Minggu, 25 Mei, 2025
Informasi Damai

Artikel Edukasi Damai

Tafsir Hermeneutik Kurban dan Transformasi Spirit Kemanusiaan
Narasi

Tafsir Hermeneutik Kurban dan Transformasi Spirit Kemanusiaan

Hari Raya Idul Adha atau sering juga disebut Idul Kurban tahun ini berbarengan dengan suasana ...
Read more 0
Kurban dan Semangat Kemanusiaan
Narasi

Kurban dan Semangat Kemanusiaan

Sebentar lagi, kita merayakan hari raya Idhul Adha 1441 H yang jatuh tepat pada hari ...
Read more 0
Berbeda Iman dalam Pertemanan, Kenapa Tidak?
Narasi

Berbeda Iman dalam Pertemanan, Kenapa Tidak?

Tidak ada sekat persahabatan dan pertemanan karena beda agama. Tidak ada sekat untuk berempati dan ...
Read more 0
Mitologi Qurban dan Jembatan “Spiritualitas Kemanusiaan”
Narasi

Mitologi Qurban dan Jembatan “Spiritualitas Kemanusiaan”

“Ibrahim melihat ke atas dan di tengah semak belukar ia melihat seekor domba jantan terperangkap ...
Read more 0
Spirit Qurban; Mengubur Egoisme Diri, Menguatkan Solidaritas Kemanusiaan
Narasi

Spirit Qurban; Mengubur Egoisme Diri, Menguatkan Solidaritas Kemanusiaan

Membaca cerita sejarah tentang adanya hari raya Idul Adha atau Hari Raya Qurban, kita pasti ...
Read more 0
Semangat Kurban: Tidak Mengorbankan Manusia atas Nama Agama
Narasi

Semangat Kurban: Tidak Mengorbankan Manusia atas Nama Agama

Dua hamba yang mulia diuji oleh Allah perihal ketundukan dan ketaatan. Jika nyawa adalah paling ...
Read more 0
Ontologi Kurban dan Momentum Rehumanisasi Bangsa
Narasi

Ontologi Kurban dan Momentum Rehumanisasi Bangsa

Dua momen penting di Bulan Dzulhijjah bagi umat Islam ialah ibadah haji dan kurban. Keduanya ...
Read more 0
Menilik Kesalahan Paham Khilafah Islamiyah dari Kacamata Islam
Narasi

Menilik Kesalahan Paham Khilafah Islamiyah dari Kacamata Islam

Meski senyap, nyatanya masih ada perang di negeri ini. Perang tak kasat mata ini terjadi ...
Read more 0
Tafsir Quraish Shihab dalam Membingkai Persaudaraan Berbangsa
Narasi

Tafsir Quraish Shihab dalam Membingkai Persaudaraan Berbangsa

Persaudaraan bisa dikatakan menjadi sesuatu yang paling sakral dalam kehidupan bersosial. Dalam al-Quran sendiri disebutkan, ...
Read more 0
Problem Identitas, Jarak Sosial dan Trilogi Ukhuwah
Narasi

Problem Identitas, Jarak Sosial dan Trilogi Ukhuwah

Problem identitas ialah persoalan rumit. Demikian ujar peraih Amartya Sen, pemikir asal India sekaligus peraih ...
Read more 0
Informasi dan Disintegrasi
Narasi

Informasi dan Disintegrasi

Tidak sulit menjadi warga negara yang baik sekaligus penganut agama yang taat. Kesulitan terhadap hal ...
Read more 0
Kontestasi Identitas, Imajinasi Kolektif dan Persaudaraan Kebangsaan
Narasi

Kontestasi Identitas, Imajinasi Kolektif dan Persaudaraan Kebangsaan

Sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim paling besar di dunia, adalah fakta yang menarik bahwa Indonesia ...
Read more 0
Tafsir Negara Al-Fādhilah: Adakah Dalam Spirit Pancasila (?)
Narasi

Tafsir Negara Al-Fādhilah: Adakah Dalam Spirit Pancasila (?)

