat mulia. Pesan Rasulullah terhadap para pasukannya dalam peperangan untuk tidak membunuh para pendeta, orang tua, anak-anak, perempuan, dan tidak merobohkan bangunan suci. Bahkan tidak boleh menebang pohon. Betapa nyawa dalam perang pun sangat diperhitungkan oleh Rasulullah. Lalu, kenapa jihad menjadi sangat disalahartikan dengan pembunuhan atas nama balas dendam terhadap mereka yang tidak bersalah? Apakah itu maksudnya jihad? Benarkah logika balas dendam itu dipraktekkan dalam jihad perang yang dilakukan oleh Rasulullah? Apakah perang Nabi juga menyerang mereka yang tidak berdosa pemuka agama, gereja, perempuan, anak-anak dan lainnya? Dari mana logika balas dendam menjadi semangat jihad? Sungguh suatu penghinaan ajaran jihad dan penyesetan luar biasa sebagai fitnah bagi umat Islam. Kadang juga tidak habis pikir dengan ulah segelintir orang yang melakukan aksi kekerasan dengan mengatasnamakan membantu masyarakat yang sedang dalam perang. Mereka mengekspresikan kekerasan atas nama jihad untuk membalas dendam. Logika yang tidak hanya sesat tetapi juga menistakan makna jihad itu sendiri. Itulah persoalan umat Islam saat ini ketika memaknai jihad dengan sempit dan logika balas dendam.
Narasi

Agama Bukan Alat Memecah Belah Persatuan dan Berbuat Kerusakan

“Kau bakar rumah ibadah umat lain, imanmu yang sejatinya hangus. Kau bunuh nyawa orang lain, ...
Read more 0
Photo 2020 12 04 20 22 26
Narasi

Jihad Dakwah Otentik Islam Membendung Arus Radikalisme

Usaha membendung arus radikalisme tidak bisa dilakukan hanya dengan menolak paham radikal atau menangkap pelaku ...
Read more 0
Photo 2020 12 04 14 31 47
Narasi

Mengawal Dakwah Ormas Moderat

Ormas moderat –semisal NU, Muhammadiyah, dan lainnya –sebagai gerakan dakwah telah memberikan kontribusi besar dalam ...
Read more 0