Memahami pancasila seharusnya dipahami sebagai cita-cita bangsa yang mulia, pancasila adalah visi dan misi dari ...
Read more 0
Salah satu motivasi terbesar ketika Bom Bali meledak di Indonesia yang diklaim oleh pelaku dan simpatisannya saat itu sebagai jihad adalah sebagai bentuk balas dendam terhadap para korban di Palestina. Beginilah bentuk narasinya: korban bom Bali belum seberapa dengan penderitaan rakyat Palestina. Jadi bom yang mereka katakana jihad adalah balas dendam ? Dan tidak melihat korbannya siapa, yang penting untuk Palestina. Gerbong kelompok kejahatan dan teroris yang memakai nama islami Mujahidin Indonesia Timur (MIT) juga berteriak lantang sebagai aksi balas dendam atas penderitaan umat Islam dalam konlik Poso dan Ambon. Banyak umat Islam menjadi korban dari konflik yang mempertemukan antara penganut Islam dan Kristen. Lalu, artinya kekerasan sampai saat ini adalah jihad untuk balas dendam? Pada tahun 2000-an banyak sekali Bom meledak di Indonesia dari bangunan yang merepresentasikan Barat hingga gereja yang tentunya korbannya adalah masyarakat yang tidak berdosa itu dimaknai sebagai jihad untuk balas dendam terhadap perang Barat di negara Islam. Semangat balas dendam ini misalnya terungkap dalam penelitian lama tahun 2012 yang dilakukan oleh teman-teman INSEP dan Mabes Polri terhadap pelaku teror. Balas dendam menempati urutan ketiga sebagai motivasi selain karena ideologi jihad dan solidaritas komunal. Menarik kalau kita telisik kembali bahwa dalam benak pelaku teror dan mereka yang mengklaim jihad itu adalah bentuk balas dendam terhadap kekejaman yang dilakukan oleh musuh. Lalu, ekspresi balas dendam ini diwujudkan dalam bentuk kekerasan bukan terhadap musuh yang mereka asumsikan tetapi kepada masyarakat yang tak berdosa; orang tua, perempuan bahkan anak kecil. Jika umat Islam memahami betapa dalam perang pun Rasulullah mempunyai akhlak yang sangat mulia. Pesan Rasulullah terhadap para pasukannya dalam peperangan untuk tidak membunuh para pendeta, orang tua, anak-anak, perempuan, dan tidak merobohkan bangunan suci. Bahkan tidak boleh menebang pohon. Betapa nyawa dalam perang pun sangat diperhitungkan oleh Rasulullah. Lalu, kenapa jihad menjadi sangat disalahartikan dengan pembunuhan atas nama balas dendam terhadap mereka yang tidak bersalah? Apakah itu maksudnya jihad? Benarkah logika balas dendam itu dipraktekkan dalam jihad perang yang dilakukan oleh Rasulullah? Apakah perang Nabi juga menyerang mereka yang tidak berdosa pemuka agama, gereja, perempuan, anak-anak dan lainnya? Dari mana logika balas dendam menjadi semangat jihad? Sungguh suatu penghinaan ajaran jihad dan penyesetan luar biasa sebagai fitnah bagi umat Islam. Kadang juga tidak habis pikir dengan ulah segelintir orang yang melakukan aksi kekerasan dengan mengatasnamakan membantu masyarakat yang sedang dalam perang. Mereka mengekspresikan kekerasan atas nama jihad untuk membalas dendam. Logika yang tidak hanya sesat tetapi juga menistakan makna jihad itu sendiri. Itulah persoalan umat Islam saat ini ketika memaknai jihad dengan sempit dan logika balas dendam.
Narasi

Memaknai Jihad dengan Balas Dendam, Menyesatkan!

Salah satu motivasi terbesar ketika Bom Bali meledak di Indonesia yang diklaim oleh pelaku dan ...
Read more 0
Menemukan Tuhan dalam “Seporsi” Persaudaraan
Narasi

Menemukan Tuhan dalam “Seporsi” Persaudaraan

Saya kira eksklusivitas kebenaran Tuhan yang terus diperjuangkan dengan cara membelah persaudaraan, kemanusiaan dan kebersamaan. ...
Read more 0